Rabu, 07 Oktober 2009

Oral Sex dan Orgasme Wanita

Pertanyaan

Assalaamu'alaikum Wr Wb Ustadz Ikhsan Tanjung yang terhormat. Alhamdulillah setelah saya mengikuti dan berkonsultasi pada rubrik yang ustadz asuh, 9 hari yang lalu saya telah melangsungkan pernikahan dengan proses yang Insya Allah sesuai tuntunan syari'at dan memperoleh istri yang menambah semangat saya dalam beribadah.

Yang ingin saya tanyakan adalah soal oral sex dan orgasme buat istri. Dari jawaban yang pernah ustadz berikan soal oral sex ini, ustadz pernah melarangnya dengan alasan khawatir mazi tertelan. Bagaimana kalau mazi sudah dibersihkan terlebih dahulu? (setahu saya setelah mazi keluar ada waktu yang cukup lama sampai sperma keluar). Lalu apakah mazi juga terdapat pada kemaluan perempuan? (saya pernah baca fungsi mazi adalah membersihkan saluran dalam penis yang dilewati air seni, sedang kemaluan perempuan saluran air seni berbeda dengan saluran ke rahim). Karena istri saya sangat sulit untuk di rangsang walaupun kami sudah saling bersenda gurau maupun pemanasan, setelah saya melakukan oral pada kemaluannya barulah dia bisa dirangsang.

Lalu tentang orgasme, apakah tanda orgasme perempuan sama dengan orgasme seorang pria? Karena sampai beberapa lama berhubungan intim, istri saya tidak tahu apakah dia sudah orgasme atau belum. Karena saya pernah membaca sebuah hadits yang mengharuskan suami harus memperhatikan kepuasan istrinya. Sehingga sayapun bertahan untuk tidak orgasme sampai istri saya orgasme. Namun hal ini membuat saya kelelahan karena saya jadi pernah orgasme.

Saya minta maaf kalo pertanyaan saya terlalu panjang dan terlalu spesifik. Mohon pertanyaan ini dapat segera ustadz jawab, karena saya merasa tidak bisa menjalankan tugas sebagai seorang suami.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb ih


Jawaban

Assalaamu'alaikum Wr Wb,

Madzi bukan hanya berfungsi sebagai yang anda katakan tadi. Hakekatnya, madzi tadi adalah zat yang keluar dari kelenjar kelamin dan ia keluar untuk melumasi kelamin saat berhubungan (oleh karena itu ia keluar lebih dahulu sebelum mani yang mana keluarnya mani menandakan orgasme). Oleh karena itu, meskipun anda sudah membersihkan kelamin anda setelah madzi pertama keluar, namun karena sepanjang permainan sex anda dalam keadaan terus menerus terangsang, tak ada jaminan madzi anda tak kelaur lagi dan keluar lagi, siapa tahu keluarnya saat kelamin anda sedang di oral istri anda.

Kadang madzi ini juga keluar karena tekanan kelamin saat buang air kecil, terutama pada para pemuda yang penuh gejolak sex yangsering tidak disadarinya. Pada wanita madzi ini juga ada, dan tentunya lebih sulit diketahui kapan akan keluarnya sebab struktur kelamin wanita yang lebih rumit dari bentuk kelamin pria. Seringkali madzi wanita tersembunyi diantara lipatan-lipatan dalam kelaminnya, oleh karena itu lebih sulit dibersihkan setiap saat.

Jadi, menurut hemat kami, kekhawatiran madzi tertelan tadi tetap jelas, kecuali anda menggunakan kondom sehingga madzi anda tertahan dalam kondom. Sedangkan untuk istri apakah ada alat yang dapat menahannya?

Soal rangsangan untuk istri, secara teoritis, daerah rangsangan untuk wanita bukan hanya di sekitar kelamin, bahkan titik-titiknya jauh lebih banyak dan lebih bervariasi, bahkan spesifik khas untuk setiap wanita. Artinya, anda mungkin harus eksplorasi lebih jauh dimana saja titik-titik sensitif istri anda dan istri juga harus selalu komunikatif dengan anda. Jika tokh terpaksa mengeksporasi faraj istri, gunakan saja tangan atau alat lain asal jangan mulut, karena hakekatnya yang tak boleh adalah najis tertelan, sedangkan jika najis terpegang bisa cuci tangan. Kami yakin masih banyak sekali ruang kreatifitas dalam hal ini, dibandingkan apa-apa yang sudah jelas batasannya dari Allah.

Soal orgasme istri, sudah umum jika seorang wanita baru menikah ia tak tahu menahu apa itu orgasme. Ia sendiri harus komunikatif dengan dirinya dan harus mengenalinya. Di sinilah kerja sama dengan anda menjadi mengasyikkan, bisa saja suatu saat anda mencoba merangsang istri sampai ia puas tanpa mencari kepuasan anda sendiri, demi anda benar-benar tahu bagaimana memuaskan istri, lakukan apa saja untuk sekali itu melayaninya, dan sekaligus anda mengamati apa saja yang menyenangkannya dan apa yang tak disukainya.

Itu semua butuh pengalaman, komunikasi yang baik dan keterbukaan serta kerelaan kedua pihak. Jangan lupa bersyukur setiap anda berdua merasa puas dan nikmat, niscaya Allah akan menambaah nikmat bagi anda berdua.

Walllahua’lam bishshowwaab

Wassalaamu'alaikum Wr Wb


Tidak ada komentar: