tag:blogger.com,1999:blog-81280294243672013822024-02-20T02:38:56.491-08:00ARRIDHOاللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-62623519374033075922009-10-07T21:32:00.000-07:002009-10-07T21:33:56.527-07:00Peranan Wanita dalam Islam<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:#5D5839;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Kaum wanita tak diragukan lagi memiliki kedudukan khusus dalam tatanan masyarakat Islam. Kedudukan itu amat mulia, tidak mengurangi hak-hak mereka, juga tidak menjadikan nilai kemanusiaannya rapuh. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Wanita muslimah di tengah masya-rakatnya ditempatkan dalam posisi yang amat mulia. Islam memandang wanita lewat kesadaran terhadap tabi'atnya, hakekat risalahnya serta pemahaman terhadap konsekwensi logis dari sepesial kodrat yang dianugerahkan Allah Ta'ala kepadanya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Karena itu, wanita dalam masyarakat Islam memiliki peranan yang sangat penting, tetapi sesuai dengan bingkai yang telah digariskan oleh Islam. Dalam kata lain peranan itu tidak bertentangan dengan kodratnya sebagi wanita, yang dalam susunan biologis dan nilai-nilai kejiwaannya berbeda dengan laki-laki. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Jika tanpa memandang sisi tersebut, tentu tidak akan tampak perbedaan mencolok yang ada antara pria dengan wanita. Dan dengan demikian, wanita serta merta kehilangan kodrat kewanita-annya. Pada tingkat selanjutnya, wanita tak lagi menempati kedudukan khusus dan mulia dipandang dari sisi kodratnya. Sebaliknya nilai-nilai kewanitaannya akan dicibir dan dihinakan. Bahkan banyak yang malah dieksploitir laki-laki --tak jarang pula yang dengan sukarela melakukannya sendiri-- melalui peman-faatan susunan biologisnya yang membakar nafsu. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Memuliakan wanita secara hakiki, hanyalah dengan mengembangkan potensinya sesuai dengan kodrat kewa-nitaannya. Jika tidak maka ukuran itu akan menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat. Jangan heran jika nanti kekuasaan berada di tangan kaum hawa, atau mereka menolak untuk mengan-dung, menyusui anaknya sendiri sebagai bentuk pertunjukan kejantanan kepada sang suami. Serta akan menjadi wajar pula -seperti saat ini banyak kita temui- jika laki-laki hanya menjadi penunggu rumah, mengatur dan membersihkan-nya, serta menyediakan makanan sambil menunggu isterinya pulang kerja. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Kenyataan di atas akan semakin membudaya jika masyarakat membiar-kan wanita tanpa kendali, berbuat sekehendaknya sesuai dengan panggilan hawa nafsu. Sehingga, kodrat kewanita-annya tidak lagi membatasi. Ketentuan-ketentuan syara' yang memposisikannya dalam kedudukan mulia dan terhormat, juga tidak menjadi norma yang dita'ati. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >UKURAN NORMA-NORMA MASYARAKAT BARAT</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Tak diragukan lagi, masyarakat barat telah menjungkirbalikkan ukuran norma dan nilai-nilai kewanitaan. Kaum wanita diposisikan sejajar dengan laki-laki dalam segala hal, dari masalah yang besar hingga soal-soal yang terkecil. Seruan pembebasan wanita itu telah dipetik hasilnya sejak lama. Masyarakat barat yang mengibarkan bendera pembebasan wanita itu lalu menebarkan racun emansipasi di tengah umat Islam. Para penyeru itu lupa lebih tepat dikatakan pura-pura lupa terhadap masing-masing kodrat dua jenis makhluk tersebut. Secara biologis dan kejiwaan keduanya diciptakan Allah Ta'ala secara berbeda. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Tapi sungguh tidak mengherankan, karena apa yang mereka inginkan lebih dari sekedar persamaan. Persamaan yang mereka serukan hanyalah sarana pemuasan nafsu mereka secara bebas. Mereka tidak lagi menjadikan agama sebagai rujukan masalah. Mereka ragu bahkan ingkar terhadap kepercayaan agama. Sebelum dan sesudahnya mereka telah menginginkan supaya kemungkaran merajalela di tengah masyarakat muslim. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Mereka menginginkan kehancuran Islam. Dan mereka tahu, kuncinya berada di tangan wanita. Karena itu pula, Nabi tidak mewasiatkan tentang fitnah yang lebih berbahaya atas kaum lelaki selain dari wanita. Dan jalan menuju kerusakan suatu kaum, tidak lain adalah melalui kaum wanita. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >FAKTA SEJARAH</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Sejarah bersaksi, bahwa faktor kehancuran budaya Yunani yang paling menonjol adalah karena keluarnya para wanita secara bebas di berbagai lapang-an pekerjaan. Jalanan dipenuhi oleh para wanita yang keluar rumah, berdesak-desakan dan berkompetisi dengan kaum lelaki. Dari sini, kemudian timbul fitnah. Kaum lelaki lantas kehilangan kendali, akhlaknya dipertaruhkan. Padahal jika akhlak sebuah masyarakat lenyap, maka lenyap pula eksistensi masyarakat itu. Kehancuran merajalela, karena akhlak tak lagi menjadi pengendali jiwa. Tak ada lagi kebaikan di tengah manusia. Dari sini, kembalilah masyarakat tersebut kepada bentuk masyarakat hewani. Masyarakat yang melampias-kan semua nafsu dan keinginan tanpa memperhatikan norma dan nilai-nilai yang ada. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >KONDISI MASYARAKAT MUSLIM SEKARANG INI:</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Masyarakat muslim saat ini telah berada di bibir jurang dari kenyataan yang menyakitkan tersebut. Penyeru- penyeru pembebasan wanita tentu telah gembira melihat fenonena umum di tengah masyarakat muslim. Wanita bekerja di luar rumah, pakaian yang tidak menutup aurat dan hancurnya akhlak serta nilai-nilai Islam. Dan memang itulah tujuan yang mereka canangkan. Dengan kenyataaan ter-sebut, serta merta masyarakat muslim menjadi masyarakat yang terhina, terbelakang dan senantiasa ketinggalan dalam segala bidang kehidupan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >KEDOK PARA PENYERU EMANSIPASI</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Hal yang sungguh menyakitkan adalah para musuh Islam tersebut berupaya mengaitkan seruan mereka dengan nilai-nilai Islam. Mereka berargumentasi bahwa pada zaman Rasulullah kaum hawa juga ikut keluar berjihad menyertai beliau. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Untuk membantah apa yang mereka katakan dan inginkan lewat argunentasi di atas, hendaknya kita memandang beberapa hal berikut ini: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Pertama</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >, pada zaman kegemilangan itu, kepergian wanita ke medan perang bukan suatu faktor kekuatan penting. Di samping,, keikutsertaan mereka di dalam berperang adalah atas nama pribadi tidak atas nama kelompok. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Kedua</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >, para wanita itu tidak ikut serta keluar ke medan jihad kecuali dengan izin Rasulullah dan atas desakan dari mereka sendiri. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Ketiga</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >, keperanan wanita di medan perang disesuaikan dengan kodrat kewanitaannya. Mereka tidak ikut latihan berkuda sebagaimana yang dilakukan kaum lelaki, juga tidak bersenjatakan pedang atau perisai. Kecuali karena situasi yang sangat mendesak dan gawat, seperti yang dilakukan oleh Nusaibah binti Ka'b yang membela Rasulullah dengan pedangnya pada perang Uhud, juga sahabat wanita yang lain, seperti Rumaisha' yang dengan golok merobek perut setiap kaum musyrikin yang melewatinya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Keempat</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >, dan ini yang terpenting, para wanita yang pergi ke medan jihad tidak berangkat kecuali dengan mahram yang senantiasa menyertainya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Dari sini jelaslah bahwa para wanita Islam--sesuai fakta sejarah- tidak ikut serta membentuk pasukan militer seperti yang dilakukan kaum lelaki di medan jihad. Dan secara hukum, mereka tidak diwajibkan memenuhi panggilan jihad sebagaimana kaum lelaki. Dan kalau misalnya ikut serta, maka keperanannya di medan jihad adalah sebatas kodrat kewanitaannya. Hal ini berdasarkan hadits Ummu 'Athiyah: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >"<i>Aku ikut berperang bersama Nabi sebanyak tujuh kali, aku menggantikan mereka dalam menjaga perbekalan, aku buatkaan mereka makanan, aku obati mereka yang terluka dan aku menjaga mereka yang sakit.</i>" (HR. Muslim) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Membuat makanan, mengobati orang terluka dan menjaga orang sakit adalah pekerjaan yang memang sesuai dengan kodrat wanita. Di masyarakat manapun memang itulah peranan yang seyogyanya di perankan oleh wanita. Dan perlu digarisbawahi, keikutsertaan wanita dalam melakukan hal-hal di atas dalam suasana perang- hanyalah sunnah, tidak wajib. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >SERUAN PERSAMAAN HAK DI ERA RASULULLAH:</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Pada masa Nabi kaum hawa pernah menuntut agar diberi kesempatan melakukan jihad secara kelompok dan terorganisir, sebagaiman mereka juga menuntut agar diberi pahala jihad yang sama dengan kaum lelaki. Salah seorang dari sahabat wanita atas nama segenap kaum wanita pada waktu itu, mengadu kepada Rasulullah: "<i>Wahai Rasulullah, aku adalah delegasi segenap kaum muslimah kepadamu. Jihad telah diwajibkan oleh Allah atas kaum lelaki. Jika mereka menang mereka mendapatkan balasan pahala, dan jika mereka terbunuh maka mereka tetap hidup di sisi Allah dan diberi rizki. Lalu, apa bagian kami (kaum wanita) dari itu semua?</i>" Nabi menjawab: "<i>Sampaikanlah kepada segenap kaum muslimah yang engkau temui, bahwa keta'atan kepada suami dan memenuhi hak-haknya adalah sama dengan itu (jihad). Tetapi sedikit sekali dari kalian yang melakukannya.</i>" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Jadi, keta'atan kepada suami dan memenuhi hak-haknya adalah senilai dengan pahala jihad fisabililllah. Karena itu, arena jihad wanita muslimah adalah di rumah, melayani suaminya dengan baik dan memenuhi hak-haknya. Tidak dengan keluar secara terorganisir me-manggul senjata sebagaimana yang diinginkan oleh para penyeru emansipasi. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Sebenarnya yang mereka inginkan adalah pergaulan bebas antara kaum adam dan hawa tanpa batas di setiap lapangan kehidupan, bahkan hingga di medan perang. Mereka ingin menikmati tubuh wanita yang tidak menutup auratnya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Di samping itu, seakan-akan mereka menuduh kaum pria begitu lemah dan telah kehilangan kekuatan-nya. Seakan medan perang telah hilang pilar penyangganya, sehingga harus diisi oleh kaum wanita yang secara struktural biologis lebih lemah dari pria. Sungguh suatu pemutarbalikan kebenaran dan membungkus kebatilan dengan baju kebenaran. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Karena itu, hendaknya para penyeru emansipasi utamanya dari kalangan umat Islam- memahami bahwa jihad wanita berdasarkan hadits adalah keberang-katannya melaksanakan haji dan umrah. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Sedangkan shalatnya yang lima waktu, keta'atannya kepada suami serta puasanya di bulan Ramadhan pahalanya menyamai pahala jihad. Jika tidak mau memahami juga, hendaknya para wanita muslimah menyadari bahwa seruan emansipasi pria wanita itu tak lain hanyalah salah satu upaya penghancuran Islam dari dalam. Agar mereka tak lagi mematuhi ajaran-ajaran agama. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Maka wahai saudariku muslimah, tutuplah pintumu dari seruan mereka yang hendak menghancurkanmu. Perlihatkan kepada mereka keta'atanmu kepada manhaj dan jalan hidup para isteri Nabi. Hal yang pasti membuat mereka marah dan menjadikan program mereka sia-sia belaka. Hendaknya hanya kepada Allah Ta'ala wahai wanita muslimah yang mulia, engkau tujukan segenap hidupmu. Dia Yang Maha Suci yang menolong dan meridhaimu. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-65975406236240393692009-10-07T21:31:00.000-07:002009-10-07T21:32:41.707-07:00Pemakaian Jilbab dipandang dari segi Ilmiah<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-font-kerning:0pt;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:56.7pt 56.7pt 56.7pt 85.05pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </div><h1 style="text-align: left;">
<br /></h1><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-size:11pt;">Sangat banyak manfaat memakai jilbab baik dari sisi Kesehatan maupun dari segi moral. Pemakaian Jilbab sebagai kewajiban bagi setiap muslimah sudah sering dibicarakan. Hanya saja tulisan yang berisikan alasan ilmiah manfaat jilbab dalam kehidupan sehari–hari sangatlah sedikit. Pada kenyataannya, jilbab dipandang sangat bermanfaat dari sisi kesehatan hal tersebut didapatkan melalui penelitian ilmiah.<span style=""> </span>Kesimpulan akhir penelitian tersebut bahwa jilbab adalah pakaian terbaik untuk wanita. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><b><span style="font-size:11pt;">Melindungi kepala adalah sangat penting dalam perspektif kesehatan</span></b><span style="font-size:11pt;"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-size:11pt;">Hasil dalam suatu tes medis menunjukkan bahwa 40% -60% panas tubuh hilang melalui kepala, maka orang yang memakai penutup kepala selama musim dingin lebih terlindungi dari hal tersebut sekitar lima puluh persen dibandingkan dengan yang tidak memakai penutup kepala. Tulisan medis cina dan Islam sudah memuat hal ini sejak lama<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-size:11pt;">Dalam Hua Di Nei Jing (Raja Kuning Klasik Pengobatan Internal), angin dikatakan dapat menyebabkan perubahan drastis kepada keseimbangan tubuh menuju penurunan kesehata. Tulisan ini berisi mengenai demam yang berasal dari unsur angin yang dapat dilihat dari gejala bersin-bersin dan hidung berair.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-size:11pt;">Dalam catatan medis Islam tradisional, Al Jawziyya, dapat kita temukan mengenai “empat unsur” api, air, udara, dan bumi dan pengaruh buruknya terhadap tubuh manusia. Kita dianjurkan untuk menutup kepala kita dari angin dan cuaca dingin. Semua pekerja luar ruangan harus memakai penutup kepala.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><h1 style="text-align: left;">Melindungi Kepala sangat dianjurkan<span style=""> </span>pada Cuaca Panas</h1><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">V.G. Rocine, Seorang ahli otak yang terkenal telah menemukan bahwa Fosfor otak meleleh dalam suhu 108 derajat ; suhu tersebut sangat mudah dicapai pada<span style=""> </span>saat seseorang berada di bawah terik matahari tanpa penutup kepala. Ketika hal ini terjadi maka otak akan mengalami kerusakan, kehilangan memori yang dikarenakan hilangnya beberapa fungsi dari otak. Meskipun gambaran ini terlihat dilebih-lebihkan, tetapi Bernard Jensen, seorang Naturopath dan ahli pengobatan melalui tulang punggung ; menyatakan bahwa otak itu bergerak dalam mineral fosfor yang sangat rentan dengan panas. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><b><span style="font-size:11pt;">Tujuan Higienis:<span style=""> </span><o:p></o:p></span></b></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Penutup kepala harus dipakai oleh semua pekerja sosial untuk demi kebersihan dan kesehatan. Pekerja dalam banyak profesi yang menggunakan ‘kerudung’ – perawat, pelayan fast food, pelayan restoran, dokter, penyedia jasa kesehatan, dan banyak yang lainnya. Pada kenyataannya pada saat diadakan perbandingan<span style=""> </span>jumlah pekerja yang memakai penutup kepala dengan yang tidak, ditemukan bahwa lebih banyak yang memakai penutup kepala daripada yang tidak.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><b><span style="font-size:11pt;">Pengaruh sosial: <o:p></o:p></span></b></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Disamping keuntungan dari sisi kesehatan banyak juga keuntungan dari sisi sosial.<span style=""> </span>Dalam analisa data visual , Ball dan Smith yang dikenal sebagai sosiolog , yang mengenalkan hasil penelitian mereka kepada dunia mengenai tampilan visual yang berpengaruh dalam membentuk pola pikir seseorang terhadap kehidupan. Pria menggunakan data visual untuk menerjemahkan hubungan dengan wanita di sekitar mereka.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Dalam banyak penelitian ditemukan bahwa seseorang cenderung mengakaitkan kembali persepsi naluriah pada apa yang bisa dia lihat pada suatu objek, yang pada beberapa kasus persepsi tersebut senantiasa tetap berada dalam benak. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Dalam penelitian mengenai otak dinyatakan bahwa kita ini semua berada dalam dunia yang dipenuhi berbagai macam variabel ‘kesan’yang memaksa otak untuk bertindak seperti apa yang kita sebut sebagai “kesulitan memilah”hal-hal yang menyolok, yang dalam hal ini ditampilakan ‘kesan’ yang berlawanan dengan ‘kenyataan’ kesan yang dilihat oleh mata.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Lebih jauh lagi, “ kesulitan memilah” ini berkaitan dengan kegiatan “bawah sadar” otak; tanpa adanya informasi kepada “alam sadar” otak apa yang sedang mereka lakukan. Bahkan Otak mempersepsikan berbagai keadaaan sekitarnya tanpa ‘menyadari’ apa yang sedang diproses.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Dalam penelitian yang tertulis di Encycklopedia Britanicca menunjukkan bagaiman wanita mencirikan diri mereka dalam sebuah masyarakat dapat dikategorikan dengan perilaku yang ditunjukkan hewan dalam memberikan informasi khusus terhadap hewan lain, biasanya untuk hewan yang sejenis/ satu spesis. Semua hewan ‘cerdas’, termasuk manusia, selalu menampilkan hal seperti in dalam tingkatan dalam bentuk gambaran visual. Beberapa Ahli biologi sering mengistilahkan gejala ini dengan ‘Penandaan visual/isyarat’. Dengan penandaan visual ini ; hewan biasanya menampilkan bulu warna warninya dan atraksi yang membangkitkan gairah. Pada manusia, ditampilak dalam bentuk tata rambut, tata rias, dan pakaian.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Saat ini sangat banyak tata rambut dan pakaian yang digunakan dengan tujuan agar pemakainya terlihat lebih menarik( biasanya dalam iklan di televisi sangat jelas digambarkan). Banyaknya variasi dalam mode cenderung menyebabkan otak sulit menyesuaikannya dengan perubahan bayangan dan bentuk yang ada. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Kelanjutannya adalah, karena adanya”kesulitan memilah” otak otomatis menyederhanakan ‘kesan-kesan’ dalam bentuk pesan-pesan bawah sadar terhadap tampilan gaya rambut dan pakaian yang ditampilkan secara atraktif. Dengan<span style=""> </span>menggabungkan dua konsep ini bersamaan, kita dapat melihat bahwa bagaimana seorang pria menerima ‘tanda sebuah atraksi’ dari wanita dalam benak nya tanpa jeda waktu yang cukup untuk ‘ menahan pandangannya’.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Banyak orang yang stres karena tidak dapat mengubah bentuk ‘kesan’ yang sudah diproses oleh otak yang “kesulitan memilah”. Karena terlalu banyak ‘tampilan’ yang dilihat tiap harinya sangat berpengaruh besar terhadap timbulnya stres kumulatif yang besar dalam masyarakat.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Stres disebabkan oleh rangsangan dari sistem kegelisahan simpatik yang menghasilkan hormon-hormon <i>epinephrine, norepinephrine, & glucocorticoids</i> yang berlebihan - yang sangat penting untuk mempertahankan hidup sebagaimana reaksi yang sama pada manusia primitif.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Bagaimanapun bentuk stres seseorang pada masa sekarang ini tentulah berbeda, ditandai dengan stres terhadap suatu keadaan yang tidak diharapkan, sesuatu yang berlebih-lebihan dan ancaman kehidupan. Stres timbul dari banyak hal; pada ‘era informasi’ saat ini sangat banyak masukan visual dan fisikal yang menandai kebebasan individu. Masalah yang kita hadapi adalah tubuh senantiasa merespon perkembangan mode. Di sisi lain banyaknya hormon-hormon yang dipaksa keluar dapat membahayakan seseorang. Hormon-hormon tersebut dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah, kerusakan jaringan sel-sel otot, pemicu ketidaksuburan, pertumbuhan yang terhambat, kerusakan pada <i>hippocampus</i> dan menekan sistem kekebalan tubuh.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Solusi efektif terhadap semua masalah ini adalah, pertama, meyakinkan industri periklanan dan masyarakat pada umumnya untuk menggantikan keberadaan model iklan wanita dengan model iklan pria. Kedua, menyederhanakan pengaruh wanita yang ingin tampil modis, agar mereka tidak mengirimkan ‘penandaan visual’ yang tidak sepantasnya terhadap pria.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Keseimbangan psikologis wanita: Yang terakhir, menutupi rambut dapat menguntungkan wanita secara psikologis. Dalam penelitian terhadap wanita dalam wawancara pekerjaan menunjukkan bahwa ada keterkaitan erat antara apa yang mereka pakai dengan persepsi mereka terhadap keberhasilan sebuah wawancara kerja. Masih banyak lagi contoh-contoh tentang bagaimana pakaian yang kita pakai berpengaruh terhadap kegiatan yang kita lakukan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;">Memakai jilbab senantiasa mengingatkan wanita akan tanggung jawabnya terhadap agama nya dan cara mereka bertingkah laku, dan juga dapat dijadikan sebagai pengingat bahwa mereka tampil bukan hanya sebagai individu tapi juga merupakan pewakilan dan duta bagi “ummah” <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11pt;"><o:p> </o:p></span></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-67606099424566423692009-10-07T21:29:00.000-07:002009-10-07T21:31:08.264-07:00Oral Sex dan Orgasme Wanita<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext;} h1 {margin-top:.2in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:20.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:#336666; font-weight:bold;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black;} p.byline, li.byline, div.byline {mso-style-name:byline; margin-top:3.0pt; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black; font-style:italic;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--></div><p style="text-align: left;" class="byline"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Pertanyaan<span style=""> </span></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Assalaamu'alaikum Wr Wb Ustadz Ikhsan Tanjung yang terhormat. Alhamdulillah setelah saya mengikuti dan berkonsultasi pada rubrik yang ustadz asuh, 9 hari yang lalu saya telah melangsungkan pernikahan dengan proses yang Insya Allah sesuai tuntunan syari'at dan memperoleh istri yang menambah semangat saya dalam beribadah.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Yang ingin saya tanyakan adalah soal oral sex dan orgasme buat istri. Dari jawaban yang pernah ustadz berikan soal oral sex ini, ustadz pernah melarangnya dengan alasan khawatir mazi tertelan. Bagaimana kalau mazi sudah dibersihkan terlebih dahulu? (setahu saya setelah mazi keluar ada waktu yang cukup lama sampai sperma keluar). Lalu apakah mazi juga terdapat pada kemaluan perempuan? (saya pernah baca fungsi mazi adalah membersihkan saluran dalam penis yang dilewati air seni, sedang kemaluan perempuan saluran air seni berbeda dengan saluran ke rahim). Karena istri saya sangat sulit untuk di rangsang walaupun kami sudah saling bersenda gurau maupun pemanasan, setelah saya melakukan oral pada kemaluannya barulah dia bisa dirangsang. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Lalu tentang orgasme, apakah tanda orgasme perempuan sama dengan orgasme seorang pria? Karena sampai beberapa lama berhubungan intim, istri saya tidak tahu apakah dia sudah orgasme atau belum. Karena saya pernah membaca sebuah hadits yang mengharuskan suami harus memperhatikan kepuasan istrinya. Sehingga sayapun bertahan untuk tidak orgasme sampai istri saya orgasme. Namun hal ini membuat saya kelelahan karena saya jadi pernah orgasme. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Saya minta maaf kalo pertanyaan saya terlalu panjang dan terlalu spesifik. Mohon pertanyaan ini dapat segera ustadz jawab, karena saya merasa tidak bisa menjalankan tugas sebagai seorang suami.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Wassalaamu'alaikum Wr Wb ih<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /><b>Jawaban</b><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Assalaamu'alaikum Wr Wb,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Madzi bukan hanya berfungsi sebagai yang anda katakan tadi. Hakekatnya, madzi tadi adalah zat yang keluar dari kelenjar kelamin dan ia keluar untuk melumasi kelamin saat berhubungan (oleh karena itu ia keluar lebih dahulu sebelum mani yang mana keluarnya mani menandakan orgasme). Oleh karena itu, meskipun anda sudah membersihkan kelamin anda setelah madzi pertama keluar, namun karena sepanjang permainan sex anda dalam keadaan terus menerus terangsang, tak ada jaminan madzi anda tak kelaur lagi dan keluar lagi, siapa tahu keluarnya saat kelamin anda sedang di oral istri anda. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Kadang madzi ini juga keluar karena tekanan kelamin saat buang air kecil, terutama pada para pemuda yang penuh gejolak sex yangsering tidak disadarinya. Pada wanita madzi ini juga ada, dan tentunya lebih sulit diketahui kapan akan keluarnya sebab struktur kelamin wanita yang lebih rumit dari bentuk kelamin pria. Seringkali madzi wanita tersembunyi diantara lipatan-lipatan dalam kelaminnya, oleh karena itu lebih sulit dibersihkan setiap saat. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Jadi, menurut hemat kami, kekhawatiran madzi tertelan tadi tetap jelas, kecuali anda menggunakan kondom sehingga madzi anda tertahan dalam kondom. Sedangkan untuk istri apakah ada alat yang dapat menahannya? <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Soal rangsangan untuk istri, secara teoritis, daerah rangsangan untuk wanita bukan hanya di sekitar kelamin, bahkan titik-titiknya jauh lebih banyak dan lebih bervariasi, bahkan spesifik khas untuk setiap wanita. Artinya, anda mungkin harus eksplorasi lebih jauh dimana saja titik-titik sensitif istri anda dan istri juga harus selalu komunikatif dengan anda. Jika tokh terpaksa mengeksporasi faraj istri, gunakan saja tangan atau alat lain asal jangan mulut, karena hakekatnya yang tak boleh adalah najis tertelan, sedangkan jika najis terpegang bisa cuci tangan. Kami yakin masih banyak sekali ruang kreatifitas dalam hal ini, dibandingkan apa-apa yang sudah jelas batasannya dari Allah.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Soal orgasme istri, sudah umum jika seorang wanita baru menikah ia tak tahu menahu apa itu orgasme. Ia sendiri harus komunikatif dengan dirinya dan harus mengenalinya. Di sinilah kerja sama dengan anda menjadi mengasyikkan, bisa saja suatu saat anda mencoba merangsang istri sampai ia puas tanpa mencari kepuasan anda sendiri, demi anda benar-benar tahu bagaimana memuaskan istri, lakukan apa saja untuk sekali itu melayaninya, dan sekaligus anda mengamati apa saja yang menyenangkannya dan apa yang tak disukainya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Itu semua butuh pengalaman, komunikasi yang baik dan keterbukaan serta kerelaan kedua pihak. Jangan lupa bersyukur setiap anda berdua merasa puas dan nikmat, niscaya Allah akan menambaah nikmat bagi anda berdua. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Walllahua’lam bishshowwaab<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Wassalaamu'alaikum Wr Wb<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-10308089457427446602009-10-07T21:27:00.000-07:002009-10-07T21:28:46.504-07:00NEVER UNDERESTIMATE THE POWER OF PRAYER!<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:Arial; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:70.9pt 56.7pt 70.9pt 85.05pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">
<br /><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">A TRUE STORY..<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Muniba, a young Muslim university student, was home for the summer. She had<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">gone to visit some sisters one evening & the time passed quickly as each shared their various experiences of the past year. She ended up staying longer than she had planned. Evening came & Muniba had to walk home alone. But she wasn't afraid because it was a small town and she lived only a few blocks away. As she walked along under the tall elm trees, Muniba asked "God" to keep her safe from harm & danger. When she reached the alley, which was a short cut to her house, she decided to take it.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">However, halfway down the alley, she noticed a man standing at the end, as though he was waiting for her. She became uneasy & began to pray, asking for "God's" protection. Instantly a comforting feeling of quietness & security wrapped around her; she felt as though someone was walking with her. When she reached the end of the alley, she walked right past the man & arrived home safely. the following day, she read in the paper that a young girl had been raped in the same alley, just twenty minutes after she had been there.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Feeling overwhelmed by this tragedy & the fact that it could have been her, she began to weep. Thanking the Lord for her safety & to help this young woman, she decided to go to the police station. She felt she could recognize the man, so she told them her story. The police asked her if she would be willing to look at a line up to see if she could identify him.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">She agreed & immediately pointed out the man she had seen in the alley the night before. When the man was told he had been identified, he immediately broke down & confessed.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">The officer thanked Muniba for her bravery & asked if there was anything they could do for her, she asked if they would ask the man one question.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Muniba was curious as to why he had not attacked her. When the policeman asked him, he answered, "Because she wasn't alone. She had two tall men walking on either side of her."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">NEVER UNDERESTIMATE THE POWER OF PRAYER!<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">He, who loses money, loses much; He, who loses a friend, loses much more;<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">He, who loses FAITH, loses ALL.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">MAY THE LOVE OF GOD BE WITH YOU, MAY ALLAH FILL YOU WITH RAHMAT...<o:p></o:p></span></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-33680861043105880352009-10-07T21:24:00.000-07:002009-10-07T21:27:12.469-07:00Melayani Suami Saat Haidh<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext;} h1 {margin-top:.2in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:20.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:#336666; font-weight:bold;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black;} p.byline, li.byline, div.byline {mso-style-name:byline; margin-top:3.0pt; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black; font-style:italic;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </div><h1 style="text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /><o:p></o:p></span></h1><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /><o:p></o:p></span><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Pertanyaan</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Assalaamu'alaikum Wr Wb Ada satu hal yang mengganjal ustadz, Apakah kalau lagi haidh istri wajib untuk melayani suaminya? Misalnya oral sex, sebelum mempunyai anak saya oke-oke saja melayani suami dalam oral sex, tetapi setelah operasi caesar dalam melahirkan anak yang pertama, saya merasakan perubahan dalam diri saya. Saya kok merasa mual & pengen muntah ketika melakukan itu. Untuk bilang 'tidak' terhadap suami saya, saya takut nanti dia tidak ridho. Jadwal haidh kan panjang sampai 7 hari, saya takut nanti dia malah bisa 'tergoda' sama yang lain.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Memang disamping rasa jijik, mual, ada juga rasa malas. Apakah saya berdosa bisa menolak suami dalam hal itu ustadz? Mohon penjelasannya dan terima kasih.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Wassalaamu'alaikum Wr Wb ukhti di bumi Allah.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /><b>Jawaban</b><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Assalaamu'alaikum Wr Wb,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Kami pernah membahas panjang lebar di rubrik ini tentang oral sex, baik bagi wanita (yang di oral) maupun bagi pria. Pada kelamin manusia ada kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan getah-getah berupa lendir dsb, dan yang dikeluarkan tersebut hukumnya najis. Di samping itu, pada kelamin pria, agak jauh ke dalam juga ada pusat pembuatan mani yang menjadi alat transportasi bagi sperma yang juga dibuat di dalam tubuh pria. Untuk Mani ini hukumnya najis ringan, sebab ada petunjuk bahwa pernah Nabi SAW menyuruh ‘Aisyah ra untuk mengorek saja mani yang ada di sarung Nabi SAW yang akan dipakai shalat. Adapun madzi, yaitu semacam getah pelumas yang keluar untuk memperlicin kelamin, seringkali juga keluar mengikuti air seni ketika buang air kecil. Ketika buang air kecil madzi dll tsb keluar karena tekanan alat/otot kelamin yang ingin mengeluarkan air seni. Nah yang keluar setelah air seni ini (sama dengan yang keluar ketika seseorang terangsang) najis dan sama harus dibersihkan dengan air seperti air seni. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Sepanjang kami tanyakan kepada ahli fiqih thaharah, tak ada larangan oral sex kecuali ada 3 kekhawatiran (1) jijik , sesuatu yang menjijikkan, hukumnya bisa makruh, misal, para ulama tertentu memakruhkan binatang-binatang menjijikkan (baginya) seperti ikan teri, tetatpi ulama lain tidak berpendapat sama. Karena jijik terkadang sangat tergantung budaya. (2) Khawatir sang istri atau sang suami tak mendapatkan nikmat sama sekali dengan permaianan oral sex, dan itu berarti merupakan praktek ketidak adilan. Untuk ini termasuk pertimbangan yang “berat”. Sebab Islam sangat memperhatikan agar kedua pihak mendapatkan kenikmatan dalam hubungan sex. Berapa banyak pasangan menjadi renggang hubungan hatinya dan kemudian memudahkan perceraian, karena tak ada keadilan dalam hubungan sex. (3) Masalah tertelannya najis. Ini diharamkan. Sebab semua yang najis haram dimakan. Logikanya jelas, untuk disentuh saja haram/tidak suci dan harus dibersihkan, apalagi masuk ke dalam tubuh kita yang tentunya kita tak bisa mencuci perut kita dengan air seperti mencuci baju. Masalah najis tertelan inilah yang kalau kita analisa lebih jauh dalam pelaksanaan oral sex, jelas-jelas sulit dihindari. Sebagaimana kami katakan tadi, madzi keluar karena rangsangan, dan keluarnya tak bisa dikontrol oleh orangnya. Lain halnya mani yang mengandung sperma yang masih ada sedikit pengendalian dari orangnya. Artinya pria masih bisa menahan keluarnya mani (yang merupakan puncak kenikmatan pria) untuk memperlama hubungan. Demikian juga pada wanita, madzi keluar dan menyelinap disela-sela lipatan kelaminnya sehingga kemungkinan tertelan oleh sang suami yang mengoralnya, sangat besar.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Dalam praktek oral sex terhadap pria, madzi keluar sebelum mani, dan keluarnya tanpa disadari si pria. Bagaimana jika keluar dan tertelan ketika sang istri sedang mengoralnya? Lain halnya jika dalam melakukan oral sex, sang istri tidak memasukkan kelamin suaminya ke dalam mulutnya, namun hanya sebagai foreplay dengan cara dijilat-jilat sekeliling kelamin (tidak mendekati lubang keluar madzi) yang tentunya sudah dibersihkan terlebih dahulu.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Kami sarankan agar suami anda mempelajari hal ini baik-baik, sebab Islam adalah agama yang suci dan mempunyai batas-batas antara hidup dengan kesucian dan hidup dengan penuh kekotoran, bukankah kita ingin mengislamkan seluruh kehidupan kita sebaik-baiknya?<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Jika sepasang suami istri ingin variasi-variasi dalam hubungan kelamin, sesungguhnya masih terbuka banyak kesempatan dan kemungkinan tanpa menyentuh yang dilarang. Misalnya, anda bisa melayani suami saat sedang haidh dengan cara melakukan hubungan badan tanpa memasukkan kelamin suami kedalam kelamin anda. Misalnya dengan meletakkan bahan-bahan kosmetik pelicin diantara kedua paha anda dan anda tetap mengenakan celana dalam. Mungkin dengan cara ini lebih mirip dengan hubungan badan yang sebenarnya daripada oral sex. Ada isyarat dari Nabi SAW bahwa jika para istrinya sedang haidh dan Beliau ingin bercumbu dengan istri yang haidh beliau menyuruh istrinya untuk meletakkan “kain pembatas”. Bukankah itu sama saja dengan celana dalam sebab pada hakekatnya kain tersebut mencegah kelamin suami masuk ke tempatnya? Bisa juga anda melayani suami dengan tangan saja, dan tangan anda anda beri pelicin. Atau jika masih bisa dianggap aman, anda bisa menyuruh suami menggunakan kondom yang memang disediakan untuk itu (dengan berbagai rasa) sehingga apapun yang keluar dari suami tak akan masuk ke mulut anda.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Pada prinsipnya, cobalah berkreativitas di dalam lingkaran yang dibolehkan. Sebab jika kita ketahui dunia sex orang-orang yang gila sex, maka kita lihat mereka melakukan apa saja tanpa batasan moral sama sekali dan kita melihat mereka sudah seperti binatang, sebab binatang memang tak punya aturan syari’at, sebab binatang tak diberi kewajiban dan larangan, dan tak ada konsep dosa pahala. Apakah kita mau seperti itu? Jangan sampai kita meniru-niru perbuatan orang kafir dengan kerugian pada diri kita menjadi keluar dari batas-batas keimanan. Kita harus selalu ingat bahwa Allah memberikan kita syari’at adalah untuk kebaikan diri kita sendiri dan kemuliaan kemanusiaan kita, sebab orang kafir yang meninggalkan syari’at Allah dikatakan dalam Al Qur’an sebagai: kal an’am, bal hum adhol (seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi). Kita diciptakan Allah sebagai makhluk mulia yang harus mengikuti jalan kemuliaan, meskipun ada banyak jalan-jalan sesat lain disekeliling kita, namun jika ingin tetap mulia, kita harus tetap berada di jalanNya. Mudahan ini bermanfaat bagi anda suami. Wallahua’lam bishshowwaab<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Wassalaamu'alaikum Wr Wb<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; line-height: 18pt; text-align: left;"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" >
<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-25961604430626583602009-10-07T21:22:00.000-07:002009-10-07T21:24:02.070-07:00Mahalnya sebuah karir seorang Direktris<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:Arial; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:70.9pt 56.7pt 70.9pt 85.05pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--></div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Untuk direnungkan !!!! Semoga menjadi cerminan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah perusahaan multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika. Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini. Putera saya satu-satunya<span style=""> </span>juga sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba. Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu hebat pada putri kami. Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni , bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri. Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal. Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.Dan ketika saya sakit saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname di rumah sakit selama 3 minggu ) Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya "Hari ini Mama sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja. Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni,Maya dan Suami saya. Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka. Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian bahkan mungkin lebih. Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka. Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga,namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja. Sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya. Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik. Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan. Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi ?. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Meski sebenaranya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan. Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya. Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas "selalu menjadi patokan saya. Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar. Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba dan saya tidak mengetahuinya! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga. Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya.Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami. Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya. Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi ,setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu , bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit. Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit.Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya. Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka,sudah seperti ibu kandungnya! menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka saja ke dunia.Tragis. Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati kalau lagi kangen dengannya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah. Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di pesantren. Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya. Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah,Bagas,Doni dan Maya tersenyum bersama. Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya itulah foto terakhirnya. Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta.Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor. Dan dihalaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah. Maya menulis : "Ya Allah kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat sholat, siapa yang Maya cerita kalau llagi kesel di sekolah,siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur..........Ya Allah , Maya kangen banget sama bik Inah " Astagfirullah bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ? Sungguh hancur hati saya membaca itu semua,namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu.Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya. Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya. Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya.Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya". Biarkan saya seorang yang mengalaminya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family:Verdana;">Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy dan mencoba aktif ikut dipengajian-pengajian untuk menentramkan hati saya. Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua. Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin!. Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya. Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya. Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni. Dan semoga Allah mengampuni saya yang<span style=""> </span>telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya. Dan disetiap berdoa saya selalu memohon "YA Allah seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Allah, biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu". Semoga Allah mengabulkan doa saya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-71731869213185237792009-10-07T21:19:00.000-07:002009-10-07T21:22:14.757-07:00Konsep Islam tentang Wanita<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">
<br /></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Wanita merupakan salah satu kelompok dari makhluk Allah SWT yang paling banyak mendapat sorotan dan perhatian. Karena itu, banyak sekali buku yang telah ditulis oleh para ulama tentang wanita, bahkan di dalam Alquran ada satu surat yang dinamai dengan An-Nisa yang artinya wanita. Disamping itu, kita juga mengenal adanya gerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita, emansipasi wanita, atau disebut juga pada masa sekarang dengan kesetaraan gender.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Oleh karena itu, menjadi amat penting bagi kita, apalagi para muballig untuk memahami bagaimana konsep Islam tentang wanita agar kita tidak salah paham terhadap wanita serta tidak bingung dengan sepak terjang gerakan perjuangan emansipasi wanita. Dr. Yusuf Qarhawi dalam pengantar buku Qadhaya al-Mar'ah yang ditulis oleh Syekh Muhammad al-Ghazali menyatakan, "Ada dua macam tradisi yang menyelusup ke dalam Islam. Pertama, tradisi yang diwariskan sejak masa kemunduran peradaban Islam, saat ajaran-ajaran yang benar yang dibawa Nabi saw telah tersembunyi dan digantikan oleh tradisi yang dibuat oleh pikiran dan nafsu manusia. Kedua, tradisi yang datang bersamaan dengan pergumulan pemikiran dan penjajahan peradaban. Tradisi ini merupakan tradisi yang berbeda dengan tradisi yang saat ini sedang berkuasa. Yang pertama bermaksud memenjarakan, dan yang kedua ingin menelanjanginya. Keduanya sangat bertentangan dengan fitrah dan wahyu."</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Ada beberapa konsep yang perlu kita pahami di dalam Islam tentang wanita sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah, salah satunya adalah kesamaan di mata Allah antara laki-laki dengan wanita.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">1. Kesamaan dalam Taqwa</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Perbedaan laki-laki dan wanita bukanlah suatu halangan bagi manusia untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT, karena Allah<span style=""> </span>akan memuliakan siapa saja yang bertakwa kepada-Nya, baik dari kalangan laki-laki maupun wanita serta dari berbagai suku. Allah SWT berfirman yang artinya, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (49: 13).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Meskipun demikian, aplikasi ketakwaan antara laki-laki dengan wanita bisa saja berbeda, karena tugas dan fungsinya yang berbeda, misalnya saja dalam masalah keluarga, laki-laki yang berkewajiban memberi nafkah, sedangkan wanita yang menerima dan memanfaatkan nafkah itu dengan sebaik-baiknya. Pembagian tugas semacam ini merupakan sesuatu yang wajar, karena memang harus ada pembagian tugas.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">2. Kesamaan dalam Amal</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Iman dan amal saleh merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Iman harus dibuktikan dengan amal yang saleh dan amal saleh harus dilandasi pada iman. Oleh karena itu, siapa saja yang menunjukkan imannya dalam bentuk amal yang saleh, maka Allah SWT akan memberikan balasan berupa kehidupan yang baik. Allah berfirman yang artinya, "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (16: 97).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Oleh karena itu, tidak ada satu pun orang yang disia-siakan amalnya, dalam arti ada nilainya dihadapan Allah SWT. Ini berarti laki-laki yang beramal saleh akan mendapatkan pahala dan wanita yang beramal saleh akan mendapatkan pahala, karena dalam beramal saleh itu, laki-laki dengan wanita justru saling saling menolong.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan (karena) sebagian kamu adalah penolong bagi sebagian yang lain." (3: 195, lihat juga QS 40: 40; 4: 124).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">3. Kesamaan dalam Ibadah, Akhlak, dan Sosial</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Kesamaan laki-laki dengan wanita juga bisa diwujudkan dalam ibadah, akhlak, dan sosial, meskipun berbeda secara teknis. Karena, Allah SWT telah menentukan kesamaan, maka wanita juga akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar seperti yang didapat oleh laki-laki, hal ini difirmankan oleh Allah yang artinya, "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (33: 35).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">4. Kesamaan dalam Dakwah dan Ketaatan</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dakwah merupakan tugas yang sangat mulia, karena hal ini merupakan kelanjutkan dari tugas para rasul. Itu sebabnya, tugas ini harus diemban oleh kaum muslimin, baik laki-laki maupun wanita sebagai salah satu wujud dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Manakala hal ini sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini menjadi salah satu kunci untuk memperoleh rahmat Allah SWT.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasu-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (9: 71).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">5. Kesamaan dalam Dosa dan Pahala</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dosa dan pahala merupakan sesuatu yang didapat oleh masing-masing orang berdasarkan amal yang dilakukannya. Karena itu, seseorang tidak bisa menanggung dosa orang lain atau orang lain yang beramal, tetapi kita yang mendapatkan pahalanya. Dalam masalah dosa dan pahala, laki-laki dan wanita akan mendapatkannya, karenanya tidak mungkin kita menganggap dosa kita ditanggung oleh seorang wanita atau mengatakan "gara-gara wanita saya menjadi berdosa".</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">"(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat perlindungan dan tidak (pula) penolong baginya selain Allah. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang beriman, maka mereka itu masuk syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun." (4: 123 -- 124).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">6. Kesamaan dalam Ilmu</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Memiliki ilmu yang banyak merupakan keharusan bagi setiap manusia, dengan ilmu yang banyak, manusia bisa banyak beramal saleh yang<span style=""> </span>didasari ilmu, bukan semata-mata ikut-ikutan. Kewajiban menuntut ilmu bagi wanita sebagaimana laki-laki dikemukakan dalam satu hadits yang artinya, "Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim (laki-laki maupun perempuan)." (HR Ibnu Majah).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Oleh karena itu, manakala laki-laki memiliki hak yang besar untuk memperoleh ilmu, maka wanita juga harus memperoleh kesempatan yang sama.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Hak-Hak Wanita</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Disamping adanya berbagai kesamaan kedudukan antara pria dengan wanita, secara khusus terdapat hak-hak wanita yang tidak bisa diganggu gugat, termasuk oleh laki-laki.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">1. Memiliki Harta</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Wanita berhak atas harta yang dimilikinya, baik pemberian orang lain maupun atas usahanya sendiri. Karena itu, manakala wanita telah memiliki suami, suami tetap berkewajiban memberi nafkah kepada isterinya meskipun sang isteri memiliki harta yang banyak. Karena, wanita berhak atas harta yang dimilikinya, maka bila dia meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan, maka harta warisan itu dibagi menurut ketentuannya, dan suami merupakan di antara yang berhak atas harta warisan itu. Demikian pula sebaliknya, bila suami meninggal dunia, maka isteri berhak atas harta warisan dari harta yang ditinggalkan oleh suaminya.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">2. Memilih Jodoh</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Wanita juga berhak untuk memilih jodoh dalam arti menerima atau menolak lamaran, ini berarti orang tua tidak bisa sembarangan menerima lamaran dari seorang laki-laki meskipun dia menyenanginya. Orang tua harus meminta persetujuan dari anak perempuannya untuk menerima atau menolak lamaran. Rasulullah saw bersabda, "Seorang janda tidak boleh dinikahi hingga diajak musyawarah dan bila seorang gadis tidak boleh dinikahi hingga ia mengizinkan (persetujuan) nya dan tanda persetujuan seorang gadis adalah diam (ketika ditanya)." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Bahkan dalam kaitan ini, wanita boleh saja menawarkan dirinya untuk dinikahi kepada seorang laki-laki yang saleh, dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, dikisahkan bahwa Tsabit al-Bannani berkata, "Pada suatu hari aku duduk di dekat Anas ra. Di sampingnya ada puterinya. Lalu Anas berkata, 'Seorang wanita datang kepada Rasulullah saw untuk menawarkan dirinya kepada beliau. Wanita itu berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau berminat kepadaku?'. Lalu puteri Anas menimpali, 'Alangkah sedikitnya rasa malu perempuan itu, betul-betul buruk, betul-betul buruk'. Anas berkata, 'Dia lebih baik daripadamu. Dia senang kepada Nabi saw, lalu dia menawarkan dirinya kepada beliau'."</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">3. Meminta Mahar</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dalam perkawinan, wanita dibolehkan menentukan atau memintakan mahar yang disukainya selama hal itu tidak memberatkan, dalam arti sesuai dengan kemampuan calon suaminya.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Diriwayatkan dari Amir bin Rabi'ah bahwa seorang wanita dari Bani Fazarah kawin dengan mahar sepasang sandal. Lalu Rasulullah saw bertanya, "Apakah engkau rela dari diri dan hartamu dengan sepasang sandal?".<span style=""> </span>Perempuan itu menjawab, "Ya", lalu Rasulullah saw membolehkannya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">4. Menuntut Cerai</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Manakala seorang wanita tidak menyukai istrinya dengan sebab suaminya telah bertindak yang menyalahi ketentuan Islam dalam kehidupan pribadi dan keluarga muslim, maka seorang istri boleh saja menuntut cerai dari suaminya bila hal itu dianggap dan diyakini sebagai jalan yang terbaik untuk menghindari masalah negatif yang lebih besar, namun bila istri minta cerai tanpa alasan yang bisa dibenarkan, maka hal itu termasuk perkara yang tidak dibolehkan di dalam Islam. Rasulullah saw bersabda, "Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang bisa dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium baunya surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun." (HR Ibnu Majah).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">5. Mencari Uang</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Sebagaimana laki-laki, wanita juga dibolehkan atau punya hak untuk mencari uang yang tidak terlalu mengganggu kewajibannya sebagai isteri dan ibu, apalagi bila wanita itu memiliki ilmu yang kemanfaatannya sangat diperlukan masyarakat, seperti kedokteran, kebidanan, dan sebagainya. Dengan uang itu, wanita punya hak untuk membelanjakannya: zakat, infak, dan bershadaqah. Allah SWT berfirman yang artinya, "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (4: 32).</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">6. Menghindari Pertemuan Umum</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Untuk mendapatkan manfaat yang besar, para wanita juga berhak untuk menghadiri pertemuan yang bersifat umum seperti menghadiri majelis taklim, mengikuti salat berjamaah di masjid meskipun wanita lebih baik salat di rumah dan sebagainya dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dalam satu hadis Rasulullah saw bersabda, "Apabila seorang isteri minta izin suaminya untuk pergi ke masjid, maka janganlah suami melarangnya." (HR Bukhari).<span style=""> </span><span style=""> </span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dari uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya laki-laki dan wanita di mata Allah SWT memiliki kedudukan yang sama, karena itu meskipun apa yang dilakukan laki-laki berbeda dengan apa yang dilakukan oleh wanita, tetapi wanita akan memiliki nilai yang sama seperti yang dilakukan laki-laki. Wanita yang menunaikan haji dan umrah akan mendapatkan nilai sebagaimana nilai laki-laki yang berperang di jalan Allah, karena bagi wanita tidak ada keharusan untuk ikut serta dalam kecamuk perang sebagaimana keharusan itu pada laki-laki.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Demikian beberapa penjelasan umum tentang pandangan Islam terhadap wanita, suatu pandangan yang begitu memuliakan wanita dalam kehidupannya di dunia ini.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Oleh: Drs. Ahmad Yani</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">(Dengan Perubahan Kebahasaan Seperlunya)</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia</p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-4616677262761417682009-10-07T21:17:00.000-07:002009-10-07T21:19:16.194-07:00khitan<div style="text-align: left;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} pre {margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><pre style="text-align: center; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >KHITAN WANITA<o:p></o:p></span></b></pre><pre style="text-align: center; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Dr. Yusuf Qardhawi<o:p></o:p></span></b></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >PERTANYAAN<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Bagaimana<span style=""> </span>hukum<span style=""> </span>Islam<span style=""> </span>mengenai<span style=""> </span>khitan<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>anak-anak perempuan?<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >JAWABAN<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Masalah ini diperselisihkan oleh para ulama bahkan oleh para dokter sendiri, dan terjadi perdebatan panjang mengenai<span style=""> </span>hal ini di Mesir selama beberapa tahun.<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Sebagian<span style=""> </span>dokter<span style=""> </span>ada<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>menguatkan<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>sebagian<span style=""> </span>lagi menentangnya,<span style=""> </span>demikian<span style=""> </span>pula<span style=""> </span>dengan<span style=""> </span>ulama,<span style=""> </span>ada<span style=""> </span>yang menguatkan<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>ada<span style=""> </span>yang menentangnya. Barangkali pendapat yang paling moderat, paling adil, paling rajih,<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>paling dekat<span style=""> </span>kepada<span style=""> </span>kenyataan<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>ma<span style=""> </span>salah<span style=""> </span>ini ialah khitan ringan,<span style=""> </span>sebagaimana<span style=""> </span>disebutkan<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>beberapa<span style=""> </span>hadits - meskipun tidak<span style=""> </span>sampai<span style=""> </span>ke derajat sahih - bahwa Nabi saw. pernah menyuruh seorang perempuan yang berprofesi mengkhitan wanita ini, sabdanya:<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><span style=""> </span>"Sayatlah sedikit dan jangan kau sayat yang berlebihan,<span style=""> </span>karena hal itu akan mencerahkan wajah dan menyenangkan suami."<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Yang<span style=""> </span>dimaksud<span style=""> </span>dengan<span style=""> </span>isymam ialah taqlil (menyedikitkan), dan yang dimaksud dengan laa tantahiki ialah laa tasta'shili (jangan<span style=""> </span>kau<span style=""> </span>potong<span style=""> </span>sampai<span style=""> </span>pangkalnya).<span style=""> </span>Cara<span style=""> </span>pemotongan seperti yang dianjurkan itu akan menyenangkan<span style=""> </span>suaminya<span style=""> </span>dan mencerahkan<span style=""> </span>(menceriakan)<span style=""> </span>wajahnya, maka inilah barangkali yang lebih cocok.<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Mengenai masalah ini, keadaan di masing-masing negara<span style=""> </span>Islam tidak sama. Artinya, ada yang melaksanakan khitan wanita dan ada pula yang tidak. Namun<span style=""> </span>bagaimanapun,<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>orang<span style=""> </span>yang memandang<span style=""> </span>bahwa<span style=""> </span>mengkhitan<span style=""> </span>wanita<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>lebih<span style=""> </span>baik<span style=""> </span>bagi anak-anaknya,<span style=""> </span>maka<span style=""> </span>hendaklah<span style=""> </span>ia<span style=""> </span>melakukannya,<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>saya menyepakati<span style=""> </span>pandangan<span style=""> </span>ini,<span style=""> </span>khususnya<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>zaman<span style=""> </span>kita sekarang ini. Akan hal orang yang tidak<span style=""> </span>melakukannya,<span style=""> </span>maka tidaklah<span style=""> </span>ia<span style=""> </span>berdosa,<span style=""> </span>karena<span style=""> </span>khitan<span style=""> </span>itu tidak lebih dari sekadar memuliakan wanita, sebagaimana kata para<span style=""> </span>ulama<span style=""> </span>dan seperti yang disebutkan dalam beberapa atsar.<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Adapun<span style=""> </span>khitan<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>laki-laki,<span style=""> </span>maka<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>termasuk syi'ar Islam, sehingga para ulama<span style=""> </span>menetapkan<span style=""> </span>bahwa<span style=""> </span>apabila<span style=""> </span>Imam (kepala<span style=""> </span>negara<span style=""> </span>Islam)<span style=""> </span>mengetahui<span style=""> </span>warga<span style=""> </span>negaranya<span style=""> </span>tidak berkhitan, maka wajiblah<span style=""> </span>ia<span style=""> </span>memeranginya<span style=""> </span>sehingga<span style=""> </span>mereka kembali<span style=""> </span>kepada<span style=""> </span>aturan<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>istimewa yang membedakan umat Islam dari lainnya ini.<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" > <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >-----------------------<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Fatwa-fatwa Kontemporer<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Dr. Yusuf Qardhawi<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Gema Insani Press<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Telp. (021) 7984391-7984392-7988593<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >Fax. (021) 7984388<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Verdana;font-size:11pt;" >ISBN 979-561-276-X<o:p></o:p></span></pre> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:11pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-29575893425478747502009-10-07T05:14:00.000-07:002009-10-07T21:12:17.809-07:00Kesengsaraan dan keselamatan seorang wanita<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><div style="text-align: left;"><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:34.2pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2 {margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:51.3pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-8.55pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:70.9pt 42.55pt 70.9pt 85.05pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:816264639; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1051590816 816377744 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:46.35pt; mso-level-number-position:left; margin-left:45.35pt; text-indent:-17.0pt;} @list l1 {mso-list-id:874999371; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:203314694 815304882 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:46.35pt; mso-level-number-position:left; margin-left:45.35pt; text-indent:-17.0pt;} @list l2 {mso-list-id:1199777901; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-440209486 633918546 1394637544 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:-; mso-level-tab-stop:43.65pt; mso-level-number-position:left; margin-left:43.65pt; text-indent:-.25in; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level2 {mso-level-start-at:3; mso-level-tab-stop:79.65pt; mso-level-number-position:left; margin-left:79.65pt; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:2005473689; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1613548280 1967702386 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-start-at:5; mso-level-tab-stop:46.35pt; mso-level-number-position:left; margin-left:45.35pt; text-indent:-17.0pt;} @list l4 {mso-list-id:2074698890; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1367818526 -1813849458 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:257.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:257.0pt; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </div><p style="text-align: left;" class="MsoTitle">
<br /></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style=""> </span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Bismillahirohmanirrohim</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah mengutus nabi Muhamad SAW untuk menunjukkan umat ke jalan yang benar, dan menyelamatkan dari kesengsaraan dunia dan akhirat, salawat serta salam kita panjatkan pada beliau dan keluarga serta sahabatnya.</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Ini adalah ringkasan dan terjemahan dari kitab yang berjudul (asbabul halak wannajah annisa`) sebab sebab kesengsaraan dan keselamatan seorang wanita. Semoga Allah memberi kemanfaatan dan hidayah bagi para pembaca terjemahan ini. Amin !</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Permulaan :</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 257pt; text-indent: -257pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Kebanyakan penghuni neraka adalah wanita </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 257pt; text-indent: -257pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Sebab sebab kesengsaraan wanita </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 25.65pt; text-align: left;">- tabbaruj</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 25.65pt; text-align: left;">- nusyuz </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 43.65pt; text-indent: -0.25in; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:";" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->suluk assayyiah </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 79.65pt; text-indent: -79.65pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Sebab sebab keselamatan wanita</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">I. <i>kebanyakan penghuni neraka adalah wanita</i> </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">dari imron bin hasyin RA dari nabi SAW beliau berkata : "kebanyaka ahli neraka adalah perempuan" hadis sohih diriwayatkan imam tobroni dari kitab alkabir</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">dari ibn abbas RA seungguhnya nabi telah berkata : "aku telah naik ke sorga </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah orang orang miskin, dan aku naik ke neraka kebanyakan penghuninya wanita" hadis sohih riwayat imam muslim.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Kenapa perempuan kebanyakan menjadi penghuni neraka? </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">berkata imam qurtubi : para ulama mengatakan sebab sebab wanita sedikit menjadi penghuni sorga dikarenakan banyak mengikuti hawa nafsunya dan senang keduniaan, serta kurangnya pemikiran mereka tentang agama sehingga menjadi sedikit dalam berbuat amal kebaikan. juga wanita adalah merupakan sebab sebab dari perbuatan maksiat (dengan memberi peluang kepada yang lain untuk berbuat maksiat kepadanya)</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">berkata ibn arabi : paling banyak wanita menjadi penghuni neraka karena mendahulukan syahwatnya daripada akhiratnya dan kurang dalam memenuhi hak hak suaminya.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">II. <i>sebab sebab kesengsaraan wanita</i></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Tabarruj (membuka atau menampakan auratnya)</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 28.35pt; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 34.2pt; text-align: left;">berfirman Allah SWT "dan janganlah mereka menampakan perhiasan mereka </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoBodyTextIndent">kecuali (yang) biasa nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain ke dadanya." Surat annur 31</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 34.2pt; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Maksud ayat di atas, di wajibkan bagi perempuan untuk menutup perhiasannya<span style=""> </span>(aurat) didepan laki laki yang bukan mahromnya dan juga di wajibkan kepada perempuan untuk memakai jilbab yang mana Allah SWT berfirman di surat ahzab 59 "wahai para nabi katakanlah kepada istri istri mu, anak anak perempuan mu<span style=""> </span>dan istri istri orang mu`min untuk mengulurkan (memakai) jilbabnya ke seluruh<span style=""> </span>tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal<span style=""> </span>karena itu mereka tidak di ganggu."</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Dari ayat diatas disebutkan manfaat bagi perempuan yang memakai jilbab yaitu untuk membedakan perempuan muslim dan perempuan bukan muslimah,. Juga dapat menjaga dari gangguan orang yang tidak baik.</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari abu hurairoh RA berkata rasullah SAW :"dua macam orang dari ahli neraka, kaum yang ada padanya cambuk dan digunakan untuk memukul orang (orang yang suka menyiksa) dan perempuan yang membuka anggota badannya agar terlihat kecantikannya serta perempuan yang ingin disukai laki laki dengan memamerkan anggota tubuhnya, meraka itu tidak akan masuk sorga dan mencium baunya, yang mana bau sorga tercium dari jarak beratus ratus tahun" hadis sohih riwayat imam muslim </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari fadollah bin abid RA dari rosulallah SAW beliau besabda :" tiga macam orang jangan di tanya tentang mereka (sudah pasti celaka) salah satunya perempuan yang ditinggal suaminya dan dia telah dipenuhi nafkahnya kemudian bertabarruj (menampakkan auratnya didepan org lain) setelah itu". Hadis sohih riwayat imam bukhori.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dari ibn abbas RA dari rasullalah SAW beliau besabda :" dilaknat bagi perempuan yang menyerupai laki laki dan laki laki yang menyerupai perempuan" hadis sohihriwayat imam muslim. Maksud hadis ini perempuan yang menyerupai laki laki dalam tingkah lakunya pergaulannya dan pakaiannya begitu juga sebaliknya.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dari ummu salamah dari nabi SAW dan beliau bersabda :" bagi perempuan yang membuka pakaiannya di selain rumahnya, Allah akan membuka celanya" hadis hasan riwayat imam ahmad.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->nusyuz (tidak taat pada suami, berpaling darinya dan membencinya) </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 28.35pt; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 28.35pt; text-align: left;">dari ibn umar RA dari rasulallah SAW beliau bersabda :"dua macam orang yang tidak diterima solatnya : budak yang lari dari majikannya sampai ia kembali, dan istri yang tidak taat pada suaminya sampai ia kembali taat padanya." Hadis sohih riwayat imam hakim</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari abu hurairah RA telah bersabda rasulallah SAW :" apabila seorang laki laki mengajak istrinya untuk ke tempat tidurnya (jima`) dan ia tidak memenuhi nya maka malaikat melaknatnya sampai pagi : hadis sohih riwayat imam bukhori.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dari tsauban RA telah besabda rasulallah SAW :" para wanita yang meminta cerai kepada suaminya dengan tidak terpaksa maka haram baginya bau sorga " hadis sohih riwayat imam ahmad</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->perbuatan perbuatan yang tercela</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.75pt; text-align: left;">- membicaraka masalah masalah suaminya pada orang lain </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.75pt; text-align: left;">- berzina</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.75pt; text-align: left;">- berdua duaan dengan laki laki lain (berkencan)</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoBodyTextIndent2">- berkumpul dengan laki laki yang bukan mahromnya, walaupun di tempat ramai</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.75pt; text-align: left;">- dan lain lain yang sudah banyak terjadi sekarang.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Semoga Allah menyelamatkan kita dan keluarga kita dari perbuatan maksiat yang </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">menjerumuskan kepada api neraka </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">III sebab sebab keselamatan wanita </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->menunaikan kewajibannya (solat, puasa, dll yang diwajibkan)</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari anas bin malik RA sesungguhnya rasullallah SAW telah besabda :"apabila seorang wanita solat lima waktu dan puasa bulan romadan serta menjaga kemaluannya (tidak berzina) dan taat pada suaminya akan masuk sorga." Hadis sohih riwayat imam bazzar</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->taat pada suaminya</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari abdullah bin salam RA telah bersabda rasulallah SAW :" sebaik sebaik perempuan : menyenangkan apabila dilihat, mematuhi perintah apabila di perintah, menjaga rahasia suaminya apabila ia tidak ada" hadis sohih riwayat imam tobroni</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">maksud hadis tersebut : menyenangkan apabila dilihat perbuatannya, sopan </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">santunnya tutur katanya dll. Juga tidak menolak perintah suaminya dan menjaga </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">rahasia suaminya tidak di bicarakan dengan orang lain.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->banyak berdzikir kepada Allah</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->bangun untuk solat dimalam hari</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari abu hurairoh RA sesungguhnya nabi besabda :" Allah merahmati laki laki yang bangun malam dan solat, dan membangunkan istrinya hingga ia solat, apabila tidak mau maka ia memercikkan air kewajahnya, dan Allah merahmati wanita yang bangun malam dan solat, dan membangunkan suaminya hingga ia solat, apabila tidak mau maka ia memercikkan air ke wajahnya" hadis riwayat abu daud, ahmad dan nasa`i.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">5.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->perbuatan baik dengan bersedekah</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 28.35pt; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dari zainab istri ibn mas`ud RA, dari nabi SAW bersabda:"wahai para wanita besedekahlah kamu sekalian, walaupun dari perhiasanmu, sesungguhnya dari kalian lah kebanyakan penghuni neraka" hadis riwayat iama ahmad dan tirmidzi.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; text-align: left;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">6.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->sabar atas musibah kehilangan (kematian) anaknya. </p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 28.35pt; text-align: left;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dari abu said RA sesungguhnya nabi SAW telah berkata :" perempuan yang mempunyai 3 anak, kemudian meninggal, maka mereka itu merupakan penghalang dari api neraka (kemudian berkata seorang wanita) : kalau dua? Berkata rasulallah : walaupun dua ". Hadis sohih riwayat bukhori.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Dari hadis di atas apabila seoorang ibu diuji dengan kematian anaknya dan bersabar, itu merupakan sebab keselamatannya dari api neraka.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">turun musibah kepadanya. Dari abu hurairoh RA, dari nabi SAW :"apabila turun bala` kepada muslim atau muslimah atas dirinya, atau anaknya atau hartanya sehingga dia bertemu dengan Allah tidak mempunyai kesalahan (diampuni dosanya)" hadis riwayat tirmidzi.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Maksudnya: apabila terjadi bencana atas dirinya (sakit dll) atas hartanya (hilang atau miskin) atau atas anaknya (meninggal dll) dan dia bersabar maka akan diampuni dosanya.</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Ringkasan dari uraian diatas :</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Sebab sebab dari keselamatan seorang wanita bagaimana dia taat kepada Allah dengan menjalankan kewajiban kewajibannya dan taat kepada suaminya serta sabar atas bencana yang menimpanya, serta perbuatan (akhlaq) yang mulia.</p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: left;">Semoga Allah menjadikan kita sebagai hambaNya yang mematuhi segala </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, dan menjadikan kita orang yang </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">dicintaiNya dan dicintai oleh rasulNya. Amin!</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">The great Andalusian's motto: </p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><i>"The World is held by Four Pillars:<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><i>The Wisdom of the Learned,<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><i>The Justice of the Great,<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><i>The Prayers of the Righteous,<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><i>And the Valour of the Brave</i>."</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style=""> </span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style=""> </span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-65520583575293330162009-10-07T05:11:00.000-07:002009-10-07T05:13:27.800-07:00PAKAIAN WANITA<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Kesalahan kesalahan dalam hal pakaian Wanita</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Wahai Uhti (kaum wanita) ... Sudahkah Kalian Menutup Aurat (Berjilbab) ???, Atau Malahan Kalian</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Pingin Tampil Seperti INUL ???</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Sudah Berjilbab, Karena Mengikuti Perintah Allah</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Berjilbab Tapi Belum Sempurna, Karena Masih Belum Siap, Masih Pingin Tampil Cantik Karena Belum Bersuami</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Berjilbab Karena Perintah Suami, Atau Karena Malu Sama Temen, Karena Dikeluarga Kami Semua Berjilbab, Karena Malu Sama Mertua</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Kadang-Kadang Berjilbab, Kadang Tidak, Pakainya Kalau Mau Mengaji Saja, Atau Karena Ada Yang Meninggal (Pergi Melayat)</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Belum Berjilbab, Karena Masih Pingin Kelihatan Cantik</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Belum Berjilbab, Karena Belum Siap Mental dan Ilmunya, Atau Belum Punya Jilbabnya</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Tidak Mau Berjilbab, Karena Itu Memberatkan, dan Saya Tidak Suka</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Kesalahan-kesalahan dalam hal pakaian Wanita</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">1. Mengenakan pakaian yang sempit, transparan (tembus pandang) dan yang membuat orang tertarik untuk memandang.</p> <p class="MsoNormal">Ini jelas haram. Setiap muslimah dilarang memakai pakaian yang sempit dan memperlihatkan lekuk- lekuk tubuh, juga pakaian tipis yang menampakkan warna kulit dan pakaian lain secara umum yang membuat orang terutama laki-laki tertarik untuk memandangnya. Ironinya, kenyataan ini menimpa mayoritas kaum muslimah. Allah berfirman:</p> <p class="MsoNormal">"Dan janganlah wanita-wanita muslimah menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada para suami mereka." (An-Nur: 31).</p> <p class="MsoNormal">"Dan janganlah mereka (wanita-wanita muslimah) memukulkan kaki-kaki mereka untuk diketahui apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka." (An-Nur: 31).</p> <p class="MsoNormal">Jika memperdengarkan suara perhiasan seperti gelang kaki atau perhiasan sejenisnya yang tersembunyi tidak dibolehkan, maka bagaimana pula dengan perhiasan yang tampak nyata, lebih dari itu bagaimana halnya dengan menampakkan lengan tangan, dada, betis bahkan paha?</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">2. Mengenakan pakaian yang terbuka dari bawah, atau tidak menutupi betis, dua telapak kaki, punggung, mengenakan celana pendek juga pakaian-pakaian yang menampakkan kecantikan wanita di hadapan laki-laki bukan mahramnya.</p> <p class="MsoNormal">Hal ini tidak boleh dilakukan oleh wanita di hadapan laki-laki bukan mahramnya, baik di dalam maupun di luar rumah. Tetapi ironinya, pakaian jenis inilah yang membudaya di kalangan yang mengaku dirinya muslimah. Para wanita itu tidak menyadari bahwa pakaiannya tersebut merupakan jenis kemungkaran yang besar, bahkan ia salah satu penyebab terbesar bagi timbulnya berbagai tindak perkosaan dan kriminalitas. Yang lebih mengherankan, seakan jenis pakaian ini terutama di kota sudah demikian diterima masyarakat, sehingga jarang bahkan tak terdengar upaya mengingatkan kaum muslimah dari pakaiannya yang jauh dari Islam tersebut, baik lewat media massa maupun elektronik. Bahkan yang digelar di berbagai stasiun telivisi adalah pakaian-pakaian seronok dan telanjang, dan itu yang dilahap oleh kaum muslimah setiap hari sebagai panutan.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Sesungguhnya munculnya keadaan ini telah pernah disinyalir oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:</p> <p class="MsoNormal">"Dua (jenis manusia) dari ahli Neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita- wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan dengan menggoyang-goyangkan pundaknya dan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi Surga telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim, shahih).</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">3. Mengenakan pakaian yang berlengan pendek, termasuk di dalamnya mengenakan kaos sehingga menampakkan kedua lengan tangan.</p> <p class="MsoNormal">Ini jelas haram karena tidak menutup aurat. Tetapi betapa banyak wanita muslimah yang tidak memperhatikan masalah ini, sehingga mereka mengenakan pakaian tersebut di jalan-jalan, di pasar dan di tempat-tempat umum. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:</p> <p class="MsoNormal">"Wanita adalah aurat, maka jika ia keluar setan membuatnya indah (dalam pandangan laki-laki)." (HR. At-Tirmidzi, hasan shahih). Yakni setan membuat segenap mata memandang kepada si wanita sehingga menimbulkan fitnah.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">4. Mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian laki-laki, baik dalam bentuk maupun ciri-cirinya.</p> <p class="MsoNormal">Ini adalah dilarang. Wanita memiliki pakaian khusus dengan segenap ciri-cirinya, dan laki-laki juga memiliki pakaian yang khusus, yang membedakannya dari pakaian wanita. Dan wanita tidak diperbolehkan menyerupai laki-laki dalam hal pakaian, penampilan dan cara berjalan. Dalam hadits shahih disebutkan:</p> <p class="MsoNormal">"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, shahih).</p> <p class="MsoNormal">"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim).</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">5. Mengenakan konde (sanggul) rambut, karena ia termasuk menyambung rambut. Ketika acara walimah pernikahan atau acara-acara pesta lainnya banyak wanita muslimah yang berdandan dengan sanggul rambut. Ini adalah dilarang. Asma' binti Abi Bakar c berkata, seorang wanita datang kepada Nabi `. Wanita itu berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai anak perempuan yang pernah terserang campak sehingga rambutnya rontok, kini ia mau menikah, bolehkah aku menyambung (rambut)nya? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:</p> <p class="MsoNormal">"Allah melaknat perempuan yang menyambung (rambut) dan yang meminta disambungkan rambutnya." (HR. Muslim).</p> <p class="MsoNormal">"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang wanita menyambung (rambut) kepalanya dengan sesuatu apapun." (HR. Muslim).</p> <p class="MsoNormal">Termasuk dalam hal ini adalah mengenakan wig (rambut palsu) yang biasanya dipasangkan oleh perias-perias yang salon-salon mereka penuh dihiasi dengan berbagai kemungkaran. Kebanyakan orang-orang yang melakukan hal ini adalah kalangan artis, bintang film, pemain drama, teater juga wanita-wanita yang kurang percaya diri dan ingin tampil lebih. Mudah-Mudahan Allah menunjuki mereka dan kita semua.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">6. Mengecat kuku sehingga menghalangi air mengenai kulit ketika berwudhu.</p> <p class="MsoNormal">Setiap kulit anggota wudhu tidak boleh terhalang oleh air, termasuk di dalamnya kuku. Mengenakan cat kuku menjadikan air terhalang mengenai kuku, sehingga wudhu menjadi tidak sah. Allah berfirman:</p> <p class="MsoNormal">"Wahai orang-orang yang beriman, bila kalian hendak mendirikan shalat maka basuhlah wajahmu dan kedua tanganmu hingga ke siku, dan usaplah (rambut) kepalamu dan kakimu hingga ke mata kaki." (Al-Maidah: 6).</p> <p class="MsoNormal">Biasanya yang mengecat kuku adalah para wanita, tetapi larangan ini berlaku umum, baik laki-laki maupun wanita.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">7. Memakai kuku palsu atau memanjangkan kuku tangan dan kaki.</p> <p class="MsoNormal">Ini adalah menyalahi fithrah, dan larangan ini berlaku umum, baik bagi laki-laki maupun wanita. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:</p> <p class="MsoNormal">"Ada lima fithrah; yaitu memotong rambut kemaluan, khitan, menggunting kumis, mencabut rambut ketiak dan memotong kuku." (Muttafaq alaih).</p> <p class="MsoNormal">Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata:</p> <p class="MsoNormal">"Kami diberi waktu dalam menggunting kumis, memo-tong kuku, mencabut bulu ketiak dan rambut kemaluan agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam." (HR. Muslim).</p> <p class="MsoNormal">Meskipun bagi sementara orang, memanjangkan kuku ada manfaatnya, misalnya untuk keperluan- keperluan khusus, tetapi ia tidak menjadikan hukumnya berubah menjadi boleh. Karena itu setiap muslim harus menjaga agar kukunya tidak sampai panjang, segera memotongnya jika telah tumbuh. Adapun di antara hikmahnya adalah untuk menjaga kebersihan, sehingga ia merupakan salah satu tindakan penjagaan.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">8. Tidak memakai kerudung (penutup kepala).</p> <p class="MsoNormal">Malapetaka besar yang dipropagandakan oleh kaum sekuler dan murid-murid orientalis adalah pendapat bahwa kerudung (penutup kepala) hanyalah kebudayaan Arab belaka, tidak merupakan perintah syari'at. Oleh mereka yang terbiasa tidak memakai kerudung, pendapat ini merupakan legitimasi dan pembenaran terhadap perbuatan mungkar mereka. Sedangkan mereka yang masih labil dan perlu pembinaan, mereka menjadi bimbang, tetapi biasanya mereka lebih mudah mengikuti trend yang ada. La haula wala quwwata illaa billah. Tidak seorang ulama salaf pun yang berpendapat kerudung (penutup kepala) bukan perintah agama. Pendapat aneh ini hanya terjadi di kalangan cendekiawan muslim yang jauh dari tuntunan salaf. Dan dalil masalah ini sebagaimana disebutkan dalam pembahasan-pembahasan terdahulu.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">9. Tidak memakai kaos kaki, sehingga tampak telapak kakinya.</p> <p class="MsoNormal">Bagi sebagian muslimah yang ta'at memakai pakaian muslimah pun, terkadang masalah ini dianggap sepele. Telapak kaki termasuk aurat, karena itu ia harus ditutupi, membiarkannya kelihatan berarti kemungkaran dan dosa. Dalil masalah ini sebagaimana disebutkan dalam masalah-masalah terdahulu.</p> <p class="MsoNormal">Wanita pada dasarnya sangat senang dipuji, baik kecantikannya, kelembutannya dan sifat-sifat indahnya yang lain. Tetapi banyak yang terperosok jauh, ingin dipuji kecantikannya, meski dengan resiko membuka aurat, agar tampak lebih indah mempesona. Ingatlah, wanita adalah sumber fitnah. Dan fitnah terbesar dari wanita adalah soal auratnya. Kaum muslimah yang menutup aurat secara syar'i berarti telah memberikan sumbangan terbesar bagi tertutupnya sumber fitnah. Karena itu, berhati- hatilah wahai kaum muslimah dalam hal berpakaian! (ain).</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Copyright © Al-Sofwa 1999</p> <p class="MsoNormal">Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa, Jakarta - Selatan (12610)</p> <p class="MsoNormal">Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26</p> <p class="MsoNormal">E-mail: info@alsofwah.or.id</p> <p class="MsoNormal">_________________</p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-49021237309228476402009-10-07T05:04:00.000-07:002009-10-07T05:10:54.665-07:00KAYU BAKAR API NERAKA<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><br /><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(Kaum wanita adalah yang paling banyak, kenapa?) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Islam adalah agama yang universal dan sangat memperhatikan permasalahan yang berkaitan dengan wanita secara transparan dan proporsional. Ia menempatkan wanita dalam kedudukan yang layak dan bermartabat dimana sebelumnya di masa Jahiliyyah, dianggap sebagai "harta pusaka" yang diwariskan dan dipergilirkan; dia dapat diwariskan kepada anak. Disamping itu, dia juga dianggap sebagai noda yang dapat mencemarkan keluarga bila terlahirkan ke dunia sehingga harus dienyahkan dari muka bumi sebelum sempat menghirup udara kehidupan dengan cara<span style=""> </span>menanamnya hidup-hidup. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kedudukannya yang semacam inilah kemudian diangkat dan dihormati setinggi-tingginya oleh Islam, diantaranya; dia dijadikan orang yang paling pertama harus dipersembahkan bakti kepadanya ketika menjadi seorang ibu, adanya satu surat dalam al-Qur'an yang dinamakan dengan kaumnya (an-Nisa'), menjanjikan bagi orangtua yang berhasil mendidiknya sebagai jalan masuk surga, dan banyak lagi yang lain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Namun begitu, Islam juga menyebutkan bahwa kaum wanita adalah orang-orang yang kurang akal dan diennya, banyak mengeluh/permintaan serta suka memungkiri kebaikan suami. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Berkaitan dengan yang terakhir ini, sudah bukan merupakan rahasia lagi bahwa di abad kontemporer ini banyak sekali isteri-isteri -yang barangkali karena memiliki jasa dan andil dalam pemenuhan anggaran belanja rumah tangganya- merasa diatas angin dan tidak sedikit yang semena-mena terhadap suami. Hal ini terjadi, lebih dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap agama yang merupakan sesuatu yang esensial bagi seorang calon suami sebelum berubah menjadi suami melalui aqad yang sah. Sang suami hendaknya dalam memilih calon isteri lebih memprioritaskan sisi keshalihahannya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Karena kurangnya pemahaman agama, sang isteri tidak mengetahui bahwa sebenarnya agama mewajibkannya untuk patuh dan taat kepada suami bahkan kerelaan suami terhadapnya ibarat prasyarat masuk ke surga –disamping syarat-syarat yang lain yang berkaitan dengan syarat diterimanya amal manusia secara umum- sebagaimana dalam makna hadits yang menyatakan bahwa siapa saja isteri yang meninggal dunia sementara suaminya rela terhadapnya maka dia akan masuk surga. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dari kurangnya pemahaman agama tersebut kemudian berdampak kepada banyak kaum wanita yang bekerja di luar rumah dan berbaur dengan kaum lelaki dengan anggapan bahwa mereka memiliki hak yang sama dengan kaum pria dalam segala bidang tanpa terkecuali, sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh kaum feminis, termasuk dalam urusan rumah tangga. Lapangan kerja yang disesaki oleh tenaga wanita mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran di kalangan kaum pria, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga namun tidak memiliki skil yang cukup untuk bekerja sehingga mendorong sang isteri untuk keluar rumah, terkadang menggantikan posisi suami dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Tentunya hal ini memiliki implikasi negatif, belum lagi dari sisi syar'inya, terhadap watak sang isteri. Dia seakan merasa telah berjasa dan memiliki andil dalam menghidupi keluarganya sedangkan sang suami hanya seorang penganggur. Atau dalam kondisi yang lain, dia memiliki pekerjaan dan gaji yang jauh lebih tinggi dari sang suami. Hal ini, kemudian dijadikan alasan yang kuat untuk memberontak, menyanggah, meremehkan bahkan memperbudak sang suami. Suami yang, misalnya, memiliki gaji kecil terkadang nafkah yang diberikannya kepada keluarga, disambut oleh isterinya dengan rasa ketidakpuasan dan kurang berterimakasih. Apalagi, bila kebetulan sang isteri juga bekerja dan gajinya lebih besar dibanding suami, tentu akan lebih parah lagi sikapnya terhadap suaminya yang seorang penganggur atau bergaji kecil. Dalam pada itu, hanya wanita-wanita shalihah yang memahami agama mereka dengan baik dan tahu bagaimana bersikap kepada suami-lah yang terselamatkan dari kondisi seperti itu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Mengingat betapa urgennya pembahasan tentang hal ini dari sisi agama dan perlunya kaum wanita mengetahuinya, khususnya tentang ancaman terhadap wanita yang melakukan hal tersebut alias banyak mengeluh/permintaan dan suka memungkiri kebaikan suami, maka kami berupaya menuangkannya dalam bagian pembahasan hadits kali ini-disamping pembahasan tentang hal yang lain- dengan harapan, kiranya ada dari sekian banyak kaum wanita, yang menyempatkan diri membaca tulisan ini. Kami mengambil materi pembahasan hadits ini dari sebuah kajian hadits berbahasa Arab oleh seorang Syaik dan kami anggap laik untuk diturunkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kami berharap bagi pembaca yang kebetulan menemukan kesalahan, khususnya dari sisi materi dan bahasa (terjemahan), agar sudi kiranya memberikan masukan yang positif kepada kami sehingga pada pembahasan hadits selanjutnya dapat dihindarkan. Wallaahu a'lam. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Naskah Hadits <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dari Jabir bin 'Abdullah –radhiallaahu 'anhuma-<span style=""> </span>dia berkata: "Aku melaksanakan shalat<span style=""> </span>pada hari 'Ied bersama Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam ; beliau memulai dengan shalat dulu sebelum khuthbah, tanpa azan dan iqamah, kemudian berdiri sambil merangkul Bilal. Beliau memerintahkan untuk bertaqwa kepada Allah, mengajak berbuat ta'at kepadaNya, mewasiati manusia dan mengingatkan mereka, kemudian beliau berlalu (setelah berbicara panjang lebar-red) hingga mendatangi (menyentuh permasalahan-red) kaum wanita lantas mewasiati dan mengingatkan mereka, sembari bersabda: ' bersedekahlah! Karena sesungguhnya kebanyakan kalian adalah (menjadi) kayu api neraka Jahannam'. Lalu seorang wanita yang duduk ditengah-tengah mereka berkata: kenapa demikian wahai Rasulullah?. Beliau menjawab: 'karena kalian banyak keluhkesah/permintaannya dan memungkiri (kebaikan yang diberikan oleh) suami'. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Jabir berkata: "lalu mereka bersedekah dengan perhiasan-perhiasan mereka dan melempar anting-anting dan cincin-cincin mereka kearah<span style=""> </span>pakaian bilal". (H.R.Muttafaqun 'alaih). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Sekilas tentang periwayat hadits <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dia adalah seorang shahabat yang agung, Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram al-Anshary. Dia dan ayahnya mendampingi Rasulullah sebagai shahabat. Bersama ayahnya menyaksikan "Bai'atul 'Aqabah al-Akhirah". Ayahnya termasuk salah seorang "Nuqaba' " (pemimpin suku) yang ikut dalam bai'at tersebut. Dia ikut serta dalam banyak peperangan bersama Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam. Dia berkata:"Aku ikut serta berperang bersama Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam sebanyak 19 kali peperangan". Dia adalah salah seorang dari "al-Muktsirûn li riwâyatil hadits" (kelompok shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits) dari Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam. Dia memiliki halaqah (kelompok pengajian) di al- Masjid an-Nabawy. Halaqah ini banyak dihadiri oleh orang-orang yang ingin menggali ilmu darinya. Dia juga termasuk orang yang dipanjangkan umurnya oleh Allah dan merupakan salah seorang shahabat yang paling belakangan meninggal di Madinah. Dia wafat disana pada tahun 78 H dalam usia 94 tahun. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Faedah-Faedah Hadits<span style=""> </span>Dan Hukum-Hukum Terkait <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Hadits yang mulia diatas menjelaskan beberapa hukum yang terkait dengan shalat 'Ied, diantaranya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Hadits tersebut menyatakan bahwa dalam shalat 'Ied tidak ada azan dan iqamah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Khuthbah 'Ied hendaknya mencakup ajakan agar bertaqwa kepada Allah Ta'âla sebab ia merupakan kolektor semua kebaikan, demikian pula ajakan agar berbuat ta'at kepada-Nya dan saling mengingatkan dalam hal itu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Khuthbah dilakukan setelah shalat 'Ied bukan sebelumnya sepertihalnya pada shalat Jum'at. Masing-masing dari keduanya memiliki dua khuthbah * akan tetapi pada shalat Jum'at dilakukan sebelum shalat sedangkan pada 'Ied dilakukan sesudah shalat. Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam dan para Khalifah-nya ar-Rasyidun. * terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah khuthbah shalat 'Ied; ada ulama yang mengatakan sekali saja dan ada yang mengatakan dua kali. Ibnu Qayyim al-Jauziah nampaknya menguatkan pendapat kedua, yakni dua kali. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Shalat dalam dua 'Ied hukumnya adalah fardhu kifayah; untuk itu seorang Muslim harus berupaya secara optimal dalam melakuksanakannya, menghadiri serta mendengarkan khuthbahnya agar mendapatkan pahala dan mendapatkan manfaat dari wejangan dan at-Tadzkir (peringatan) yang disampaikan oleh Imam/khathib.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Islam sangat memperhatikan eksistensi kaum wanita dan menempatkan mereka kepada kedudukan yang agung dan tinggi; spesialisasi serta karakteristik mereka dalam beberapa hukum terlihat dalam hadits diatas, diantaranya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Bahwa Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam mengkhususkan bagian khuthbah tersendiri buat mereka dalam khuthbah 'Ied, setelah mewasiati dan mengingatkan kaum lelaki. Untuk itu, hendaknya seorang Imam/khathib pada 'Ied mengkhususkan khuthbahnya untuk mereka dan membicarakan problematika mereka. Khuthbah khusus ini diberikan bila mereka tidak mendengarkan khuthbah yang bersifat umum akan tetapi bila mereka mendengarkannya maka hendaknya dia menjadikan sebagian dari khuthbah tersebut, khusus berkaitan dengan perihal kaum wanita. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Bahwa seorang wanita diharamkan berbaur dengan kaum lelaki atau berjejal dengan mereka baik hal itu dilakukan di masjid-masjid ataupun di tempat lainnya. Akan tetapi semestinya, kaum wanita berada di tempat-tempat yang sudah dikhususkan untuk mereka. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari hal-hal yang menyebabkan timbulnya fitnah atau menjadi sarana dalam melakukan hal-hal yang diharamkan. Tidak berbaurnya wanita dengan kaum lelaki sudah merupakan kaidah umum yang wajib difahami oleh seorang wanita Muslimah dan wali-nya karena banyak sekali faedah-faedah yang didapat dari hal tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Mendapatkan 'ilmu merupakan hak semua orang; laki-laki dan wanita, untuk itu hendaknya seorang wanita berupaya secara optimal dalam menuntut ilmu yang dengannya dia memahami agamanya. Diantara sarana itu adalah: gairah serta semangatnya dalam mendengarkan wejangan-wejangan, juga, bertanya tentang hal-hal yang sulit baginya, sebagaimana tampak dalam hadits diatas. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Secara global kaum wanita memiliki sifat-sifat, diantaranya: banyak keluhan/permintaan dan memungkiri kebaikan suami alias terhadap nafkah yang telah diberikan olehnya. Sifat-sifat ini merupakan sifat yang tercela yang dapat menggiringnya ke neraka. Oleh karena itu, seorang wanita Muslimah harus menghindari hal itu dan berupaya keras untuk menjauhinya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ciri khas seorang wanita Muslimah adalah bersegera dalam berbuat kebajikan dan memenuhi panggilan iman. Hendaklah dia menambah aset kebajikannya sebanyak yang mampu dilakukan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kepemilikan terhadap harta merupakan hak laki-laki dan wanita, masing-masing memiliki harta secara sendiri-sendiri dan kewenangan dalam memberdayakannya; oleh karena itulah, isteri-isteri para shahabat bersegera dalam menginfaqkan harta-harta mereka tanpa meminta izin terlebih dahulu dari suami-suami mereka. Seorang wanita berhak memberdayakan hartanya dan menginfaqkannya meskipun tidak mendapat izin dari sang suami. Dalam hal ini, Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam telah menyetujui tindakan isteri-isteri para shahabat radhiallaahu 'anhunna. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Khathib dan Penceramah memiliki tanggung jawab yang besar <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Hal ini disebabkan mereka adalah bertindak sebagai orang yang menyampaikan permasalahan halal dan haram dari Allah Ta'ala. Dari sini, seorang khathib hendaknya melakukan tanggung jawab tersebut sebaik-baiknya; menceramahi manusia dengan apa yang mereka ketahui, mengajarkan mereka hal-hal yang bersifat agamis dan duniawi yang tidak mereka ketahui, mensugesti mereka untuk berbuat kebajikan, memperingatkan mereka dari berbuat kejahatan serta menjelaskan kepada mereka hal-hal yang dapat mendekatkan diri mereka kepada surga dan menyelamatkan mereka dari neraka. Demikian pula, hendaknya mereka menghindari berbicara tentang hal-hal yang tidak bersinggungan langsung dengan kepentingan umum kaum muslimin dan hal yang tidak bermanfaat bagi agama mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Sedekah memiliki faedah yang besar dan buah yang agung di dunia dan akhirat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Diantaranya; bahwa ia menjaga dari keterjerumusan kedalam api neraka, dan ini diperkuat oleh sabda beliau yang lain: "takutlah kepada api neraka meskipun (bersedekah) dengan sebelah dari buah tamar/kurma".<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Islam selalu berupaya agar seorang Muslim dalam berinteraksi dengan orang lain menggunakan manhaj yang transfaran dan proporsional meskipun terhadap orang yang paling dekat hubungannya dengannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dengan demikian, dia mesti meletakkan sesuatu sesuai dengan proporsinya; yang memiliki keutamaan ditempatkan sesuai dengan keutamaannya, yang memiliki hak diberikan haknya yang sepatutnya, tidak mengurangi hak manusia, menjauhi setiap hal yang dapat menyakiti mereka serta menghindari perkataan yang kotor dan mungkir terhadap jasa yang telah diberikan kepadanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Seorang penuntut ilmu harus haus akan ilmu, banyak bertanya kepada gurunya tentang kesulitan yang dihadapinya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Namun, hendaknya pertanyaan yang disampaikan dilakukan dengan penuh kesopanan dan tatakrama agar dia mendapatkan jawaban sesuai dengan apa yang diinginkannya dari gurunya tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">izzidin musawa<o:p></o:p></span></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-68852569100154170872009-10-07T05:00:00.000-07:002009-10-07T05:04:00.259-07:00Karir Wanita Dan Wanita Karir<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-font-kerning:0pt;} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p>Diskursus tentang karir wanita dan wanita karir dewasa ini semakin hangat, terutama di negeri ini dan mendapat-kan dukungan serta perhatian serius dari berbagai kalangan, khususnya yang menamakan diri mereka kaum Feminis dan pemerhati wanita. Mereka selalu mengangkat tema “pengungkungan” Islam terhadap wanita dan mempromosikan motto emansipasi dan persamaan hak di segala bidang tanpa kecuali atau yang belakangan lebih dikenal dengan sebutan kesetaraan gender. Banyak wanita muslimah terkecoh olehnya, terutama mereka yang tidak memiliki ‘basic’ keagamaan yang kuat dan memadai. Karena merupakan masalah yang urgen dan berimplikasi serius, maka buletin kita kali ini mengangkat tema tersebut. Semoga tulisan ini menggugah wanita-wanita muslimah untuk kembali kepada fithrah mereka. Amîn.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <h1>Kondisi Wanita di Dunia Barat</h1> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari sisi historis, terjunnya kaum wanita ke lapangan untuk bekerja dan berkarir semata-mata karena unsur keterpaksaan. Ada dua hal penting yang melatarbelakanginya:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertama, terjadinya revolusi industri mengundang arus urbanisasi kaum petani pedesaan, tergiur untuk menga-du nasib di perkotaan, karena himpitan sistem kapitalis yang melahirkan tuan-tuan tanah yang rakus. Berangkat ke perkotaan, mereka berharap menda-patkan kehidupan yang lebih layak namun realitanya, justru semakin sengsara. Mereka mendapat upah yang rendah. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ke dua, kaum kapitalis dan tuan-tuan tanah yang rakus sengaja mengguna-kan momen terjunnya kaum wanita dan anak-anak, dengan lebih memberikan porsi kepada mereka di lapangan pekerjaan, karena mau diupah lebih murah daripada kaum lelaki, meskipun dalam jam kerja yang panjang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kehidupan yang dialami oleh wanita di Barat yang demikian mengenaskan, sehingga menggerakkan nurani sekelompok pakar untuk membentuk sebuah organisasi kewanitaan yang diberi nama “Humanitarian Movement” yang bertujuan untuk membatasi eksploitasi kaum kapitalis terhadap para buruh, khususnya dari kalangan anak-anak. Organisasi ini berhasil mengupayakan undang-undang perlindungan anak, akan tetapi tidak demi-kian halnya dengan kaum wanita. Mereka tetap saja dihisap darahnya oleh kaum kapitalis tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hingga saat ini pun, kedudukan wanita karir di Barat belum terangkat dan masih saja mengenaskan, meskipun sudah mendapatkan sebagian hak mereka. Di antara indikasinya, mendapatkan upah lebih kecil daripada kaum laki-laki, keharusan membayar mahar kepada laki-laki bila ingin menikah, keharusan menanggung beban peng-hidupan keluarga bersama sang suami, dan lain sebagainya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Beberapa Dampak Negatif dari Terjunnya Wanita untuk Berkarir Di antara dampak-dampak negatif tersebut adalah:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penelitian kedokteran di lapangan (dunia Barat) menunjukkan telah terjadi perubahan yang amat signifikan terhadap bentuk tubuh wanita karir secara biologis, sehingga menyebabkannya kehilangan naluri kewanitaan, tetapi tidak berubah jenis kelamin menjadi laki-laki. Jenis wanita sema-cam ini dijuluki sebagai jenis kelamin ke tiga. Menurut data statistik, kebanyakan penyebab kemandulan para istri yang bekerja sebagai wanita-wanita karir tersebut bukan karena penyakit yang biasa dialami oleh anggota badan, tetapi lebih diakibatkan oleh ulah wanita di masyarakat Eropa yang secara total, baik dari aspek materil, pemikiran maupun biologis lari dari fithrahnya (yakni sifat keibuan). Penyebab lainnya adalah upaya mereka untuk mendapatkan persamaan hak dengan kaum laki-laki dalam segala bidang. Hal inilah yang secara perlahan melenyapkan sifat keibuan mereka, banyaknya terjadi kemandulan serta mandegnya ASI sebagai akibat perbauran dengan kaum laki-laki.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di Barat, muncul fenomena yang mengkhawatirkan sekali akibat terjunnya kaum wanita sebagai wanita karir, yaitu terjadinya tindak kekerasan terhadap anak-anak kecil berupa pukulan yang keras, sehingga dapat mengakibatkan mereka meninggal dunia, gila atau cacat fisik. Majalah-majalah yang beredar di sana menyebutkan nama penyakit baru ini dengan sebutan Battered Baby Syn (penyakit anak yang dipukul). Majalah Hexagon dalam volume No. 5 tahun 1978 menyebutkan bahwa banyak sekali rumah sakit-rumah sakit di Eropa dan Amerika yang menampung anak-anak kecil yang dipukul secara keras oleh ibu-ibu mereka atau terkadang oleh bapak-bapak mereka. DR. Ahmad Al-Barr mengatakan, “Pada tahun 1967, lebih dari 6500 anak kecil yang dirawat di beberapa rumah sakit di Inggris yang berakhir dengan meninggal sekitar 20% dari mereka, sedangkan sisanya mengalami cacat fisik dan mental secara akut. Ada lagi, sekitar ratusan orang yang mengalami kebutaan dan lainnya ketulian…setiap tahunnya, ada yang mengalami cacat fisik, ediot dan lumpuh akibat pukulan keras”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Para wanita karir yang menjadi ibu rumah tangga tidak dapat memberikan pelayanan secara kontinyu terhadap anak-anak mereka yang masih kecil, karena hampir seluruh waktunya dicurahkan untuk karir mereka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berkurangnya angka kelahiran, sehingga pemerintah negara tersebut saat ini menggalakkan kampanye memperbanyak anak dan memberikan penghargaan bagi keluarga yang memiliki banyak anak. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan kondisi yang ada di dunia Islam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saksi Mereka Berbicara</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Seorang Filosof bidang ekonomi, Joel Simon berkata, “Mereka (para wanita) telah direkrut oleh pemerintah untuk bekerja di pabrik-pabrik dan mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalannya, akan tetapi hal itu harus mereka bayar mahal, yaitu dengan rontoknya sendi-sendi rumah tangga mereka”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebuah lembaga pengkajian strategis di Amerika telah mengadakan ‘polling’ seputar pendapat para wanita karir tentang karir seorang wanita. Dari hasil ‘polling’ tersebut didapat kesimpulan: “Bahwa sesungguhnya wanita saat ini sangat keletihan dan 65% dari mereka lebih mengutamakan untuk kembali ke rumah mereka…”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Karir Wanita dalam Perspektif Islam Allah Ta’ala menciptakan laki-laki dan wanita dengan karakteristik yang berbeda. Secara alami (sunnatullah), laki-laki memiliki otot-otot yang kekar, kemampuan untuk melakukan pekerja-an yang berat, pantang menyerah, sabar dan lain-lain. Cocok dengan pekerjaan yang melelahkan dan sesuai dengan tugasnya yaitu menghidupi keluarga secara layak. Sedangkan bentuk kesulitan yang dialami wanita yaitu: Mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan mendidik anak, serta menstruasi yang mengakibatkan kondisinya labil, selera makan berkurang, pusing-pusing, rasa sakit di perut serta melemahnya daya pikir, sebagaimana disitir di dalam Al-Qur’an , “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapanya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.” (QS. Luqman: 14). Ketika dia melahirkan bayinya, dia harus beristirahat, menunggu hingga 40 hari atau 60 hari dalam kondisi sakit dan merasakan keluhan yang demikian banyak, tetapi harus dia tanggung juga. Ditambah lagi masa menyusui dan mengasuh yang menghabiskan waktu selama dua tahun. Selama masa tersebut, si bayi menikmati makanan dan gizi yang dimakan oleh sang ibu, sehingga mengurangi staminanya. Oleh karena itu, Dienul Islam menghendaki agar wanita melakukan pekerjaan/karir yang tidak bertentangan dengan kodrat kewanitaannya dan tidak mengungkung haknya di dalam bekerja, kecuali pada aspek-aspek yang dapat menjaga kehormatan dirinya, kemuliaannya dan ketenangannya serta menjaganya dari pelecehan dan pencampakan. Dienul Islam telah menjamin kehidupan yang bahagia dan damai bagi wanita dan tidak membuatnya perlu untuk bekerja di luar rumah dalam kondisi normal. Islam membe-bankan ke atas pundak laki-laki untuk bekerja dengan giat dan bersusah payah demi menghidupi keluarganya. Maka, selagi si wanita tidak atau belum bersuami dan tidak di dalam masa menunggu (‘iddah) karena diceraikan oleh suami atau ditinggal mati, maka nafkahnya dibebankan ke atas pundak orangtuanya atau anak-anaknya yang lain, berdasarkan perincian yang disebutkan oleh para ulama fiqih kita. Bila si wanita ini menikah, maka sang suamilah yang mengambil alih beban dan tanggung jawab terhadap semua urusannya. Dan bila dia diceraikan, maka selama masa ‘iddah (menunggu) sang suami masih berkewajiban memberikan nafkah, membayar mahar yang tertunda, memberikan nafkah anak-anaknya serta membayar biaya pengasuhan dan penyusuan mereka, sedangkan si wanita tadi tidak sedikit pun dituntut dari hal tersebut. Selain itu, bila si wanita tidak memiliki orang yang bertanggung jawab terhadap kebutuhannya, maka negara Islam yang berkewajiban atas nafkahnya dari Baitul Mal kaum Muslimin.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Solusi Islam Terhadap Diskursus Karir Wanita Ada kondisi yang teramat mendesak yang menyebabkan seorang wanita terpaksa bekerja ke luar rumah dengan persyaratan sebagai berikut:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Disetujui oleh kedua orangtuanya atau wakilnya atau suaminya, sebab persetujuannya adalah wajib secara agama dan qadla’ (hukum).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pekerjaan tersebut terhindar dari ikhtilath (berbaur dengan bukan mahram), khalwat (bersunyi-sunyi, menyendiri) dengan laki-laki asing; Sebab ada dampak negatif yang besar. Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seo-rang laki-laki berkhalwat (bersunyi-sunyi, menyendiri) dengan seorang wanita, kecuali bila bersama laki-laki (yang me-rupakan) mahramnya”. (HR. Bukhari).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menutupi seluruh tubuhnya di hada-pan laki-laki asing dan menjauhi semua hal yang berindikasi fitnah, baik di da-lam berpakaian, berhias atau pun berwangi-wangian (menggunakan parfum)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Komitmen dengan akhlaq Islami dan hendaknya menampakkan keseriusan dan sungguh-sungguh di dalam berbicara, alias tidak dibuat-buat dan sengaja melunak-lunakkan suara. Firman Allah, “Maka janganlah sekali-kali kalian melunak-lunakan ucapan sehingga membuat condong orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit dan berkata-katalah dengan perkataan yang ma’ruf/baik”.(Al-Ahzab: 32)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hendaknya pekerjaan tersebut sesuai dengan tabi’at dan kodratnya seperti dalam bidang pengajaran, kebidanan, menjahit dan lain-lain.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penutup Sudah waktunya kita memahami betapa agungnya dien ini di dalam setiap produk hukumnya, berpegang teguh dengannya, menjadikannya sebagai hukum yang berlaku terhadap semua aturan di dalam kehidupan kita serta berkeyakinan secara penuh, bahwa ia akan selalu cocok dan sesuai di dalam setiap masa dan tempat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sumber : (Diambil dari majalah “Al-Hikmah” volume VIII, edisi Syawwal 1416 H, hal. 123-140 dengan judul “ ‘Amal al-Mar’ah Baina Al-Islam wa Al-Gharb” tulisan Ibrahim an-Ni’mah – Abu Hafshoh)</p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-64452131050136883432009-10-07T04:55:00.000-07:002009-10-07T05:00:21.451-07:00HUKUM ABORSI<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} @font-face {font-family:"Comic Sans MS"; panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Comic Sans MS"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:70.9pt 42.55pt 70.9pt 85.05pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">HUKUM MENGGUGURKAN KANDUNGAN HASIL PEMERKOSAAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Dr. Yusuf Qardhawi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pengantar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pertanyaan penting ini saya terima ketika buku ini telah<span style=""> </span>siap<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">untuk<span style=""> </span>dicetak.<span style=""> </span>Yang mengajukan pertanyaan adalah Saudara Dr.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Musthafa Siratisy, Ketua<span style=""> </span>Muktamar<span style=""> </span>Alami<span style=""> </span>untuk<span style=""> </span>Pemeliharaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Hak-hak<span style=""> </span>Asasi<span style=""> </span>Manusia<span style=""> </span>di<span style=""> </span>Bosnia<span style=""> </span>Herzegovina,<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">diselenggarakan di Zagreb ibu kota Kroasia,<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>18<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>19<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">September<span style=""> </span>1992. Saya juga mengikuti kegiatan tersebut bersama<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Fadhilatus-Syekh Muhammad al-Ghazali dan sejumlah ulama<span style=""> </span>serta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">juru dakwah kaum muslim dari seluruh penjuru dunia Islam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pertanyaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Dr.<span style=""> </span>Musthafa<span style=""> </span>berkata,<span style=""> </span>"Sejumlah<span style=""> </span>saudara<span style=""> </span>kaum<span style=""> </span>muslim<span style=""> </span>di<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Republik Bosnia Herzegovina ketika mengetahui kedatangan Syekh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Muhammad<span style=""> </span>al-Ghazali<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>Syekh<span style=""> </span>al-Qardhawi,<span style=""> </span>mendorong saya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">untuk mengajukan pertanyaan yang menyakitkan dan membingungkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang disampaikan secara malu-malu oleh lisan para remaja putri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kita yang diperkosa<span style=""> </span>oleh<span style=""> </span>tentara<span style=""> </span>Serbia<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>durhaka<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">bengis,<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>tidak<span style=""> </span>memelihara<span style=""> </span>hubungan<span style=""> </span>kekerabatan dengan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian, dan tidak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">menjaga<span style=""> </span>kehormatan dan harkat manusia. Akibat perilaku mereka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang penuh dosa (pemerkosaan) itu maka banyak<span style=""> </span>gadis<span style=""> </span>muslimah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang<span style=""> </span>hamil<span style=""> </span>sehingga menimbulkan perasaan sedih, takut, malu,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">serta merasa rendah dan hina. Karena itulah mereka<span style=""> </span>menanyakan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kepada<span style=""> </span>Syekh<span style=""> </span>berdua<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>semua ahli ilmu: apakah yang harus<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mereka lakukan terhadap tindak kriminalitas beserta<span style=""> </span>akibatnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ini?<span style=""> </span>Apakah<span style=""> </span>syara'<span style=""> </span>memperbolehkan<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>menggugurkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kandungan yang terpaksa mereka alami ini? Kalau kandungan<span style=""> </span>itu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dibiarkan hingga si janin dilahirkan dalam keadaan hidup, maka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">bagaimana hukumnya? Dan sampai dimana tanggung jawab si<span style=""> </span>gadis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang diperkosa itu?"<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Jawaban<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Fadhilatus-Syekh<span style=""> </span>al-Ghazali<span style=""> </span>menyerahkan<span style=""> </span>kepada<span style=""> </span>saya<span style=""> </span>untuk<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">menjawab<span style=""> </span>pertanyaan<span style=""> </span>tersebut<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>sidang,<span style=""> </span>maka<span style=""> </span>saya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">menjawabnya<span style=""> </span>secara lisan dan direkam agar dapat didengar oleh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">saudara-saudara khususnya remaja putri di Bosnia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Saya pandang lebih bermanfaat lagi jika saya tulis jawaban ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">agar<span style=""> </span>dapat<span style=""> </span>disebarluaskan<span style=""> </span>serta<span style=""> </span>dijadikan<span style=""> </span>acuan<span style=""> </span>untuk<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">peristiwa-peristiwa<span style=""> </span>serupa.<span style=""> </span>Tiada<span style=""> </span>daya<span style=""> </span>(untuk<span style=""> </span>menjauhi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">keburukan)<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>tiada<span style=""> </span>kekuatan<span style=""> </span>(untuk<span style=""> </span>melakukan<span style=""> </span>ketaatan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kecuali dengan pertolongan Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Kita kaum muslim telah dijadikan objek oleh<span style=""> </span>orang-orang<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">rakus<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>dijadikan<span style=""> </span>sasaran<span style=""> </span>bagi setiap pembidik, dan kaum<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">wanita serta anak-anak<span style=""> </span>perempuan<span style=""> </span>kita<span style=""> </span>menjadi<span style=""> </span>daging<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">"mubah"<span style=""> </span>untuk<span style=""> </span>disantap<span style=""> </span>oleh<span style=""> </span>serigala-serigala<span style=""> </span>lapar<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">binatang-binatang <span style=""> </span>buas<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>tanpa<span style=""> </span>takut<span style=""> </span>akibatnya<span style=""> </span>atau<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">pembalasannya nanti.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pertanyaan<span style=""> </span>serupa<span style=""> </span>juga<span style=""> </span>pernah<span style=""> </span>diajukan<span style=""> </span>kepada<span style=""> </span>saya<span style=""> </span>oleh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">saudara-saudara kita di Eritrea mengenai<span style=""> </span>nasib<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>menimpa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">anak-anak<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>saudara-saudara<span style=""> </span>perempuan<span style=""> </span>mereka akibat ulah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">tentara<span style=""> </span>Nasrani<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>tergabung<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>pasukan<span style=""> </span>pembebasan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Eritrea,<span style=""> </span>sebagaimana<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>diperbuat tentara Serbia hari ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terhadap anak-anak perempuan muslimah Bosnia yang tak berdosa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pertanyaan yang sama juga pernah diajukan beberapa tahun<span style=""> </span>lalu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">oleh<span style=""> </span>sekelompok<span style=""> </span>wanita<span style=""> </span>mukminah<span style=""> </span>yang cendekia dari penjara<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">orang-orang zalim jenis thaghut di beberapa negara<span style=""> </span>Arab<span style=""> </span>Asia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kepada<span style=""> </span>sejumlah<span style=""> </span>ulama di negara-negara Arab yang isinya: apa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang harus<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>lakukan<span style=""> </span>terhadap<span style=""> </span>kandungan<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">merupakan<span style=""> </span>kehamilan<span style=""> </span>haram<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>terjadi bukan karena mereka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">berbuat dosa dan bukan atas kehendak mereka?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pertama-tama perlu saya<span style=""> </span>tegaskan<span style=""> </span>bahwa<span style=""> </span>saudara-saudara<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">anak-anak<span style=""> </span>perempuan<span style=""> </span>kita,<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>telah<span style=""> </span>saya sebutkan, tidak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">menanggung dosa sama sekali terhadap<span style=""> </span>apa<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>terjadi<span style=""> </span>pada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">diri<span style=""> </span>mereka,<span style=""> </span>selama<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>sudah<span style=""> </span>berusaha<span style=""> </span>menolak<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">memeranginya, kemudian mereka dipaksa di bawah acungan senjata<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dan<span style=""> </span>di<span style=""> </span>bawah<span style=""> </span>tekanan<span style=""> </span>kekuatan yang besar. Maka apakah yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dapat diperbuat oleh wanita tawanan yang tidak punya<span style=""> </span>kekuatan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">di hadapan para penawan atau pemenjara yang bersenjata lengkap<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang tidak takut kepada Sang Pencipta dan tidak menaruh<span style=""> </span>belas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kasihan kepada makhluk? Allah sendiri telah menetralisasi dosa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">(yakni tidak menganggap<span style=""> </span>berdosa)<span style=""> </span>dari<span style=""> </span>orang<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>terpaksa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dalam<span style=""> </span>masalah yang lebih besar daripada zina, yaitu kekafiran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dan mengucapkan kalimatul-kafri. Firman-Nya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"... kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)."<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(an-Nahl: 106)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Bahkan Al-Qur'an mengampuni dosa (tidak<span style=""> </span>berdosa)<span style=""> </span>orang<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dalam<span style=""> </span>keadaan darurat, meskipun ia masih punya sisa kemampuan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">lahiriah untuk berusaha,<span style=""> </span>hanya<span style=""> </span>saja<span style=""> </span>tekanan<span style=""> </span>kedaruratannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">lebih<span style=""> </span>kuat.<span style=""> </span>Allah<span style=""> </span>berfirman setelah menyebutkan macam-macam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">makanan yang diharamkan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"... Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(al-Baqarah: 173)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Dan Rasulullah saw. bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Sesungguhnya Allah menggugurkan dosa dari umatku atas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>suatu perbuatan yang dilakukannya karena khilaf (tidak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>sengaja), karena lupa, dan karena dipaksa melakukannya."1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Bahkan<span style=""> </span>anak-anak<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>saudara-saudara<span style=""> </span>perempuan<span style=""> </span>kita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mendapatkan<span style=""> </span>pahala<span style=""> </span>atas musibah yang menimpa mereka, apabila<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mereka<span style=""> </span>tetap<span style=""> </span>berpegang<span style=""> </span>teguh<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>Islam<span style=""> </span>--yang<span style=""> </span>karena<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">keislamannyalah<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>ditimpa bala bencana dan cobaan-- dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mengharapkan<span style=""> </span>ridha<span style=""> </span>Allah<span style=""> </span>Azza<span style=""> </span>wa<span style=""> </span>Jalla<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>menghadapi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">gangguan dan penderitaan tersebut. Rasulullah saw. bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, atau<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>kerisauan, bahkan gangguan yang berupa duri, melainkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>peristiwa-peristiwa itu."2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Apabila<span style=""> </span>seorang<span style=""> </span>muslim<span style=""> </span>mendapat<span style=""> </span>pahala<span style=""> </span>hanya<span style=""> </span>karena<span style=""> </span>dia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">tertusuk<span style=""> </span>duri, maka bagaimana lagi jika kehormatannya dirusak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">orang dan kemuliaannya dikotori?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Karena itu saya nasihatkan kepada<span style=""> </span>pemuda-pemuda<span style=""> </span>muslim<span style=""> </span>agar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mendekatkan<span style=""> </span>diri<span style=""> </span>kepada<span style=""> </span>Allah dengan menikahi salah seorang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dari wanita-wanita tersebut, karena kasihan<span style=""> </span>terhadap<span style=""> </span>keadaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mereka<span style=""> </span>sekaligus<span style=""> </span>mengobati<span style=""> </span>luka<span style=""> </span>hati<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>telah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kehilangan<span style=""> </span>sesuatu<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>paling<span style=""> </span>berharga<span style=""> </span>sebagai<span style=""> </span>wanita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terhormat dan suci, yaitu kegadisannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Adapun<span style=""> </span>menggugurkan kandungan, maka telah saya jelaskan dalam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">fatwa<span style=""> </span>terdahulu<span style=""> </span>bahwa<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>dasarnya<span style=""> </span>hal<span style=""> </span>ini<span style=""> </span>terlarang,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">semenjak<span style=""> </span>bertemunya<span style=""> </span>sel<span style=""> </span>sperma<span style=""> </span>laki-laki<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>sel<span style=""> </span>telur<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">perempuan, yang dari keduanya muncul<span style=""> </span>makhluk<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>baru<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">menetap didalam tempat menetapnya yang kuat di dalam rahim.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Maka<span style=""> </span>makhluk baru ini harus dihormati, meskipun ia hasil dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">hubungan yang haram seperti zina. Dan<span style=""> </span>Rasulullah<span style=""> </span>saw.<span style=""> </span>telah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">memerintahkan<span style=""> </span>wanita<span style=""> </span>Ghamidiyah<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>mengaku telah berbuat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">zina dan akan dijatuhi hukuman rajam itu agar menunggu<span style=""> </span>sampai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">melahirkan<span style=""> </span>anaknya,<span style=""> </span>kemudian setelah itu ia disuruh menunggu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">sampai anaknya sudah tidak menyusu<span style=""> </span>lagi<span style=""> </span>--baru<span style=""> </span>setelah<span style=""> </span>itu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dijatuhi hukuman rajam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Inilah<span style=""> </span>fatwa<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>saya pilih untuk keadaan normal, meskipun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ada sebagian fuqaha yang memperbolehkan menggugurkan kandungan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">asalkan<span style=""> </span>belum<span style=""> </span>berumur empat puluh hari, berdasarkan sebagian<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">riwayat yang mengatakan bahwa peniupan ruh terhadap janin<span style=""> </span>itu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terjadi<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>waktu<span style=""> </span>berusia empat puluh atau empat puluh dua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">hari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Bahkan sebagian fuqaha ada<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>memperbolehkan<span style=""> </span>menggugurkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kandungan<span style=""> </span>sebelum berusia seratus dua puluh hari, berdasarkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">riwayat yang masyhur bahwa peniupan<span style=""> </span>ruh<span style=""> </span>terjadi<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>waktu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">itu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Tetapi<span style=""> </span>pendapat<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>saya pandang kuat ialah apa yang telah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">saya sebutkan sebagai pendapat pertama di atas, meskipun dalam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">keadaan udzur tidak ada halangan untuk mengambil salah satu di<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">antara<span style=""> </span>dua<span style=""> </span>pendapat<span style=""> </span>terakhir<span style=""> </span>tersebut.<span style=""> </span>Apabila<span style=""> </span>udzurnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">semakin kuat, maka rukhshahnya semakin jelas; dan bila hal itu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terjadi sebelum berusia empat puluh hari<span style=""> </span>maka<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>demikian<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">lebih dekat kepada rukhshah (kemurahan/kebolehan).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Selain<span style=""> </span>itu, tidak diragukan lagi bahwa pemerkosaan dari musuh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang kafir dan durhaka,<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>melampaui<span style=""> </span>batas<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>pendosa,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terhadap wanita muslimah yang suci dan bersih, merupakan udzur<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang kuat bagi si muslimah dan keluarganya<span style=""> </span>karena<span style=""> </span>ia<span style=""> </span>sangat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">benci<span style=""> </span>terhadap<span style=""> </span>janin<span style=""> </span>hasil pemerkosaan tersebut serta ingin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terbebas<span style=""> </span>daripadanya.<span style=""> </span>Maka<span style=""> </span>ini<span style=""> </span>merupakan<span style=""> </span>rukhshah<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">difatwakan karena darurat, dan darurat itu diukur dengan kadar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ukurannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Meskipun begitu, kita juga tahu bahwa ada fuqaha<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>sangat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ketat dalam masalah ini, sehingga mereka melarang menggugurkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kandungan meskipun baru berusia satu<span style=""> </span>hari.<span style=""> </span>Bahkan<span style=""> </span>ada<span style=""> </span>pula<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">yang<span style=""> </span>mengharamkan usaha pencegahan kehamilan, baik dari pihak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">laki-laki<span style=""> </span>maupun<span style=""> </span>dari<span style=""> </span>pihak<span style=""> </span>perempuan,<span style=""> </span>ataupun<span style=""> </span>dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kedua-duanya,<span style=""> </span>dengan beralasan beberapa hadits yang menamakan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">nazl<span style=""> </span>sebagai<span style=""> </span>pembunuhan<span style=""> </span>tersembunyi<span style=""> </span>(terselubung).<span style=""> </span>Maka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">tidaklah<span style=""> </span>mengherankan<span style=""> </span>jika<span style=""> </span>mereka<span style=""> </span>mengharamkan pengguguran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">setelah terjadinya kehamilan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Pendapat terkuat ialah pendapat yang tengah-tengah antara yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">memberi kelonggaran dengan memperbolehkannya dan golongan yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ketat yang melarangnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Sedangkan pendapat yang<span style=""> </span>mengatakan<span style=""> </span>bahwa<span style=""> </span>sel<span style=""> </span>telur<span style=""> </span>wanita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">setelah<span style=""> </span>dibuahi<span style=""> </span>oleh<span style=""> </span>sel<span style=""> </span>sperma<span style=""> </span>laki-laki<span style=""> </span>telah<span style=""> </span>menjadi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">manusia, maka yang demikian hanyalah<span style=""> </span>semacam<span style=""> </span>majas<span style=""> </span>(kiasan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dalam ungkapan, karena kenyataannya ia adalah bakal manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Memang<span style=""> </span>benar<span style=""> </span>bahwa<span style=""> </span>wujud<span style=""> </span>ini<span style=""> </span>mengandung kehidupan, tetapi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">kehidupan itu sendiri bertingkat-tingkat dan bertahap, dan sel<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">sperma<span style=""> </span>serta<span style=""> </span>sel<span style=""> </span>telur<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>sendiri<span style=""> </span>sebelum bertemu sudah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mengandung kehidupan, namun yang demikian<span style=""> </span>bukanlah<span style=""> </span>kehidupan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">manusia yang telah diterapkan hukum padanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Karena itu rukhshah terikat dengan kondisi udzur yang muktabar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">(dibenarkan), yang ditentukan oleh ahli<span style=""> </span>syara',<span style=""> </span>dokter,<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">cendekiawan.<span style=""> </span>Sedangkan<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>kondisinya tidak demikian, maka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">tetaplah ia dalam hukum asal, yaitu terlarang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Maka bagi<span style=""> </span>wanita<span style=""> </span>muslimah<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>mendapatkan<span style=""> </span>cobaan<span style=""> </span>dengan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">musibah<span style=""> </span>seperti<span style=""> </span>ini<span style=""> </span>hendaklah<span style=""> </span>memelihara<span style=""> </span>janin<span style=""> </span>tersebut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">--sebab menurut syara' ia tidak menanggung<span style=""> </span>dosa,<span style=""> </span>sebagaimana<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">saya<span style=""> </span>sebutkan<span style=""> </span>di<span style=""> </span>muka--<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>ia<span style=""> </span>tidak<span style=""> </span>dipaksa<span style=""> </span>untuk<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">menggugurkannya. Dengan demikian, apabila janin tersebut tetap<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dalam kandungannya selama kehamilan hingga ia dilahirkan, maka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">dia adalah anak muslim, sebagaimana sabda Nabi saw.:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah."3<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Yang dimaksud dengan fitrah ialah tauhid, yaitu Islam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Menurut ketetapan fiqhiyah, bahwa seorang anak<span style=""> </span>apabila<span style=""> </span>kedua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">orang<span style=""> </span>tuanya berbeda agama, maka dia mengikuti orang tua yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terbaik<span style=""> </span>agamanya.<span style=""> </span>Ini<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>orang<span style=""> </span>(anak)<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>diketahui<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ayahnya,<span style=""> </span>maka<span style=""> </span>bagaimana dengan anak yang tidak ada bapaknya?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Sesungguhnya dia adalah anak muslim, tanpa diragukan lagi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Dalam<span style=""> </span>hal<span style=""> </span>ini,<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>masyarakat<span style=""> </span>muslim<span style=""> </span>sudah<span style=""> </span>seharusnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">mengurus<span style=""> </span>pemeliharaan<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>nafkah<span style=""> </span>anak itu serta memberinya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">pendidikan yang baik,<span style=""> </span>jangan<span style=""> </span>menyerahkan<span style=""> </span>beban<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>kepada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ibunya<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>miskin<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>yang telah terkena cobaan. Demikian<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">pula pemerintah<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>Islam,<span style=""> </span>seharusnya<span style=""> </span>bertanggung<span style=""> </span>jawab<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">terhadap pemeliharaan ini melalui departemen atau badan sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">tertentu. Dalam hadits sahih muttafaq 'alaih, Rasulullah<span style=""> </span>saw.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>kamu akan dimintai pertanggungjawabannya."4<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Catatan kaki:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>1 HR Ibnu Majah dalam "ath-Thalaq," juz 1, him. 659,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>hadits nomor 2045; disahkan oleh Hakim dalam kitabnya,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>juz 2, hlm. 198; disetujui oleh adz-Dzahabi; dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>diriwayatkan oleh Baihaqi dalam Sunan-nya, juz 7, hlm.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><span style=""> </span>356<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>2 HR Bukhari dalam "al-Mardha' (dari kitab Shahih-nya),<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>juz 10, hlm. 103, hadits nomor 5641 dan 5642.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>3 HR Bukhari dalam "al-Jana'iz," juz 3, hlm. 245,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>hadits nomor 1385.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>4 HR Bukhari dalam "al-'Itq," juz 5, hlm. 181, hadits<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>nomor 2558, dan dalam "an-Nikah," juz 9, hlm. 299,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span>hadits nomor 5200.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">-----------------------<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Fatwa-fatwa Kontemporer<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Dr. Yusuf Qardhawi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Gema Insani Press<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Telp. (021) 7984391-7984392-7988593<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">Fax. (021) 7984388<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;">ISBN 979-561-276-X<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-37649005918971067572009-10-07T04:47:00.000-07:002009-10-07T04:55:36.649-07:00HAID DAN HUKUMNYA<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.Typewriter {mso-style-name:Typewriter; mso-style-parent:""; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:"Courier New"; mso-ascii-font-family:"Courier New"; mso-hansi-font-family:"Courier New";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:-2; mso-list-type:simple; mso-list-template-ids:-1;} @list l0:level1 {mso-level-start-at:0; mso-level-text:*; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:0in; text-indent:0in;} @list l0:level1 lfo1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-numbering:continue; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; mso-level-legacy:yes; mso-level-legacy-indent:.25in; mso-level-legacy-space:0in; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <div align="center"> <table class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 2.25pt ridge windowtext; padding: 0in; background: red none repeat scroll 0% 0%; width: 264.4pt; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" width="353"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if supportFields]><span style='font-size:12.0pt;mso-bidi-font-size:10.0pt;font-family:Verdana'><span style='mso-element:field-begin'></span>PRIVATE</span><![endif]--><!--[if supportFields]><span style='font-size:12.0pt;mso-bidi-font-size:10.0pt;font-family:Verdana'><span style='mso-element:field-end'></span></span><![endif]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Verdana;"><b style="">Haid dan Hukumnya</b><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Haid menurut bahasa ialah 'ASSAILAA' yang bermaksud ' mengalir'.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <span class="Typewriter"><span style="font-family: Verdana;">Haid menurut syariah ialah</span></span> <span class="Typewriter"><i style=""><span style="font-family: Verdana;">Darah yang keluar dari ujung rahim perempuan pada keadaan sehat pada waktu tertentu.</span></i></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dalil mengenai haid ini terdapat dalam Al Quran dengan firman Allah yang bermaksud :</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span class="Typewriter"><i style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Mereka bertanya kepadamu (Hai Muhammad) tentang haid. Katakanlah haid itu adalah satu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. (Surah Al Baqarah: 222)<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Rasulullah SWT. bersabda dengan maksud:</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span class="Typewriter"><i style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Inilah (haid) sesuatu yang telah disuratkan Allah atas anak-anak perempuan Adam.(HR: Bukhari dan Muslim dari Aisyah).<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Umur wanita yang datang haid ialah sekitar 9 tahun Qamariah (Hijrah). Jika seorang perempuan melihat darah sebelum usia 9 tahun dan lamanya darah yang keluar itu tidak melebihi dari 15 hari dan masa sucinya 15 hari <i style="">(umur 8 tahun 11 bulan 15 hari atau lebih) </i>maka darah yang dilihatnya tadi ialah darah haid. Berbeda jika darah yang keluar itu dalam masa sucinya 16 hari atau lebih sedangkan usianya belum mencapai 9 tahun, (8 tahun 11 bulan 14 hari atau kurang), maka darah yang keluar itu adalah darah fasik (penyakit) bukan darah haid.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Contoh Masalah</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Aminah melihat darah mengalir dari farajnya semasa berumur 8 tahun 11 bulan 10 hari. Darah yang dilihatnya dihukumkan darah fasik kerana jangka masa sucinya melebihi 15 hari iaitu 20 hari.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Faridah melihat darah mengalir dari farajnya semasa beliau berumur 8 tahun 11 bulan 25 hari. Darah yang dilihatnya ialah darah haid kerana jangka masa sucinya tidak melebihi 15 hari iaitu 5 hari saja.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Sekurang-kurangnya masa haid ialah selama sehari semalam yang bersambung terus-menerus selama dua puluh empat jam. Apa yang dimaksud dengan bersambung ialah seperti kenyataan berikut:</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Jika kapas dimasukkan ke dalam faraj (vagina) nescaya nampak berlumuran dengan darah, walaupun darah itu tidak keluar ke batas yang wajib dibersihkan sewaktu beristinja <i style="">(menghilangkan barang di atas faraj dengan air atau lainnya)</i>. Dan sesungguhnya darah yang keluar sehari semalam itu tidak putus-putus selama 24 jam. Inilah waktu haid yang terpendek. Jika darah yang keluar terputus-putus, maka akan terjadi dua keadaan </span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Waktu keluar darah yang terputus tadi kalau dijumlahkan waktunya sehari semalam atau</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">tidak sampai sehari semalam perhitungannya.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kerana itu jika sampai darah yang terputus-putus itu sehari semalam seperti seorang perempuan melihat</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">hari pertamanya darah keluar selama 2 jam lalu berhenti,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kemudian pada hari keduanya 3 jam dan berhenti,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dan begitulah seterusnya dalam beberapa hari kemudiannya (dalam masa 15 hari atau kurang),</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">maka jika dikumpulkan darah itu niscaya cukup 24 jam maka sudah tentu darah yang keluar itu ialah darah haid yang terpendek iaitu sehari semalam.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ini adalah kerana bahawa naqa' (suci) yang berselang-seling tadi termasuk waktu haid juga. Dan jika tidak sampai jumlah perhimpunan waktu darah keluar itu sehari semalam, maka yang demikian bukanlah darah haid.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Peringatan;</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><i style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Perempuan yang meninggalkan sembahyangnya dalam masa naqa' di mana masa datang haidnya terputus-putus maka wajib di atasnya mengqadakan sembahyangnya selama waktu yang ditinggalkan .</span></i></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Adalah selama-lamanya waktu haid itu lima belas hari sekalipun tidak bersambung terus. Adapun waktu yang gholib(normal) ialah enam hari atau tujuh hari. Batas waktu yang diterangkan di atas adalah hasil dari penelitian Imam Syafi'i.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Sekurang masa suci antara dua masa haid ialah selama lima belas hari kerana dalam sebulan kebiasaanya tidak terlepas ada waktu haid dan suci. Kalau waktu terpanjang haid itu lima belas hari maka sekurang-kurangnya masa suci juga ialah lima belas hari. Dikeluarkan(tidak termasuk) dari apa yang dikatakan antara dua haid iaitu; suci antara masa haid dan nifas. Maka harus(mungkin) bahawa masa suci itu kurang dari lima belas hari, baik haid lebih dahulu dari nifas atau nifas lebih dahulu dari haid.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Bentuk haid lebih dahulu dari nifas ialah seperti perempuan yang hamil melihat darah keluar selama sehari semalam atau lebih, lalu melahirkan anak satu jam sesudah putus darahnya. Maka darah yang dilihatnya dahulu dari melahirkan anak itu adalah darah haid dan yang keluar sesudah melahirkan adalah darah nifas.Keadan inilah rupa masalah masa suci antara haid dan nifas adalah selamat satu saat sahaja.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Bentuk haid kemudian dari nifas ialah seperti putus darah nifas sesudah enam puluh hari. Setelah berlalu satu saat dari putus darah nifasnya maka keluar lagi darah selama sehari semalam atau lebih. Darah yang keluar tadi adalah darah haid dan masa suci antara haid dan nifas adalah satu saat jua.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kalau darah nifas berhenti keluar sesudah enam puluh hari kemudian keluar lagi darah selama sehari semalam atau lebih sebelum genap enam puluh hari, maka darah yang keluar adalah darah nifas, bukan darah haid terkecuali jika keluar sesudah lima belas hari maka terhitung darah haid.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Tidak ada batas masa suci yang terpanjang kerana ada perempuan mungkin tidak pernah haid kecuali hanya sekali dalam seumur hidup atau tidak pernah haid sama sekali. Namun kebiasaannya masa suci ialah baki (sisa) dari sebulan sesudah masa haid yang Gholib(kebiasaan).</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dalam huraian terdahulu diterangkan masa haid yang biasa adalah enam hari atau tujuh hari, maka bererti masa sucinya dua puluh empat hari atau dua puluh tiga hari jika bulan itu genap tiga puluh hari. Dan kalau bulan itu hanya dua puluh sembilan hari bererti masa sucinya 23 hari atau 22 hari.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Jika seorang perempuan yang sudah menjadi kebiasaannya seperti bahawa masa haidnya kurang dari masa yang terpendek atau lebih panjang dari masa yang terpanjang seperti yang disebutkan di atas, tiadalah diikuti akannya kerana menyalahi dari hasil penelitian Iman Syafi'i dan para ulama kerana kajian dan pemeriksaan mereka lebih sempurna. Darah yang keluar tadi ditanggung (dihukumkan) sebagai darah fasik (penyakit) kerana menyalahi dari hasil penelitian mereka.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Perkara Yang Ditegahkan(Haram) Semasa Haid</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Diharamkan bagi yang haid dan nifas segala yang diharamkan bagi orang yang junub seperti;</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">sembahyang,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">tawaf,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">sujud tilawah,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">sujud syukur,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">khutbah jumaat,</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">menyentuh Al Quran yang diqashadkan Al Quran.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dan diharamkan pula selain dari yang disebutkan tadi lima perkara lagi.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span class="Typewriter"><span style="font-family: Verdana;">1. Melintasi dalam masjid jika ditakutkan darah akan terjatuh ke lantai demi memelihara kesucian masjid dari najis. Dan jika tidak takut terjatuh maka tidak diharamkan melintasi dalam masjid tetapi ianya hanya makruh. Orang yang haid hal keadaannya samalah seperti orang yang ada pada pakaiannya atau badannya atau sandalnya yang dibawanya ada najis yang basah, maka haram baginya melintasi masjid. Tetapi kalau tidak ditakutkan darahnya jatuh tidaklah haram dan tidak pula makruh. Ini lah perbezaan orang yang menanggung najis dengan perempuan yang haid kerana ainnya sudah najis dan bukan 'ahli ibadat' sepanjang ia ada haid.</span></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span class="Typewriter"><span style="font-family: Verdana;">2. Mandi atau tayamum kerana mengangkat hadas atau kerana ingin melakukan ibadah diharamkan kerana haid dan nifas, terkecuali mandi sunat dalam melaksananakan ibadah haji maka iaitu sunat pada ketika itu.</span></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span class="Typewriter"><span style="font-family: Verdana;">3. Puasa iaitu haram kerana haid dan nifas dan lagi tidak sah menurut ijmak kerana Nabi SWT. ada bersabda:</span></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span class="Typewriter"><i style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">"Tiadakah apabila perempuan haid tidak boleh sembahyang dan tidaklah boleh berpuasa".</span></i></span><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> (HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Said)</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Tetapi baginya wajib mengqadha puasa. Namun sembahyang tidak wajib diqadhakan seperti yang diterangkan dalam hadis yang berbunyi:</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">" Kami diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha sembahyang". (HR> Muslim dari Aisyah)</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ini ada kerana jumlah sembahyang cukup banyak sehingga merasa sulit dan berat mengqadhakannya berbeza dengan puasa. Persoalan yang timbul ialah apabila tidak wajib mengqadha sembahyang apakah sunat atau makruh atau haram mengqadhakannya? Dalam hal ini para ulama berbeza pemdapat. Sebahagian ulama mutaqaddimin seperti Ibnu Saba'gh dan Ruyani dan Ibnu Ajil mengatakan makruh mengqadhanya. Pendapat ini dikuatkan oleh Sheikh Al-Islam dan Syeikh Ramli. Kata Baidhowi haram mengqadakan di atasnya dan menetapkan hukum haram ini oleh Ibn A-Sholah dan Imam Nawawi dan menjadi pegangan Sheikh Jalalu Mahali dan merojihkan akan haram ini oleh Sheikh Ibni Hajar.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Apabila adalah hukum mengqadhakan sembahyang tadi dikatakan haram atau makruh apakah sah sembahyangnya atau tidak? Maka yang dianggap kuat oleh Syekh Khatib Syurbaini di dalam kitabnya yang bernama "Mugni" dan Sheikh Ibni Hajar dalam kitabnya "Tuhfah" bahawa sembahayang tidak sah. Namun yang dianggap kuat menurut Syekh Ramli di dalam kitabnya "Nihayah" sembahyangnya dianggap sah.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span class="Typewriter"><span style="font-family: Verdana;">4. Menyentuh antara pusat dan lutut tanpa lapik sekalipun tidak dengan syahwat, baik yang menyentuh dengan tangan, kaki, zakar dan lainnya, baik yang menyentuh zakar tanpa melakukan 'woti'(persetubuhan) dan tidak berlapik atau sekalipun dengan 'woti' dan berlapik. Maka semua itu diharamkan bagi yang haid dan nifas. Sebahagian ulama berkata tidak haram menyentuh antara pusat dan lutut selain dari 'woti'. Ada pun melakukan persetubuhan dengan perempuan yang haid sedang darah haidnya masih keluar termasuk ianya dalam perbuatan dosa besar, kalau ia tahu tentang haramnya dan dengan sengaja dan kalau menghalalkannya jadi kafirlah ia. Adapun ada ulama yang berpegang kepada halal melakukan persetubuhan kemudian daripada putus darahnya dan sebelum mandi lagi seperti kuning dan keruh, tidaklah menyebabkan ia kafir seperti yang tersebut dalam kitab "Anwar" dan kitab lainnya bahawa dalam masalah ini para ulama berbeza pendapat (khilaf).</span></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span class="Typewriter"><span style="font-family: Verdana;">5. Haram suami menalak isterinya pada saat haid dengan syarat yang akan diterangkan pada tempatnya, yakni haram disebabkan haid dan nifas kerana akan hasil mudhorat(merugikan) bagi perempuan itu disebabkan panjang idahnya kerana pada masa haid dan nifas tidak dihitung dalam masa idah.</span></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Apabila darah haid dan nifas telah berhenti maka halallah baginya mandi untuk mengangkat hadas atau tayamum. Dan tidak halal sebelum mandi dan tayamum semua yang diharamkan melainkan dua perkara berikut;</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">puasa kerana hilang sebab haramnya(meninggalkan puasa) adalah khusus bagi haid dan sebab haramnya bukan umum dengan dalil tidak haram puasa bagi orang yang junub. Kerana kalau sebab haramnya itu umum nescaya haramlah puasa bagi orang yang junub.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Talak kerana hilang ilat(sebab) haramnya iaitu menyebabkan idahnya panjang.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Typewriter"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Adapun yang lain dari puasa dan talak tetap diharamkan melainkan sesudah mandi atau bertayamum.</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-84001549510189889992009-10-07T04:43:00.000-07:002009-10-07T04:46:47.227-07:00Guru Ngaji Tidak Setuju Dengan Pilihan Saya<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext;} h1 {margin-top:.2in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:20.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:#336666; font-weight:bold;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black;} p.byline, li.byline, div.byline {mso-style-name:byline; margin-top:3.0pt; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black; font-style:italic;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <h1 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Pertanyaan</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></h1> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Assalaamu'alaikum Wr Wb Ba'da tahmid was sholawat Ustad, sejak setahun yang lalu ada seorang pria datang kepada orang tua saya untuk mengajukan lamaran. Orang tua sudah bersedia dan menyerahkan semua keputusan kepada saya. Tapi ketika hal ini saya sampaikan kepada "pembina saya" beliau tidak menyetujuinya dengan alasan kami tidak sekufu (waktu itu beliau bilang saya bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dari pria tersebut) dan pada saat bersamaan pun pria yang bersangkutan sebetulnya sudah membicarakan hal ini kepada "pembinanya" tapi tak ada jawaban. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kami berdua sepakat untuk bersabar dengan keputusan tersebut, tapi setelah setahun berlalu saya justru disodorkan seorang pria yang lain yang memang secara kasat mata saja jauh lebih baik dari pria yang pertama. Saya sudah berusaha melakukan Istikharoh, dan hasilnya justru membuat saya semakin berazzam kepada pria yang pertama.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ustadz, salahkah saya jika tetap pada pilihan pertama saya. Apalagi ketika akhirnya saya banyak tahu tentang latar belakang dia. Salahkah jika saya berazzam untuk meniti ridho-Nya bersamanya. Bukankah seorang "pembina" juga tidak boleh mengabaikan perasaan/Basyariah yang dibina. Saya khawatir hal ini justru akan menimbulkan penyakit hati buat saya. Terus terang hal ini sangat mempengaruhi saya. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Pria yang bersangkutan pun pada akhirnya tahu kalau permasalahan yang sebenarnya adalah karena perbedaan marhalah antara saya dan dia, dan hal itu membuatnya minder merasa tidak dianggap dalam komunitas. Ustadz apakah salah jika saya berazzam untuk menerima dia dan pada akhirnya mengajak dia bergabung dalam komunitas yang sesungguhnya. Karena sesungguhnya pria yang bersangkutan memiliki kafa'ah tertentu yang sangat berguna dan jarang di daerah saya. Hanya saja mungkin karena masih belum sampai pada pemahamannya saja yang membuat dia jadi kurang terarah.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Salahkah jika saya kembali mengajukan permohonan kepada pembina saya tentang permasalahan saya dengan pria yang pertama? Saya dan dia sangat khawatir jika hal ini justru menjerumuskan kami pada perbuatan dosa. Apakah komunitas bisa mengerti tentang azzam kami ini?<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Wassalaamu'alaikum Wr Wb Winda<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><br /><b>Jawaban</b><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Assalaamu'alaikum Wr Wb,<br />Kami setuju dengan anda: jangan sampai masalah hati ini terabaikan dan menyebabkan anda dan pria tersebut menjadi berpenyakit hati. Sefaham kami, memang adakalanya seseorang harus patuh pada seorang pemimpin demi pertimbangan dakwah, namun sepanjang pengetahuan kami hal tersebut dicontohkan Rasul SAW bukan kepada sembarang muslim/muslimah, tetapi dicontohkan kepada sahabat mulia Zaid bin Haritsah yang sudah beliau bina sekian lama sebagai anak angkat. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Saat itu beliau menikahkan zaid dengan bangsawan wanita Quraisy yang masih kerabat beliau SAW sendiri, sedangkan Zaid ra berstatus awal sebagai budak. Keduanya merasa keberatan dengan hal ini karena Zainab (wanita tersebut) tak cinta terhadap Zaid karena tak hormat dengan asal usulnya. Setelah beberapa waktu mereka berusaha mempertahankan<br />pernikahan mereka, akhirnya tak sanggup lagi kemudian datang keputusan Allah untuk membolehkan mereka bercerai dan kemudian Allah Mewahyukan agar Nabi SAW sendiri yang menikahi Zainab. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kasus ini, tapi bukan disini tempanya kami uraikan. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Yang jelas, kami memandang anda belum sekaliber Zaid untuk sanggup diperintahkan oleh guru ngaji anda menerima keputusan nikah seperti itu dan guru ngaji andapun belum berhak terhadap diri anda sebagaimana Nabi SAW berhak atas diri Zaid ra. Segala sesuatu ada tingkatannya.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kami usul 1. Jika hasil munajat anda kepada Allah adalah kecenderungan anda pada pria pertama yang sudah disetujui ortu anda, maka Bismilllah, jalanlah terus.<br />2. Beritahulah keputusan anda tsb kepada guru ngaji anda, dan mintalah pengertiannya tentang “kemanusiaan” diri anda yang baru sedemikian. Karena prinsipnya “laa ikraha fid diiien”<br />3. Soal prospek dakwah anda maupun pria tsb, tak usahlah anda ikut campur lebih jauh, serahkan saja kepada Allah. Jika anda ingin bantu, bantulah untuk terus menekuni jalan dakwah tanpa pamrih prospek apapun. Jika niat anda dan pria tersebut memang ikhlas kepada Allah, akhirnya apa niat dan potensi anda akan diperhatikan Allah jua. Serahkan itu pada ALLAH! Jalan Dakwah ini MILIK ALLAH, bukan milik siapapun atau kelompok apapun. Kadang para aktivis dakwah terlalu mengandalkan utak atik otak mereka dan mulai melalaikan faktor terpenting: Kesetujuan Allah dengan segala maksud yang pasti karena ILMUNYA yang luas. Kita ini makhluk bodoh, jangan terlalu mengandalkan utak-atik otak kita, munajat dan tawakkal, itu harus didahulukan.<br />4. Lakukanlah segala sesuatu KARENA ALLAH, bukan karena apapun termasuk KOMUNITAS. Ini menyangkut AQIDAH anda sendiri. (1) Komunitas anda terdiri dari manusia-manusia yang bisa salah, karena itu jangan terpaku mati pada apa pendapat mereka, setiap kita dihisab SENDIRI-SENDIRI, dan setiap perselisihan pendapat kita di dunia ini kelak diluruskan Allah di akhirat. (2) Jika anda terlalu terpaku pada apa kata komunitas, maka anda bisa jatuh pada dosa riya’. (3) Yang paling tahu keadaan diri setiap manusia termasuk kesanggupannya dan rahasia-rahasianya pertama adalah Allah, kedua adalah manusia itu sendiri. Jika dari hasil konsultasi anda pada Allah hasilnya adalah A, maka (jika proses ibadah anda benar) Insya Allah itulah yang harus aanda turutkan.<br />5. Jalan Dakwah ini jalan yang suci yang tak bisa menerima kecuali niat suci karena Allah. Bukan tidak suci jika anda berniat menikah dengan pria pilihan anda demi menghindarkan diri dari dosa manusiawi sebagaimana yang anda sanggup tahan atau bersabar atasnya. Tapi bukan niat suci namanya jika anda memilih pria pilihan guru ngaji anda dengan niat kelak prospek dakwah anda semakin cerah!<br />6. Sebagai gambaran, ada sebuah kasus, ada seorang aktivis dakwah pria (sebut A) sebenarnya masih cinta terhadap seorang wanita yang belum faham Islam. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kemudian, karena sesuatu hal, ia tertantang unutk menikah segera. Karena merasa tertantang, ia pun mendatangi guru ngajinya minta dicarikan aktivis wanita. Kamudian sang gurupun mendapatkan alternatif seorang aktivis wanita (sebut si B). Si B ini sudah lama ingin menikah dengan sesama aktivis namun belum jodoh jua. Ia punya segudang harapan tentang calon suami yang ia harap adalah seorang aktivis. Saat data si B diperlihatkan kepada si A, karena terdesak tantangan, ia langsung terima tanpa “melihat” dengan mata hatinya. Jadilah mereka menikah, keduanya berangkat dengan niat yang sama-sama “kurang pas”. Si A, dengan niat tidak ikhlas menikah karena Allah, tapi menikah karena ditantang orang. Si B menikah dengan niat ingin mencari “aktivis” karena ia punya keyakinan baku bahwa kalau aktivis PASTI baik. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Apalagi ia tahu calonnya memang aktivis dengan kriteria kasat mata “baik”. Baru saja malam pertama, keduanya sudah jebol-jebolan. Kedua niat yang tidak pas tadi dipertemukan dalam pertengkaran. Sampai saat ini keduanya belum punya solusi untuk masalah ini sebab keduanya belum bisa bergeser dari niat yang tidak baik yang telah mempertemukan mereka. Wallahua’lam, mudah-mudahan kelak, sesegera mungkin keduanya segera memperbaiki niat dan merubah start awal pernikahan mereka dengan niat ikhlas karena Allah semata. Wallahua’lam bishshowwaab<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Wassalaamu'alaikum Wr Wb<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><br /></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-17671183909184242112009-10-07T04:33:00.000-07:002009-10-07T04:37:36.759-07:00MAKNA HAID DAN HIKMAHNYA<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Helvetica; panose-1:2 11 5 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Courier; panose-1:2 7 4 9 2 2 5 2 4 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Tms Rmn"; panose-1:2 2 6 3 4 5 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Helv; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"New York"; panose-1:2 4 5 3 6 5 6 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:System; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134676480 16 0 131072 0;} @font-face {font-family:Batang; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:바탕; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1 135135232 16 0 262144 0;} @font-face {font-family:PMingLiU; panose-1:2 1 6 1 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:新細明體; mso-font-charset:136; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1 134742016 16 0 1048576 0;} @font-face {font-family:"MS Gothic"; panose-1:2 11 6 9 7 2 5 8 2 4; mso-font-alt:"MS ゴシック"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134676480 16 0 131072 0;} @font-face {font-family:Dotum; panose-1:2 11 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:돋움; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:SimHei; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:黑体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 135135232 16 0 262144 0;} @font-face {font-family:MingLiU; panose-1:2 1 6 9 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:細明體; mso-font-charset:136; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134742016 16 0 1048576 0;} @font-face {font-family:Mincho; panose-1:2 2 6 9 4 3 5 8 3 5; mso-font-alt:明朝; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134676480 16 0 131072 0;} @font-face {font-family:Gulim; panose-1:2 11 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:굴림; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:Century; panose-1:2 4 6 3 5 7 5 2 3 3; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:"Cordia New"; panose-1:2 11 3 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:Mangal; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:32768 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Latha; panose-1:2 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1048576 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Sylfaen; panose-1:1 10 5 2 5 3 6 3 3 3; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16778883 0 512 0 13 0;} @font-face {font-family:Vrinda; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Raavi; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Shruti; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Sendnya; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Gautami; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Tunga; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Estrangelo Edessa"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} @font-face {font-family:"Traditional Arabic"; mso-font-charset:178; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:8193 0 0 0 64 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:right; mso-pagination:widow-orphan; direction:rtl; unicode-bidi:embed; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext; mso-fareast-language:AR-SA;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:red; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black; mso-fareast-language:AR-SA;} ins {mso-style-type:export-only; text-decoration:none;} span.msoIns {mso-style-type:export-only; mso-style-name:""; text-decoration:underline; text-underline:single;} span.msoDel {mso-style-type:export-only; mso-style-name:""; text-decoration:line-through; color:red;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0; mso-gutter-direction:rtl;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:4210039; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1590137822 -985916596 -1212010220 1364095750 413455660 -1977812052 -1967251514 1549189300 1758784274 -962017948;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l1 {mso-list-id:82074898; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-2020593036 -96552404 -946677128 -1500090862 1220952940 216857202 -1409140530 -1495486052 1460939238 -536030494;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l1:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; margin-right:1.0in; text-indent:-.25in;} @list l2 {mso-list-id:248855748; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-219802144 1918680260 1230506774 -1404518314 997870086 682400896 1339434126 -1569698420 1929702018 247872494;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:867257562; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:978499882 235674932 -1259439200 324019160 1665978286 -634631372 1640246060 -1968032586 -1378219142 -1777317586;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l4 {mso-list-id:918558666; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1674165496 478592280 -940422774 -1469274248 958545684 1432010624 32258646 1247693592 1302115688 98317682;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l5 {mso-list-id:1755007876; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1983901174 1489288636 -1935881746 1378515122 -585351872 1298818986 1975962346 625215624 -1513293330 -1181337240;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; margin-right:1.0in; text-indent:-.25in;} @list l5:level3 {mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:1.5in; text-indent:-.25in;} @list l6 {mso-list-id:1927641736; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:746326832 -1330584052 260739224 2143697992 441057694 2044345008 -899412278 -684423702 120511270 -449913708;} @list l6:level1 {mso-level-start-at:3; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} @list l7 {mso-list-id:2046830823; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-733070400 -1067309920 -2106563482 -68936906 1627427416 -856253870 -614808966 1812907552 1439185070 -1247011140;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; margin-right:.5in; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial; color: rgb(153, 0, 51);">DARAH KEBIASAAN WANITA </span></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Oleh : </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(0, 102, 0);">SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALEH AL 'UTSAIMIN</span><o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: Arial;">PASAL</span></b><span style="font-family: Arial;"> 1</span></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial; color: fuchsia;">MAKNA HAID DAN HIKMAHNYA</span><o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">1. Makna Haid</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir. Dan menurut istilah syara' ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran atau kelahiran. Oleh karena ia darah normal, maka darah tersebut berbeda sesuai kondisi, lingkungan dan iklimnya, sehingga terjadi perbedaan yang nyata pada setiap wanita. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">2. Hikmah Haid</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Adapun hikmahnya, bahwa karena janin yang ada di dalam kandungan ibu tidak dapat memakan sebagaimana yang dimakan oleh anak yang berada di luar kandungan, dan tidak mungkin bagi si ibu untuk menyampaikan sesuatu makanan untuknya, maka Allah Ta'ala telah menjadikan pada diri kaum wanita proses pengeluaran darah yang berguna sebagai zat makanan bagi janin dalam kandungan ibu tanpa perlu dimakan dan dicerna, yang sampai kepada tubuh janin melalui tali pusar, di mana darah tersebut merasuk melalui urat dan menjadi zat makanannya. Maha Mulia Allah, Dialah sebaik-baik Pencipta. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Inilah hikmah haid. Karena itu, apabila seorang wanita sedang dalam keadaan hamil tidak mendapatkan haid lagi, kecuali jarang sekali. Demikian pula wanita yang menyusui sedikit haid, terutama pada awal masa penyusuan.</span> </p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"> </p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">PASAL</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>2</b></span><b> <o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: fuchsia;">USIA DAN MASA HAID</span> <o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">1. Usia</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>Haid</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Usia haid biasanya antara 12 sampai dengan 50 tahun Dan kemungkinan seorang wanita sudah mendapatkan haid sebelum usia 12 tahun, atau masih mendapatkan haid sesudah usia 50 tahun. Itu semua tergantung pada kondisi, lingkungan dan iklim yang mempengaruhinya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Para ulama, rahimahullah, berbeda pendapat tentang apakah ada batasan tertentu bagi usia haid, di mana seorang wanita tidak mendapatkan haid sebelum atau sesudah usia tersebut? <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ad-Darimi, setelah menyebutkan perbedaan pendapat dalam masalah ini, mengatakan: "Hal ini semua, menurut saya, keliru. Sebab, yang menjadi acuan adalah keberadaan darah. Seberapa pun adanya, dalam kondisi bagaimana pun, dan pada usia berapapun, darah tersebut wajib dihukumi sebagai darah haid. Dan hanya Allah Yang Maha Tahu. (Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Juz 1, hal 486) <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pendapat Ad-Darimi inilah yang benar dan menjadi pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jadi, kapan pun seorang wanita mendapatkan darah haid berarti ia haid, meskipun usianya belum mencapai 9 tahun atau di atas 50 tahun. Sebab, Allah dan Rasul-Nya mengaitkan hukum-hukum haid pada keberadaan darah tersebut, serta tidak memberikan batasan usia tertentu. Maka, dalam masalah ini, wajib mengacu kepada keberadaan darah yang telah dijadikan sandaran hukum. Adapun pembatasan padahal tidak ada satupun dalil yangmenunjukkan hal tersebut . <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">2. Masa</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>Haid</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan masa atau lamanya haid. Ada sekitar enam atau tujuh pendapat dalam hal ini. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ibnu Al-Mundzir mengatakan: "Ada kelompok yang berpendapat bahwa masa haid tidak mempunyai batasan berapa hari minimal atau maksimalnya''. Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas, dan menjadi pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al Qur'an, Sunnah dan logika. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil pertama:</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Firman Allah Ta 'ala.<br />"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu suatu kotoran". Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci" (Al-Baqarah :222). <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian, bukan berlalunya sehari-semalam, ataupun tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini menunjukkan bahwa illat (alasan) hukumnya adalah haid, yakni ada atau tidaknya. Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci(tidakhaid) tidakberlaku lagi hukum-hukum haid tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>kedua:</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa Nabi bersabda kepada Aisyah yang mendapatkan haid ketika dalam keadaan ihram untuk umrah:</span> </p> <div dir="ltr" align="right"> <table class="MsoNormalTable" style="width: 289.5pt;" width="386" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0in;"> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="Picture1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" style='width:289.5pt;height:25.5pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\arstud\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.gif" o:href="file:///D:\DATA\website\cyber\assets\images\k31_1421.gif"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/arstud/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" v:shapes="Picture1" width="386" height="34"><!--[endif]--><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">"Lakukanlah apa yang dilakukan jemaah haji, hanya saja jangan melakukan tawaf di ka'bah sebelum kamu suci".<br />Kata Aisyah: "Setelah masuk hari raya kurban, barulah aku suci".<br />Dalam Shahih Al Bukhari, diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda kepada Aisyah:</span> <span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> <div dir="ltr" align="right"> <table class="MsoNormalTable" style="width: 193.5pt;" width="258" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0in;"> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture2" o:spid="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="" style='width:193.5pt; height:24pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\arstud\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image002.gif" o:href="file:///D:\DATA\website\cyber\assets\images\a_k31_1421.gif"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/arstud/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" v:shapes="Picture2" width="258" height="32"><!--[endif]--><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">"Tunggulah. Jika kamu suci, maka keluarlah ke Tan'im" <span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalam hadits ini, yang dijadikan Nabi sebagai batas akhir larangan adalah kesucian, bukan suatu masa tertentu. Ini menunjukkan bahwa hukum tersebut berkaitan dengan haid, yakni ada dan tidaknya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil ketiga:</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bahwa pembatasan dan rincian yang disebutkan para fuqaha dalam masalah ini tidak terdapat dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam ;<b> </b>padahal<b> </b>ini perlu,<b> </b>bahkan amat<b> </b>mendesak<b> </b>untuk<b> </b>dijelaskan.<b> </b>Seandainya<b> </b>batasan<b> </b>dan rincian tersebut termasuk yang wajib dipahami oleh manusia dan diamalkan dalam beribadah kepada Allah, niscaya telah dijelaskan secara gamblang oleh Allah dan Rasul-Nya kepada setiap orang, mengingat pentingnya hukum-hukum yang diakibatkannya yang berkenaan dengan shalat, puasa, nikah, talak, warisan dan hukum lainnya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sebagaimana AUah dan Rasul-Nya telah menjelaskan tentang shalat: jumlah bilangan rakaatnya, waktu-waktunya, ruku' dan sujudnya; tentang zakat: jenis hartanya, nisabnya, persentasenya dan siapa yang berhak menerimanya; tentang puasa: waktu dan masanya; tentang haji dan masalah-masalah lainnya, bahkan tentang etiket makan, minum, tidur, jima' (hubungan suami-isteri), duduk, masuk dan keluar rumah, buang hajat, sampai jumlah bilangan batu untuk bersuci dari buang hajat, dan perkara-perkara lainnya baik yang kecil maupun yang besar, yang merupakan kelengkapan agama dan kesempumaan nikmat yang dikaruniakanAllah kepada kaum Mu'minin. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Oleh karena pembatasan dan rincian tersebut tidak terdapat dalam Kitab Allah dan Sunnah Nabi SAW maka nyatalah bahwa hal itu tidak dapat dijadikan patokan. Namun, yang sebenarnya dijadikan patokan adalah keberadaan haid, yang telah dikaitkan dengan hukum-hukum syara' menurut ada atau tidaknya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil ini - yakni suatu hukum tidak dapat diterima jika tidak terdapat dalam Kitab dan Sunnah - berguna bagi Anda dalam masalah ini dan masalah-masalah ilmu agama lainnya, karena hukum-hukum syar'i tidak dapat ditetapkan kecuali berdasarkan dalil syar'i dari Kitab Allah, atau Sunnah Rasul-Nya atau ijma' yang diketahui, atau qiyas yang shahih. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam salah satu kaidah yang dibahasnya, mengatakan: "Di antara sebutan yang dikaitkan oleh Allah dengan berbagai hukum dalam Kitab dan Sunnah, yaitu sebutan haid. Allah tidak menentukan batas minimal dan maksimalnya, ataupun masa suci diantara dua haid. Padahal umat membutuhkannya dan banyak cobaan yang menimpa mereka karenanya. Bahasa pun tidak membedakan antara satu batasan dengan batasan lainnya.<br />Maka barangsiapa menentukan suatu batasan dalam masalah ini, berarti ia telah menyalahi Kitab dan Sunnah. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>keempat: </b><o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Logika atau qiyas yang benar dan umum sifatnya. Yakni, bahwa Allah menerangkan 'illat (alasan) haid sebagai kotoran. Maka manakala haid itu ada, berarti kotoran pun ada. Tidak ada perbedaan antara hari kedua dengan hari pertama, antara hari keempat dengan hari ketiga. Juga tidak ada perbedaan antara hari keenam belas dengan hari kelima belas, atau antara hari kedelapanbelas dengan hari ketujuh belas. Haid adalah haid dan kotoran adalah kotoran. Dalam kedua hari tersebut terdapat 'illat yang sama. Jika demikian. Bagaimana mungkin dibedakan dalam hukum di antara kedua hari itu, padahal keduanya sama dalam 'illat? Bukankah hal inibertentangandengan qiyas yang benar? Bukankah menurut qiyas yang benar bahwa kedua hari tersebut sama dalam hukum karena kesamaan keduanya dalam 'illat? <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil kelima:</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Adanya perbedaan dan silang pendapat dikalangan ulama yang memberikan batasan, menunjukkanbahwa dalam masalah ini tidak ada dalil yang harus dijadikan patokan. Namun, semua itu merupakan hukum-hukum ijtihad yang bisa salah dan bisa juga benar, tidak ada satu pendapat yang lebih patut diikuti daripada lainnya. Dan yang menjadi acuan bila terjadi perselisihan pendapat adalah Al Qur'an dan Sunnah. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika ternyata pendapat yang menyatakan tidak ada batas minimal atau maksimal haid adalah pendapat yang kuat dan yang rajih, maka perlu diketahui bahwa setiap kali wanita melihat darah alami, bukan disebabkan luka atau lainnya, berarti darah itu darah haid, tanpa mempertimbangkan masa atau usia. Kecuali apabila keluamya darah itu terus menerus tanpa henti atau berhenti sebentar saja seperti sehari atau dua hari dalam sebulan, maka darah tersebut adalah darah istihadhah. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dan akan dijelaskan, Insya Allah, tentang istihadhah dan hukum-hukumnya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: "Pada prinsipnya, setiap darah yang keluar dari rahim adalah haid. Kecuali jika ada bukti yang menunjukkan bahwa darah itu istihadhah." <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Kata beliau pula: "Maka darah yang keluar adalah haid, bila tidak diketahui sebagai darah penyakit atau karena luka." <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pendapat ini sebagaimana merupakan pendapat yang kuat berdasarkan dalil, juga merupakan pendapat yang paling dapat dipahami dan dimengerti serta lebih mudah diamalkan dan diterapkan daripada pendapat mereka yang memberikan batasan. Dengan demikian,pendapat inilah yang lebih patut diterima karena sesuai dengan semangat dan kaidah agama Islam, yaitu: mudah dan gampang. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Finman Allah Ta 'ala:<br />"Dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. " (Al Hajj : 78 ) <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :<br />"Sungguh agama (Islam) itu mudah. Dan tidakseorang pun mempersulit (berlebih-lebihan) dalam agamanya kecuali akan<b> </b>terkalahkan.<b> </b>Maka<b> </b>berlakulah<b> </b>lurus, sederhana<b> </b>(tidak melampaui<b> </b>batas)<b> </b>dan<b> </b>sebarkan<b> </b>kabar<b> </b>gembira.<b> </b>" (Hadits riwayat<b> </b>Al<b> </b>Bukhari). <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dan<b> </b>di<b> </b>antara<b> </b>akhlak<b> </b>Nabi<b> shallallahu alaihi wasalam </b>bahwajika<b> </b>beliau<b> </b>diminta memilih<b> </b>antara<b> </b>dua<b> </b>perkara,<b> </b>maka<b> </b>dipilihnya<b> </b>yang<b> </b>termudah selama<b> </b>tidak<b> </b>merupakan<b> </b>perbuatan<b> </b>dosa. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Haid Wanita Hamil</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pada<b> </b>umumnya,<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>jika<b> </b>dalam keadaan hamil<b> </b>akan<b> </b>berhenti<b> </b>haid<b> </b>(menstruasi).<b> </b>Kata<b> </b>Imam Ahmad,<b> </b>rahimahullah,<b> </b>" Kaumwanita<b> </b>dapat mengetahui adanya<b> </b>kehamilan<b> </b>dengan<b> </b>berhentinya<b> </b>haid". <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Apabila<b> </b>wanita<b> </b>hamil<b> </b>mengeluarkan<b> </b>darah<b> </b>sesaat sebelum<b> </b>kelahiran<b> </b>(dua<b> </b>atau<b> </b>tiga<b> </b>hari)<b> </b>dengan disertai rasa<b> </b>sakit,<b> </b>maka<b> </b>darah<b> </b>tersebut<b> </b>adalah<b> </b>darah<b> </b>nifas.<b> </b>Tetapi jika<b> </b>terjadi<b> </b>jauh<b> </b>hari<b> </b>sebelum<b> </b>kelahiran atau<b> </b>mendekati kelahiran<b> </b>tanpa<b> </b>disertai<b> </b>rasa<b> </b>sakit,<b> </b>maka<b> </b>darah<b> </b>itu<b> </b>bukan darah<b> </b>nifas.<b> </b>Jika<b> </b>bukan,<b> </b>apakah<b> </b>itu<b> </b>termasuk<b> </b>darah<b> </b>haid yang<b> </b>berlaku<b> </b>pula<b> </b>baginya<b> </b>hukum-hukum<b> </b>haid<b> </b>atau disebut<b> </b>darah<b> </b>kotor<b> </b>yang<b> </b>hukumnya<b> </b>tidak<b> </b>seperti<b> </b>hukum-hukum<b> </b>haid?<b> </b>Ada<b> </b>perbedaan<b> </b>pendapat<b> </b>di<b> </b>antara<b> </b>para ulama<b> </b>dalam<b> </b>masalah<b> </b>ini. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dan<b> </b>pendapat<b> </b>yang<b> </b>benar,<b> </b>bahwa<b> </b>darah tadi adalah darah<b> </b>haid<b> </b>apabila<b> </b>terjadi<b> </b>pada<b> </b>wanita<b> </b>menurut<b> </b>kebiasaan waktu<b> </b>haidnya.<b> </b>Sebab,<b> </b>pada<b> </b>prinsipnya,<b> </b>darah yang<b> </b>terjadi pada<b> </b>wanita<b> </b>adalah<b> </b>darah<b> </b>haid<b> </b>selama<b> </b>tidak<b> </b>ada<b> </b>sebab yang menolaknya<b> </b>sebagai<b> </b>darah<b> </b>haid.<b> </b>Dan tidak ada keterangan dalam<b> </b>Al<b> </b>Qur'an<b> </b>maupun<b> </b>Sunnah<b> </b>yang<b> </b>menolak kemungkinan<b> </b>tejadinya<b> </b>haid<b> </b>pada<b> </b>wanita<b> </b>hamil. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Inilah<b> </b>madzhab<b> </b>Imam<b> </b>Malik<b> </b>dan<b> </b>Asy-Syafi'i,<b> </b>juga menjadi<b> </b>pilihan<b> </b>Syaikhul<b> </b>Islam<b> </b>Ibnu<b> </b>Taimiyah.<b> </b>Disebutkan dalam<b> </b>kitab<b> </b>Al<b> </b>Ikhtiyarat<b> </b>(hal.<b> </b>30): "Dan<b> </b>dinyatakan<b> </b>oleh<b> </b>Al-Baihaqi<b> </b>menurut<b> </b>salah<b> </b>satu riwayat<b> </b>sebagai<b> </b>pendapat<b> </b>dari Imam Ahmad,<b> </b>bahkan<b> </b>dinyatakan<b> </b>bahwa<b> </b>Imam<b> </b>Ahmad<b> </b>telah kembali<b> </b>kepada<b> </b>pendapat<b> </b>ini". <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dengan<b> </b>demikian,<b> </b>berlakulah<b> </b>pada<b> </b>haid<b> </b>wanita<b> </b>hamil apa<b> </b>yang<b> </b>juga<b> </b>berlaku<b> </b>pada<b> </b>haid<b> </b>wanita<b> </b>tidak<b> </b>hamil, kecuali<b> </b>dalam<b> </b>dua<b> </b>masalah: <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">1. Talak</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Diharamkan<b> </b>mentalak<b> </b>wanitatidakhamildalam keadaan<b> </b>haid,<b> </b>tetapi<b> </b>tidak<b> </b>diharamkan<b> </b>terhadap<b> </b>wanita hamil.<b> </b>Sebab,<b> </b>talak<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>haid<b> </b>terhadap<b> </b>wanita tidak<b> </b>hamil<b> </b>menyalahi<b> </b>firman<b> </b>Allah<b> </b>Ta<b> </b>'ala: <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">"...<b> </b>apabila<b> </b>kamu<b> </b>menceraikan<b> </b>isteri-isterimu<b> </b>maka hendaklah<b> </b>kamu<b> </b>ceraikan<b> </b>mereka<b> </b>pada<b> </b>waktu<b> </b>mereka dapat<b> </b>(menghadapi)<b> </b>iddahnya<b> (</b>yang wajar)..."(Ath-Thalaaq:<b> 1)</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Adapun<b> </b>mentalak<b> </b>wanita<b> </b>hamil<b> </b>dalam keadaan haid tidak<b> </b>menyalahi<b> </b>firman<b> </b>Allah.<b> </b>Sebab,<b> </b>siapa<b> </b>yang mentalak<b> </b>wanita<b> </b>hamil<b> </b>berarti<b> </b>ia<b> </b>mentalaknya pada saat<b> </b>dapat<b> </b>menghadapi<b> </b>masa<b> </b>iddahnya,<b> </b>baik<b> </b>dalam keadaan<b> </b>haid<b> </b>ataupun<b> </b>suci,<b> </b>karena<b> </b>masa<b> </b>iddahnya dengan<b> </b>kehamilan.<b> </b>Untuk<b> </b>itu,<b> </b>tidak<b> </b>diharamkan mentalak<b> </b>wanita<b> </b>hamil<b> </b>sekalipun<b> </b>setelah melakukan jima'<b> </b>(senggama),<b> </b>dan<b> </b>berbeda<b> </b>hukumnya<b> </b>dengan wanita<b> </b>tidak<b> </b>hamil. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Iddah.</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bagi<b> </b>wanita<b> </b>hamil<b> </b>iddahnya<b> </b>berakhir<b> </b>dengan melahirkan,<b> </b>meski<b> </b>pernah<b> </b>haid<b> </b>ketika<b> </b>hamil<b> </b>ataupun tidak.<b> </b>Berdasarkan<b> </b>firman<b> </b>Allah<b> </b>Ta<b> </b>'ala:</span></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: Arial;">PASAL </span></b><span style="font-family: Arial;">3</span> </p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial; color: fuchsia;">HAL-HAL DI LUAR KEBIASAAN HAID</span></b> </p> <p dir="LTR"> </p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ada<b> </b>beberapa<b> </b>hal<b> </b>yang<b> </b>terjadi<b> </b>di<b> </b>luar<b> </b>kebiasaan<b> </b>haid:</span> </p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bertambah atau berkurangnya masa haid.<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Misalnya,<b> </b>seorang wanita<b> </b>biasanya<b> </b>haid<b> </b>selama<b> </b>enam hari,<b> </b>tetapi<b> </b>tiba-tiba<b> </b>haidnya<b> </b>berlangsung<b> </b>sampai tujuh hari.<b> </b>Atau<b> </b>sebaliknya,<b> </b>biasanya<b> </b>haid<b> </b>selama<b> </b>tujuh<b> </b>hari, tetapi<b> </b>tiba-tiba<b> </b>suci<b> </b>dalam<b> </b>masa<b> </b>enam<b> </b>hari.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Maju atau mundur waktu datangnya haid</span></b><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">.<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Misalnya,<b> </b>seorang wanita<b> </b>biasanya<b> </b>haid<b> </b>pada akhir bulan<b> </b>lain<b> </b>tiba-tiba<b> </b>pada<b> </b>awal<b> </b>bulan.<b> </b>Atau<b> </b>biasanya<b> </b>haid pada<b> </b>awal<b> </b>bulan<b> </b>lain<b> </b>tiba-tiba<b> </b>haid<b> </b>pada<b> </b>akhir<b> </b>bulan.<br /> Para<b> </b>ulama<b> </b>berbeda<b> </b>pendapat<b> </b>dalam<b> </b>menghukumi kedua<b> </b>hal<b> </b>di<b> </b>atas.<b> </b>Namun,<b> </b>pendapat<b> </b>yang<b> </b>benar<b> </b>bahwa searang<b> </b>wanita<b> </b>jika<b> </b>mendapatkan<b> </b>darah<b> h</b>aid<b> </b>maka<b> </b>dia berada<b> </b>dalam keadaan<b> </b>haid<b> </b>dan jika<b> </b>tidak<b> </b>mendapatkannya berarti<b> </b>dia<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>suci,<b> </b>meskipun<b> </b>masa<b> </b>haidnya melebihi<b> </b>atau<b> </b>kurang<b> </b>dari<b> </b>kebiasaannya<b> </b>serta<b> </b>maju<b> </b>atau mundur<b> </b>dari<b> </b>waktu<b> </b>kebiasaannya.<b> </b>Dan<b> </b>telah<b> </b>disebutkan pads<b> </b>pasal<b> </b>terdahulu<b> </b>dalil<b> </b>yang<b> </b>memperkuat<b> </b>pendapat ini,<b> </b>yaitu<b> </b>bahwa<b> </b>Allah<b> </b>telah<b> </b>mengaitkan<b> </b>hukum-hukum haid<b> </b>dengan<b> </b>keberadaan<b> </b>haid.<br /> <br /> Pendapat<b> </b>tersebut<b> </b>merupakan madzhab<b> </b>ImamAsy-Syafi'I dan<b> </b>menjadi<b> </b>pilihan<b> </b>Syaikhul<b> </b>Islam<b> I</b>bnu<b> </b>Taimiyah.<br /> Pengarang<b> </b>kitab<b> </b>Al<b> </b>Mughni<b> </b>pun<b> </b>ikut<b> </b>menguatkan<b> </b>pendapat<b> </b>ini dan<b> </b>membelanya,<b> </b>katanya:<b> </b>"Andaikata<b> </b>adat<b> </b>kebiasaan menjadi<b> </b>dasar<b> </b>pertimbangan menurut yang<b> </b>disebutkan<b> </b>dalam madzhab,<b> </b>niscaya<b> </b>dijelaskan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada umatnya dan<b> </b>tidak<b> </b>akan<b> </b>ditunda-tunda<b> </b>lagi<b> </b>penjelasannya,<b> </b>karena<b> </b>tidak mungkin<b> </b>beliau<b> </b>menunda-nunda<b> </b>penjelasan<b> </b>pada<b> </b>saat dibutuhkan.<b> </b>Isteri-isteri<b> </b>beliau<b> </b>dan kaum wanita lainnya pun<b> </b>membutuhkan<b> </b>penjelasan<b> </b>itu<b> </b>pada<b> </b>setiap<b> </b>saat,<b> </b>maka beliau<b> </b>tidak<b> </b>akan<b> </b>mengabaikan<b> </b>hal<b> </b>itu.<b> </b>Namun,<b> </b>ternyata tidak<b> </b>ada<b> </b>riwayat<b> </b>yang<b> </b>menyatakan<b> </b>bahwa<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>pernah<b> </b>menyebutkan<b> </b>tentang<b> </b>adat<b> </b>kebiasaan<b> </b>ini<b> </b>atau menjelaskannya<b> </b>kecuali<b> </b>yang<b> </b>berkenaan<b> </b>denganwanita yang<b> </b>istihadhah<b> </b>saja."<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Darah berwarna kuning atau keruh</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">.<br /> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Yakni<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>mendapatkan<b> </b>darahnya berwarna kuning<b> </b>seperti<b> </b>nanah<b> </b>atau<b> </b>keruh<b> </b>antara<b> </b>kekuning-kuningan dan<b> </b>kehitam-hitaman.<br /> Jika hal<b> </b>ini<b> </b>tejadi<b> </b>pada<b> </b>saat<b> </b>haid atau bersambung dengan<b> </b>haid<b> </b>sebelum<b> </b>suci,<b> </b>maka<b> </b>itu<b> </b>adalah darah haid dan<b> </b>berlaku<b> </b>baginya<b> </b>hukum-hukum<b> </b>haid.<b> </b>Namun,<b> </b>jika terjadi<b> </b>sesudah<b> </b>masa<b> </b>suci,<b> </b>maka<b> </b>itu<b> </b>bukan darah haid.<br /> Berdasarkan<b> </b>riwayat<b> </b>yang<b> </b>disampaikan<b> </b>oleh<b> </b>Ummu Athiyah<b> </b>Radhiyallahu<b> </b>'Anha:<br /> "Kami<b> t</b>idak<b> </b>menganggap, apa-apa<b> </b>darah yang<b> </b>berwarna kuning atau<b> </b>keruh<b> </b>sesudah<b> </b>masa<b> </b>suci"<br /> <br /> Hadits<b> </b>ini<b> </b>diriwayatkan<b> </b>Abu<b> </b>Dawud<b> </b>dengan<b> </b>sanad shahih.<b> </b>Diriwayatkan<b> </b>pula<b> </b>oleh<b> </b>Al-Bukhari<b> </b>tanpa<b> </b>kalimat "sesudah<b> </b>masa<b> </b>suci<b> </b>",<b> </b>tetapi<b> </b>beliau<b> </b>sebutkan<b> </b>dalam<b> </b>"Bab Darah<b> </b>Warna<b> </b>Kuning<b> </b>Atau<b> </b>Keruh<b> </b>Di<b> </b>Luar<b> </b>Masa<b> </b>Haid".<br /> Dan<b> </b>dalam<b> </b>Fathul<b> </b>Baari<b> </b>dijelaskan:<b> </b>"Itu<b> </b>merupakan isyarat<b> </b>Al-Bukhari<b> </b>untuk<b> </b>memadukan<b> </b>antara<b> </b>hadits Aisyah<b> </b>yang<b> </b>menyatakan,<b> </b>"sebelum<b> </b>kamu<b> </b>melihat<b> </b>lendir putih<b> </b>" dan<b> </b>hadits<b> </b>Ummu<b> </b>Athiyah<b> </b>yang<b> </b>disebutkan<b> </b>dalam bab<b> </b>ini,<b> </b>bahwa<b> </b>maksud<b> </b>hadits<b> </b>Aisyah<b> </b>adalah saat<b> </b>wanita mendapatkan<b> </b>darah<b> </b>berwarna<b> </b>kuning<b> </b>atau<b> </b>keruh<b> </b>pada masa<b> </b>haid.<b> </b>Adapun<b> </b>di<b> </b>luar<b> </b>masa<b> </b>haid,<b> </b>maka<b> </b>menurut<b> </b>apa yang<b> </b>disampaikan<b> </b>Ummu<b> </b>Athiyah".<br /> <br /> Hadits<b> </b>Aisyah<b> </b>yang<b> </b>dimaksud<b> </b>yakni<b> </b>hadits<b> </b>yang disebutkan oleh<b> </b>Al-Bukhari<b> </b>pada<b> </b>bab<b> </b>sebelumnya<b> </b>bahwa kaum<b> </b>wanita<b> </b>pernah<b> </b>mengirimkan<b> </b>kepadanya<b> </b>sehelai<b> </b>kain berisi<b> </b>kapas (yang<b> </b>digunakan<b> </b>wanita<b> </b>untuk<b> </b>mengetahui apakah<b> </b>masih<b> </b>ada<b> </b>sisa<b> </b>noda<b> </b>haid)<b> </b>yang<b> </b>masih<b> </b>terdapat padanya darah<b> </b>berwarna kuning.<b> </b>Maka<b> </b>Aisyah<b> </b>berkata:<br /> "Janganlah<b> </b>tergesa-gesa<b> </b>sebelum<b> </b>kamu<b> </b>melihat<b> </b>lendir putih<b> </b>':<b> </b>maksudnya<b> </b>cairan<b> </b>putih<b> </b>yang<b> </b>keluar<b> </b>dari<b> </b>rahim<b> </b>pada saat<b> </b>habis<b> </b>masa<b> </b>haid.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Darah haid keluar secara terputus-putus</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">.<br /> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Yakni<b> </b>sehari<b> </b>keluar<b> </b>darah<b> </b>dan<b> </b>sehari<b> </b>lagi<b> </b>tidak<b> </b>keluar.<br /> Dalam<b> </b>hal<b> </b>ini<b> </b>terdapat 2 kondisi :<br /> 1. Jika<b> </b>kondisi<b> </b>ini selalu<b> </b>terjadi<b> </b>pada<b> </b>seorang<b> </b>wanita setiap<b> </b>waktu,<b> </b>maka<b> </b>darah<b> </b>itu<b> </b>adalah<b> </b>darah<b> </b>istihadhah, dan<b> </b>berlaku<b> </b>baginya<b> </b>hukum<b> </b>istihadhah.<br /> 2. Jika<b> </b>kondisi<b> </b>ini<b> </b>tidak<b> </b>selalu terjadi<b> </b>pada<b> </b>seorang wanita tetapi<b> </b>kadangkala<b> </b>saja<b> </b>datang<b> </b>dan<b> </b>dia mempunyai saat suci<b> </b>yang<b> </b>tepat.<b> </b>Maka<b> </b>para<b> </b>ulama<b> </b>berbeda<b> </b>pendapat dalam<b> </b>menentukan<b> </b>kondisi`<b> </b>ketika<b> </b>tidak keluar<b> </b>darah.<br /> Apakah<b> </b>hal<b> </b>ini<b> </b>merupakan<b> </b>masa<b> </b>suci<b> </b>atau<b> </b>ternasuk dalam<b> </b>hukum haid?<br /> <br /> Madzhab<b> </b>Imam<b> </b>Asy-Syafi'i,<b> </b>menurut<b> </b>salah<b> </b>satu pendapatnya<b> </b>yang<b> </b>paling<b> </b>shahih,<b> </b>bahwa<b> </b>hal<b> </b>ini masih termasuk<b> </b>dalam<b> </b>hukum<b> </b>haid.<b> </b>Pendapat ini pun menjadi pilihan<b> </b>Syaikhul<b> </b>Islam<b> </b>Ibnu<b> </b>Taimiyah<b> </b>dan<b> </b>pengarang<b> </b>kitab AI-Faiq, juga<b> </b>merupakan<b> </b>madzhab<b> </b>Imam<b> </b>Abu<b> </b>Hanifah. Sebab,<b> </b>dalam<b> </b>kondisi<b> </b>seperti<b> </b>ini<b> </b>tidak<b> </b>didapatkan lendir putih;<b> </b>kalaupun<b> </b>diljadikan<b> </b>sebagai<b> </b>keadaan<b> </b>suci berarti yang<b> </b>sebelumnya<b> </b>adalah<b> hai</b>d<b> </b>dan<b> </b>yang<b> </b>sesudahnya<b> </b>pun haid,<b> </b>dan<b> </b>tak<b> </b>ada<b> </b>seorangpun<b> </b>yang<b> </b>menyatakan demikian, karena<b> </b>jika<b> </b>demikian<b> </b>niscaya<b> </b>masa<b> idd</b>ah dengan<b> </b>perhitutungan quru'<b> </b>(haid<b> </b>atau<b> </b>suci)<b> </b>akan<b> </b>berakhir<b> </b>dalam masa<b> </b>lima hari saja.<b> </b>Begitu<b> </b>pula jika<b> </b>dijadikan<b> </b>sebagai<b> </b>keadaan<b> </b>suci,<b> </b>niscaya akan<b> </b>merepotkan<b> </b>dan<b> </b>menyulitkan<b> </b>karena<b> </b>harus<b> </b>mandi dan lain<b> </b>sebagainya<b> </b>setiap<b> </b>dua<b> </b>hari;<b> </b>padahal<b> </b>tidaklah<b> </b>syari'at<b> </b>itu menyulitkan.<b> W</b>alhamdulillah.<br /> <br /> Adapun<b> </b>yang<b> </b>masyhur<b> </b>menurut<b> </b>madzhab<b> </b>pengikut Imam<b> </b>Ahmad<b> </b>bin<b> </b>Hanbal,<b> </b>jika<b> </b>darah<b> </b>keluar<b> </b>berarti<b> hai</b>d dan<b> </b>jika<b> </b>berhenti<b> </b>berarti<b> </b>suci;<b> </b>kecuali<b> </b>apabila<b> </b>jumlah masanya<b> </b>melampaui<b> </b>jumlah<b> </b>maksimal<b> </b>masa<b> haid</b>,<b> </b>maka darah<b> </b>yang<b> </b>melampaui<b> </b>itu<b> </b>adalah<b> </b>istihadhah.<br /> <br /> Dikatakan<b> </b>dalam<b> </b>kitab<b> </b>Al-Mughni:<b> </b>"Jika<b> </b>berhentinya darah<b> </b>kurang<b> </b>dari sehari<b> </b>maka<b> </b>seyogyanya<b> </b>tidak<b> </b>dianggap sebagai<b> </b>keadaan<b> </b>suci.<b> </b>Berdasarkan<b> </b>riwayat<b> </b>yang<b> </b>kami sebutkan<b> </b>berkenaan<b> </b>dengan<b> </b>nifas,<b> </b>bahwa<b> </b>berhentinya<b> </b>darah yang<b> </b>kurang<b> </b>dari<b> </b>sehari<b> </b>takperlu<b> </b>diperhatikan.<b> </b>Dan<b> </b>inilah yang<b> </b>shahih,<b> </b>Insya Allah.<b> </b>Sebab,<b> </b>dalam<b> </b>keadaan keluarya darah<b> </b>yang<b> </b>terputus-putus<b> </b>(sekali<b> </b>keluar<b> </b>sekalitidak) bila diwajibkan<b> </b>mandi<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>pada<b> </b>setiap<b> </b>saat<b> </b>terhenti keluarnya<b> </b>darah<b> </b>tentu<b> </b>hal<b> </b>itu<b> </b>menyulitkan,<b> </b>padahal<b> </b>Allah Ta<b> </b>'ala<b> </b>berfinnan:<br /> Atas<b> </b>dasar<b> </b>ini,<b> </b>berhentinya<b> </b>darah<b> </b>yang<b> </b>kurang dari sehari<b> </b>bukan<b> </b>merupakan<b> </b>keadaan<b> </b>suci<b> </b>kecuali<b> </b>jika<b> </b>si wanita<b> </b>mendapatkan<b> </b>bukti<b> </b>yang<b> </b>menunjukkan<b> </b>bahwa<b> </b>ia suci.<b> </b>Misalnya,<b> </b>berhentinya<b> </b>darah<b> </b>tersebut:<b> </b>pada<b> </b>akhir masa<b> </b>kebiasaannya<b> </b>atau<b> </b>ia<b> </b>melihat<b> </b>lendir<b> </b>putih."<br /> <br /> Dengan<b> </b>demikian,<b> </b>apa<b> </b>yang<b> </b>disampaikan<b> </b>pengarang kitab<b> </b>Al-Mughni<b> </b>merupakan<b> </b>pendapat<b> </b>moderat<b> </b>antara<b> </b>dua pendapat<b> </b>di<b> </b>atas.<b> </b>Dan<b> </b>Allah<b> </b>Maha<b> </b>Mengetahui<b> </b>yang<b> </b>benar.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 0, 153);">Terjadi pengeringan darah</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 0, 153);">.<br /> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Yakni,<b> </b>si<b> </b>wanita<b> </b>tidak<b> </b>mendapatkan<b> </b>selain<b> </b>merasa lembab<b> </b>atau<b> </b>basah<b> </b>(pada<b> </b>kemaluannya).<br /> Jika<b> </b>hal<b> </b>ini<b> </b>terjadi<b> </b>pada<b> </b>saat<b> </b>masa<b> h</b>aid<b> </b>atau<b> </b>bersambung dengan<b> h</b>aid<b> </b>sebelum<b> </b>masa<b> </b>suci,<b> </b>maka<b> </b>dihukumi<b> </b>sebagai haid.<b> </b>Tetapi<b> </b>jika<b> </b>terjadi<b> </b>setelah<b> </b>masa<b> </b>suci,<b> </b>maka<b> </b>tidak termasuk<b> hai</b>d.<b> </b>Sebab,<b> </b>keadaan<b> </b>seperti<b> </b>ini<b> </b>paling<b> </b>tidak dihukumi<b> </b>sama<b> </b>dengan<b> </b>keadaan<b> </b>darah<b> </b>berwarna<b> </b>kuning<b> </b>atau keruh.</span><span style="color: windowtext;"> </span><o:p></o:p></li></ol> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"> </p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">PASAL 4</span> <o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: fuchsia;">HUKUM-HUKUM HAID</span></b> </p> <p dir="LTR"> </p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Terdapat<b> </b>banyak<b> </b>hukum<b> </b>haid,<b> </b>ada<b> </b>lebih<b> </b>dari<b> </b>dua puluh hukum.<b> </b>Dan<b> </b>kami<b> </b>sebutkan<b> </b>di<b> </b>sini<b> </b>hukum-hukum<b> </b>yang<b> </b>kami anggap<b> </b>banyak<b> </b>diperlukan,<b> </b>antara<b> </b>lain:</span> </p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Shalat</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">.<br /> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>mengerjakan<b> </b>shalat,<b> </b>baik fardhu<b> </b>maupun<b> </b>sunat,<b> </b>dan<b> </b>tidak<b> </b>sah<b> </b>shalatnya. Jugatidak wajib<b> </b>baginya<b> </b>mengerjakan <b> </b>shalat,<b> </b>kecuali<b> </b>jika<b> </b>ia mendapatkan<b> </b>sebagian<b> </b>dari<b> </b>waktunya<b> </b>sebanyak<b> </b>satu rakaat sempuma,<b> </b>baik<b> </b>pada<b> </b>awal atau<b> </b>akhir<b> </b>waktunya.<br /> <br /> Contoh<b> </b>pada<b> </b>awal<b> </b>waktu:<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>setelah matahari<b> </b>terbenam<b> </b>tetapi<b> </b>ia sempat<b> </b>mendapatkan<b> </b>sebanyak satu<b> </b>rakaat<b> </b>dari<b> </b>waktunya.<b> </b>Maka<b> </b>wajib<b> </b>baginya,<b> </b>setelah<b> </b>suci, mengqadha'<b> </b>shalat<b> </b>maghrib<b> </b>tersebut<b> </b>karena<b> </b>ia<b> </b>telah mendapatkan<b> </b>sebagian<b> </b>dari<b> </b>waktunya<b> </b>yang<b> </b>cukup<b> </b>untuk satu<b> </b>rakaat<b> </b>sebelum<b> </b>kedatangan<b> </b>haid.<br /> <br /> Adapun<b> </b>contoh<b> </b>pada<b> </b>akhir<b> </b>waktu,<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>suci dari<b> </b>haid<b> </b>sebelum<b> </b>matahari<b> </b>terbit<b> </b>dan<b> </b>masih<b> </b>sempat mendapatkan<b> </b>satu<b> </b>rakaat<b> </b>dari<b> </b>waktunya.<b> </b>Maka<b> </b>wajib baginya,<b> </b>setelah<b> </b>bersuci,<b> </b>mengqadha' shalat<b> </b>Subuh tersebut<b> </b>karena<b> </b>ia<b> </b>masih<b> </b>sempat<b> </b>mendapatkan<b> </b>sebagian dari<b> </b>waktunya<b> </b>yang<b> </b>cukup<b> </b>untuk<b> </b>satu<b> </b>rakaat.<br /> Namun,<b> </b>jika<b> </b>wanita<b> </b>yang<b> </b>haid<b> </b>mendapatkan<b> </b>sebagian<b> </b>dari waktu<b> </b>shalat<b> </b>yang<b> </b>tidak<b> </b>cukup<b> </b>untuk<b> </b>satu rakaat sempuma; seperti:<b> </b>kedatangan<b> </b>haid<b> </b>- pada<b> </b>contoh<b> </b>pertama<b> </b>- sesaat<b> </b>setelah matahari<b> </b>terbenam,<b> </b>atau<b> </b>suci<b> </b>dari<b> </b>haid<b> </b>- pada<b> </b>contoh kedua<b> </b>- sesaat<b> </b>sebelum<b> </b>matahari<b> </b>terbit,<b> </b>maka<b> </b>shalat<b> </b>tersebut<b> </b>tidak wajib<b> </b>baginya.<b> </b>Berdasarkan sabda<b> </b>Nabi<b> </b>shallallahu 'alaihi wasallam :<br /> "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat, maka dia telah mendapatkan shalat itu. (Hadits<b> </b>Muttafaq<b> </b>'alaih).<br /> Pengertiannya,<b> </b>siapa<b> </b>yang<b> </b>mendapatkan<b> </b>kurang<b> </b>dari<b> </b>satu rakaat<b> </b>berarti<b> </b>tidak<b> </b>mendapatkan<b> </b>shalat<b> </b>tersebut.<br /> <br /> Jika<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>mendapatkan<b> </b>satu<b> </b>rakaat<b> </b>dari waktu<b> </b>Asar,<b> </b>apakah<b> </b>wajib<b> </b>baginya<b> </b>mengerjakan<b> </b>shalat<b> </b>dzuhur bersama<b> </b>Ashar,<b> </b>atau<b> </b>mendapatkan<b> </b>satu<b> </b>rakaat<b> </b>dari<b> </b>waktu<b> </b>Isya' apakah<b> </b>wajib<b> </b>baginya<b> </b>mengerjakan<b> </b>shalat Maghrib bersama Isya'?<br /> <br /> Terdapat<b> </b>perbedaan<b> </b>pendapat<b> </b>diantara para ulama dalam masalah<b> </b>ini.<b> </b>Dan<b> </b>yang<b> </b>benar,<b> </b>bahwa<b> </b>tidak<b> </b>wajib<b> </b>baginya kecuali<b> </b>shalat<b> </b>yang<b> </b>didapatkan<b> </b>sebagian<b> </b>waktunya<b> </b>saja,<b> </b>yaitu shalat<b> </b>Ashar<b> </b>dan<b> </b>Isya'.<b> </b>Karena<b> </b>sabda<b> </b>Nabi<b> </b>shallallahu 'alaihi wasallam :<br /> "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia telah mendapatkan shalatAshav itu ': (Hadits muttafaq 'alaih).<br /> <br /> Nabi tidak menyatakan "maka ia telah mendapatkan shalat Zuhur<b> </b>dan<b> </b>Ashar",<b> </b>juga<b> </b>tidak<b> </b>menyebutkan<b> </b>kewajiban<b> </b>shalat Zhuhur<b> </b>baginya.<b> </b>Dan<b> </b>menurut<b> </b>kaidah,<b> </b>seseorang<b> </b>itu<b> </b>pada prinsipnya<b> </b>bebas<b> </b>dari<b> </b>tanggungan.<b> </b>Inilah<b> </b>madzhab<b> </b>Imam<b> </b>Abu Hanifah<b> </b>dan<b> </b>Imam<b> </b>Malik,<b> </b>sebagaimana<b> </b>disebutkan<b> </b>dalam kitab<b> </b>Syarh<b> </b>Al-Muhadzdzab. 9 (Syarh<b> </b>Al-Muhadzdzab,<b> </b>Juz<b> </b>3, hal. 70.)<br /> <br /> Adapun<b> </b>membaca<b> </b>dzikir,<b> </b>takbir,<b> </b>tasbih,<b> </b>tahmid<b> </b>dan bismillah<b> </b>ketika hendak<b> </b>makan<b> </b>atau<b> </b>pekerjaan<b> </b>lainnya, membaca<b> </b>hadits,<b> </b>fiqh,<b> </b>do'a<b> </b>dan<b> </b>aminnya,<b> </b>serta<b> </b>mendengarkan Al<b> </b>Qur'an, maka<b> </b>tidak<b> </b>diharamkanbagi<b> </b>wanita<b> </b>haid.<b> </b>Hal<b> </b>ini berdasarkan hadits dalam Shahih Al Bukhari - Muslim dan kitab lainnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pemah bersandar di kamar Aisyah Radhiyallahu 'anha yang ketika itu sedang haid, lain beliau membaca Al Qur'an.<br /> <br /> Diriwayatkan pula dalam Shahih At Bukhari - Muslim dari Ummu 'Athiyah Radhiyallahu 'anha bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<br /> "Agar<b> </b>keluar<b> </b>para<b> </b>gadis,<b> </b>perawan<b> </b>dan<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>- yakni<b> </b>ke<b> </b>shalat<b> </b>Idul<b> </b>Fitri<b> </b>dan<b> </b>Adha<b> </b>- serta<b> </b>supaya<b> </b>mereka<b> </b>ikut menyaksikan<b> </b>kebaikan<b> </b>dan<b> </b>doa<b> </b>orang-orang yang beriman.<br /> Tetapi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>menjauhi<b> </b>tempat<b> </b>shalat.<br /> <br /> Sedangkan<b> </b>membaca<b> </b>Al<b> </b>Qur'an<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>itu sendiri,<b> </b>jika<b> </b>dengan<b> </b>mata<b> </b>atau<b> </b>dalam<b> </b>hati<b> </b>tanpa<b> </b>diucapkan dengan<b> </b>lisan<b> </b>maka<b> </b>tidak<b> </b>apa-apa<b> </b>hukumnya.<b> </b>Misalnya, mushaf<b> </b>atau<b> </b>lembaran<b> </b>Al<b> </b>Qur'an<b> </b>diletakkaan lalu matanya menatap<b> </b>ayat-ayat<b> </b>seraya<b> </b>hatinya<b> </b>membaca.<b> </b>Menurut An-Nawawi<b> </b>dalam<b> </b>kitab<b> </b>Syarh AlMuhadzdzab hal<b> </b>ini<b> </b>boleh, tanpa<b> </b>ada<b> </b>perbedaan<b> </b>pendapat.<br /> <br /> Adapun<b> </b>jika<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>itu<b> </b>membaca<b> </b>Al<b> </b>Qur'an dengan<b> </b>lisan,<b> </b>maka<b> </b>banyak<b> </b>ulama<b> </b>mengharamkannya<b> </b>dan tidak<b> </b>membolehkannya.<b> </b>Tetapi<b> </b>Al-Bukhari,<b> </b>Ibnu<b> </b>JarirAt-Thabari<b> </b>dan<b> </b>Ibnul<b> </b>Mundzir<b> </b>membolehkannya.<b> </b>Juga boleh membaca<b> </b>ayat<b> </b>Al-Qur'an<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid,<b> </b>menurut<b> </b>Malik dan<b> </b>Asy-Syafi'i<b> </b>dalam<b> </b>pendapatnya<b> </b>yang<b> </b>terdahulu, sebagaimana<b> </b>disebutkan<b> </b>dalam<b> </b>kitab<b> </b>Fathul<b> </b>Bari<b> </b>",serta menurut<b> </b>Ibrahim<b> </b>An-Nakha'i<b> </b>sebagaimana<b> </b>diriwayatkan<b> </b>Al-Bukhari.<br /> Syaikhul<b> </b>Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Fatawa kumpulan Ibnu Qasim mengatakan: "Pada dasarnya, tidak ada hadits yang melarang wanita haid membaca Al Qur'an.<br /> <br /> Sedangkan pemyataan "Wanita haid dan orang junub tidak boleh membaca ayat Al qur 'an " adalah hadits dhaif menurut kesepakatan para ahli hadits. Seandainya wanita haid dilarang membaca Al Qur'an, seperti halnya shalat, padahal pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kaum wanita pun mengalami haid, tentu hal ini termasuk yang dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada umatnya, diketahui para isteri beliau sebagai ibu-ibu kaum mu'minin, serta disampaikan para sahabat kepada orang-orang. Namun, tidak ada seorangpun yang menyampaikan bahwa ada larangan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah<b> </b>ini.<b> </b>Karena<b> </b>itu,<b> </b>tidak boleh<b> </b>dihukumi<b> </b>haram<b> </b>selama<b> </b>diketahui bahwa Nabi<b> </b>tidak melarangnya. Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarangnya, padahal banyak pula wanita haid pada zaman beliau, berarti hal ini tidak haram hukumnya."<br /> <br /> Setelah<b> </b>mengetahui<b> </b>perbedaan<b> </b>pendapat<b> </b>di<b> </b>antara para ulama,<b> </b>seyogyanya<b> </b>kita<b> </b>katakan,<b> </b>lebih<b> </b>utama<b> </b>bagi wanita haid<b> </b>tidak<b> </b>membaca<b> </b>Al<b> </b>Qur'an<b> </b>secara<b> </b>lisan,<b> </b>kecuali<b> </b>jika diperlukan.<b> </b>Misalnya,<b> </b>seorang<b> </b>guru<b> </b>wanita<b> </b>yang<b> </b>perlu mengajarkan<b> </b>membaca<b> </b>Al<b> </b>Qur'an<b> </b>kepada<b> </b>siswi-siswinya, atau<b> </b>seorang<b> </b>siswi<b> </b>yang<b> </b>pada<b> </b>waktu<b> </b>ujian<b> </b>perlu<b> </b>diuji<b> </b>dalam membaca<b> </b>Al<b> </b>Qur'an,<b> </b>dan<b> </b>lain<b> </b>sebagainya.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-bottom: 12pt; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 0, 153);">Puasa<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>berpuasa,<b> </b>baik<b> </b>puasa<b> </b>wajib maupun<b> </b>sunat,<b> </b>dan<b> </b>tidak<b> </b>sah<b> </b>puasa<b> </b>yang<b> </b>dilakukannya.<b> </b>Akan tetapi<b> </b>ia<b> </b>berkewajiban mengqadha'<b> </b>puasa<b> </b>yang<b> </b>wajib, berdasarkan<b> </b>hadits<b> </b>Aisyah<b> </b>Radhiyallahu<b> </b>'anha:<br /> "Ketika<b> </b>kami<b> </b>mengalami<b> </b>haid,<b> </b>diperintahkan<b> </b>kepada<b> </b>kami mengqadha'<b> </b>puasa<b> </b>dan<b> </b>tidak<b> </b>diperintahkan<b> </b>mengqadha' shalat".<b> </b>(Hadits<b> </b>muttafaq<b> </b>'alaih).<br /> <br /> Jika<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>kedatangan<b> </b>haid<b> </b>ketika<b> </b>sedang berpuasa<b> </b>maka<b> </b>batallah<b> </b>puasanya,<b> </b>sekalipun<b> </b>hal<b> </b>itu terjadi<b> </b>sesaat<b> </b>menjelang<b> </b>maghrib,<b> </b>dan<b> </b>wajib<b> </b>baginya mengqadha'<b> </b>puasa<b> </b>hari<b> </b>itu jika<b> </b>puasa<b> </b>wajib.<b> </b>Namun,<b> </b>jika ia<b> </b>merasakan<b> </b>tanda-tanda<b> </b>akan<b> </b>datangnya<b> </b>haid<b> </b>sebelum maghrib,<b> </b>tetapi<b> </b>baru<b> </b>keluar<b> </b>darah<b> </b>setelah<b> </b>maghrib,<b> </b>maka menurut<b> </b>pendapat<b> </b>yang<b> </b>shahih<b> </b>bahwa<b> </b>puasanya<b> </b>itu sempuma<b> </b>dan<b> </b>tidak<b> </b>batal.<b> </b>Alasannya,<b> </b>darah<b> </b>yang<b> </b>masih berada<b> </b>di dalam<b> </b>rahim<b> </b>belum<b> </b>ada<b> </b>hukumnya.<b> </b>Nabi<b> </b>shallallahu 'alaihi wasallam<b> </b>ketika<b> </b>ditanya<b> </b>tentang<b> </b>wanita<b> </b>yang<b> </b>bermimpi<b> </b>dalam<b> </b>tidur seperti<b> </b>mimpinya<b> </b>orang<b> </b>laki-laki,<b> </b>apakah wajib mandi?<br /> Beliau<b> </b>pun<b> </b>menjawab: " Ya,<b> </b>jika<b> </b>wanita<b> </b>itu<b> </b>melihat<b> </b>adanya<b> </b>air<b> </b>mani"<br /> <br /> Dalam<b> </b>hadits<b> </b>ini<b> </b>Nabi<b> </b>mengaitkan<b> </b>hukum<b> </b>dengan melihat<b> </b>air<b> </b>mani,<b> </b>bukan<b> </b>dengan<b> </b>tanda-tanda<b> </b>akan<b> </b>keluarnya. Demikian<b> </b>pula<b> </b>masalah<b> </b>haid,<b> </b>tidak<b> </b>berlaku<b> </b>hukum-hukumnya<b> </b>kecuali<b> </b>dengan<b> </b>melihat<b> </b>adanya<b> </b>darah<b> </b>keluar, bukan<b> </b>dengan<b> </b>tanda-tanda<b> </b>akan<b> </b>keluarnya.<br /> <br /> Juga<b> </b>jika<b> </b>pada<b> </b>saat<b> </b>terbitnya<b> </b>fajar<b> </b>seorang<b> </b>wanita masih<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>haid<b> </b>maka<b> </b>tidak<b> </b>sah<b> </b>berpuasa<b> </b>pada hari<b> </b>itu,<b> </b>sekalipun<b> </b>ia<b> </b>suci<b> </b>sesaat<b> </b>setelah<b> </b>fajar.<b> </b>Tetapi<b> </b>jika suci<b> </b>menjelang<b> </b>fajar,<b> </b>maka<b> </b>sah<b> </b>puasanya<b> </b>sekalipun ia baru<b> </b>mandi<b> </b>setelah<b> </b>terbit<b> </b>fajar.<b> </b>Seperti<b> </b>halnya<b> </b>orang dalam<b> </b>keadaan<b> </b>junub,<b> </b>jika<b> </b>berniat<b> </b>puasa<b> </b>ketika masih dalam<b> </b>keadaan<b> </b>junub<b> </b>dan<b> </b>belum<b> </b>sempat<b> </b>mandi<b> </b>kecuali setelah<b> </b>terbit<b> </b>fajar,<b> </b>maka<b> </b>sah<b> </b>puasanya.<b> </b>Dasarya,<b> </b>hadits Aisyah<b> </b>Radhiyallahu<b> </b>'anha,<b> </b>katanya:<br /> "pernah suatu pagi pada bulan Ramadhan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan junub karena jima', bukan karena mimpi, lalu beliau berpuasa". (Hadits muttafaq 'alaih). </span><o:p></o:p></li></ol> <ol start="3" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tawaf<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>melakukan<b> </b>thawaf<b> </b>di Ka'bah,<b> </b>baik<b> </b>yang<b> </b>wajib<b> </b>maupun<b> </b>sunat,<b> </b>dan<b> </b>tidak<b> </b>sah thawafnya.<b> </b>Berdasarkan<b> </b>sabda<b> </b>Nabi <b>shallallahu 'alaihi wasallam </b>kepada<b> </b>Aisyah:<br /> "Lakukanlah<b> </b>apayang<b> </b>dilakukanjemaah<b> </b>haji,<b> </b>hanya saja<b> </b>jangan<b> </b>melakukan<b> </b>rhavaf di<b> </b>Ka'bah<b> </b>sebelum<b> </b>kamu suci.<br /> <br /> Adapun<b> </b>kewajiban<b> </b>lainnya,<b> </b>seperti<b> </b>sa'i<b> </b>antara<b> </b>Shafa dan<b> </b>Marwah,<b> </b>wukuf<b> </b>di<b> </b>Arafah,<b> </b>bermalam<b> </b>di<b> </b>Muzdalifah dan<b> </b>Mina,<b> </b>melempar<b> </b>jumrah<b> </b>dan<b> </b>amalan<b> </b>haji<b> </b>serta<b> </b>umrah selain<b> </b>itu,<b> </b>tidak<b> </b>diharamkan.<b> </b>Atas<b> </b>dasar<b> </b>ini,<b> </b>jika<b> </b>seorang wanita<b> </b>melakukan<b> </b>thawaf<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>suci,<b> </b>kemudian keluar<b> </b>haid<b> </b>langsung<b> </b>setelah<b> </b>thawaf, atau<b> </b>di<b> </b>tengah-tengah melakukan<b> </b>sa'i,<b> </b>maka<b> </b>tidak<b> </b>apa-apa<b> </b>hukumnya.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Thawaf Wada</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">'<br /> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Jika<b> </b>seorang<b> </b>wanita<b> </b>telah<b> </b>mengejakan<b> </b>seluruh<b> </b>manasik haji<b> </b>dan<b> </b>umrah,<b> </b>lain<b> </b>datang<b> </b>haid<b> </b>sebelum<b> </b>keluar<b> </b>untuk kembali<b> </b>ke<b> </b>negerinya<b> </b>dan<b> </b>haid<b> </b>ini<b> </b>terus<b> </b>berlangsung<b> </b>sampai ia<b> </b>keluar,<b> </b>maka<b> </b>ia<b> </b>boleh<b> </b>berangkat<b> </b>tanpa<b> </b>thawaf<b> </b>wada'. Dasarya,<b> </b>hadits<b> Ib</b>nu<b> </b>Abbas<b> </b>Radhiyallahu<b> </b>'anhuma:<br /> <br /> "Diperintahkan<b> </b>kepada<b> </b>jemaah<b> </b>haji<b> </b>agar<b> </b>saat-saat terakhir<b> </b>bagi<b> </b>mereka<b> </b>berada<b> </b>di<b> </b>Baitullah<b> </b>(melakukan thawaf<b> </b>wada<b>'</b>),<b> </b>hanya<b> </b>saja<b> </b>hal<b> </b>itu<b> </b>tidak dibebankan<b> </b>kepada wanita<b> </b>haid.<b> </b>" (Hadits<b> </b>Muttafaq<b> </b>'Alaih).<br /> <br /> Dan<b> </b>tidak<b> </b>disunatkan<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>ketika hendak bertolak,<b> </b>mendatangi<b> </b>pintu<b> </b>Masjidil<b> </b>Haram<b> </b>dan<b> </b>berdo'a. Karena<b> </b>hal<b> </b>ini<b> </b>tidak<b> </b>ada<b> </b>dasar<b> </b>ajarannya<b> </b>dari<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>, sedangkan<b> </b>seluruh<b> </b>ibadah<b> </b>harus<b> </b>berdasarkan<b> </b>pada<b> </b>ajaran (sunnah)<b> </b>Nabi shallallahu 'alaihi wasallam .<b> </b>Bahkan,<b> </b>menurut<b> </b>ajaran<b> </b>(sunnah)<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>adalah<b> </b>sebaliknya.<b> </b>Sebagaimana<b> </b>disebutkan<b> </b>dalam<b> </b>kisah Shafiyah,<b> </b>Radhiyallahu<b> </b>'anha,<b> </b>ketika<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>haid setelah<b> </b>thawaf<b> </b>ifadhah<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>bersabda<b> </b>kepadanya:<b> </b>"Kalau demikian,<b> </b>hendaklah<b> </b>ia<b> </b>berangkat"<b> </b>(Hadits<b> </b>Muttafaq<b> </b>'Alaih).<br /> Dalam<b> </b>hadits<b> </b>ini,<b> </b>Nabi<b> </b>tidak<b> </b>menyuruhnya<b> </b>mendatangi<b> </b>pintu Masjidil<b> </b>Haram.<b> </b>Andaikata<b> </b>hal<b> </b>itu<b> </b>disyariatkan,<b> </b>tentu Nabi sudah<b> </b>menjelaskannya.<br /> Adapun<b> </b>thawaf<b> </b>untuk<b> </b>haji<b> </b>dan<b> </b>umrah<b> </b>tetap<b> </b>wajib<b> </b>bagi wanita<b> </b>haid,<b> </b>dan<b> </b>dilakukan setelah<b> </b>suci.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Berdiam dalam Masjid<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>berdiam<b> </b>dalam<b> </b>masjid, bahkan<b> </b>diharamkan<b> </b>pula<b> </b>baginya<b> </b>berdiam<b> </b>dalam<b> </b>tempat shalat Ied.<b> </b>Berdasarkanhadits<b> </b>Ummu Athiyah Radhiallahu bahwa ia<b> </b>mendengar<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>bersabda:<br /> "Agar<b> </b>keluar<b> </b>para<b> </b>gadis,<b> </b>perawan<b> </b>dan<b> </b>wanita<b> </b>haid...Tetapi<b> </b>wanita<b> </b>haid<b> </b>menjauhi<b> </b>tempat<b> </b>shalat."<b> </b>(Hadits Muttafaq<b> </b>'Alaih).<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jima' (senggama)<br /> </span></b><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">D</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">iharamkan<b> </b>bagi<b> </b>sang<b> </b>suami melakukan<b> </b>jima'dengan isterinya<b> </b>yang<b> </b>sedang<b> </b>haid,<b> </b>dan<b> </b>diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>sang<b> </b>isteri memberi<b> </b>kesempatan<b> </b>kepada<b> </b>suaminya<b> </b>melakukan<b> </b>hal tersebut.<b> </b>Dalilnya,<b> </b>firman Allah<b> </b>Ta<b> </b>'ala: "Mereka<b> </b>bertanya<b> </b>kepadamu<b> </b>tentang<b> </b>haid.<b> </b>Katakanlah: "Haid<b> </b>itu<b> </b>adalah<b> </b>suatu<b> </b>kotoran':<b> </b>Oleh sebab<b> </b>itu<b> </b>hendaklah kamu<b> </b>menjauhkan<b> </b>diri<b> </b>dari<b> </b>wanita<b> </b>di<b> </b>waktuu<b> </b>haid<b> </b>dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka besuci…." (Al-Baqarah: 222)<br /> <br /> Yangdimaksud<b> </b>dengan<b> ….. </b>dalam<b> </b>ayat<b> </b>di<b> </b>atas<b> </b>adalah waktu<b> </b>haid<b> </b>atau<b> </b>tempat<b> </b>keluamya<b> </b>yaitu farji<b> </b>(vagina).Dan<b> </b>sabda<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>: "Lakukan apa saja, kecuali nikah (yakni: bersenggama)." (Hadits riwayat Muslim).<br /> <br /> Umat<b> </b>Islam<b> </b>juga telah<b> </b>berijma'<b> </b>(sepakat)<b> </b>atas<b> </b>dilarangnya suami<b> </b>melakukan<b> </b>jima<b> </b>' dengan<b> </b>isterinya<b> </b>yang<b> </b>sedang<b> </b>haid dalam farjinya.<br /> Oleh<b> </b>karena<b> </b>itu,<b> </b>tidak<b> </b>halal<b> </b>bagi<b> </b>orang<b> </b>yang<b> </b>beriman kepada<b> </b>Allah<b> </b>dan<b> </b>hari<b> </b>kemudian<b> </b>melakukan<b> </b>perbuatan mungkar<b> </b>ini,<b> </b>yang telah<b> </b>dilarang<b> </b>oleh<b> </b>Kitab<b> </b>Allah,<b> </b>sunnah Rasul-Nya<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>dan<b> </b>ijma'<b> </b>ummat<b> </b>Islam.<b> </b>Maka<b> </b>siapa<b> </b>yang melanggar<b> </b>larangan<b> </b>ini,<b> </b>berarti<b> </b>ia<b> </b>telah memusuhi<b> </b>Allah<b> </b>dan Rasul-Nya<b> </b>serta<b> </b>mengikuti<b> </b>selain<b> </b>jalan<b> </b>orang-orang<b> </b>yang beriman.<br /> An-Nawawi<b> </b>dalam<b> </b>kitab<b> </b>Al-Majmu' Syarh AlMuhadzdzab mengatakan: "Imam<b> </b>Asy-Syafi'i<b> </b>berpendapat bahwa orang<b> </b>yang<b> </b>melakukan<b> </b>hal<b> </b>itu telah berbuat<b> </b>dosa<b> </b>besar.<b> </b>Dan menurut<b> </b>para<b> </b>sahabat<b> </b>kami<b> </b>serta<b> </b>yang<b> </b>lainnya,<b> </b>orang yang menghalallkan<b> </b>senggama<b> </b>dengan<b> </b>isteri<b> </b>yang haid hukumnya kafir."<br /> <br /> Untuk<b> </b>menyalurkan<b> </b>syahwatnya,<b> </b>suami<b> </b>diperbolehkan melakukan<b> </b>selain jima'<b> </b>(senggama),<b> </b>seperti:<b> </b>berciuman, berpelukan<b> </b>dan<b> </b>bersebadan<b> </b>pada<b> </b>selain<b> </b>daerah farji<b> </b>(vagina).<br /> Namun,<b> </b>sebaiknya,<b> </b>jangan<b> </b>bersebadan<b> </b>pada<b> </b>daerah antara pusat<b> </b>dan<b> </b>lutut<b> </b>kecuali<b> </b>jika<b> </b>sang<b> </b>isteri<b> </b>mengenakan<b> </b>kain penutup.<b> </b>Berdasarkan<b> </b>hadits<b> </b>yang<b> </b>diriwayatkan<b> </b>Aisyah Radhiallahu<b> </b>'anha: 74.<br /> "Pemah<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>berkain,<b> </b>lalu<b> </b>beliau menggauliku<b> </b>sedang<b> </b>aku<b> </b>dalam<b> keadaan </b>haid."<b> (</b>Hadits muttafaq<b> </b>'alaih).<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Talak<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>seorang<b> </b>suami<b> </b>mentalak isterinya yang sedang<b> </b>haid,<b> </b>berdasarkan<b> firman Allah </b>Ta<b> </b>'ala:<br /> "Hai<b> </b>Nabi,<b> a</b>pabila<b> </b>Kamu<b> </b>menceraikan<b> </b>isteri-terimu<b> </b>maka hendaklah<b> </b>kamu<b> </b>ceraikan<b> </b>mereka<b> </b>pada<b> </b>waktu<b> </b>mereka dapat (menghadapi)<b> </b>iddahnya (yang wajar)<b> </b>...<b> </b>"(Ath-Thalaq: 1)<br /> Maksudnya,<b> </b>isteri-isteri<b> </b>itu<b> </b>ditalak<b> </b>dalam<b> </b>keadaan dapat menghadapi<b> </b>iddah<b> </b>yang<b> </b>jelas.<b> </b>Berarti,<b> </b>mereka<b> </b>tidak ditalak kecuali<b> </b>dalam keadaan<b> </b>hamil<b> </b>atau<b> </b>suci<b> </b>sebelum<b> </b>digauli.<br /> <br /> Sebab,<b> </b>jika<b> </b>seorang<b> </b>isteri<b> </b>ditalak<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>haid, ia<b> </b>tidak dapat<b> </b>menghadapi<b> </b>iddahnya<b> </b>karena<b> </b>haid<b> </b>yang<b> </b>sedang<b> </b>dialami pada<b> </b>saat<b> </b>jatuhnya<b> </b>talak<b> </b>itu<b> </b>tidak dihitung<b> </b>termasuk<b> </b>iddah.<br /> <br /> Sedangkan<b> </b>jika<b> </b>ditalak<b> </b>dalam<b> </b>keadaan<b> </b>suci<b> </b>setelah digauli, berarti<b> </b>iddah<b> </b>yang<b> </b>dihadapinya<b> </b>tidakjelas<b> </b>karena<b> </b>tidak<b> </b>dapat diketahui<b> </b>apakah<b> </b>ia<b> </b>hamil<b> </b>karena digauli<b> </b>tersebut atau tidak. Jika<b> </b>hamil,<b> </b>maka<b> </b>iddahnya<b> </b>dengan<b> </b>kehamilan;<b> </b>danjika<b> </b>tidak, maka<b> </b>iddahnya<b> </b>dengan<b> </b>haid.<b> </b>Karena belum<b> </b>dapat<b> </b>dipastikan jenis<b> </b>iddahnya,<b> </b>maka<b> </b>diharamkan<b> </b>bagi<b> </b>sang<b> </b>suami<b> </b>mentalak isterinya<b> </b>sehingga jelas<b> </b>permasalahan<b> </b>tersebut.<br /> <br /> Jadi,<b> </b>mentalak<b> </b>isteri<b> </b>yang<b> </b>sedang haid haram hukumnya. Berdasarkan<b> </b>ayat<b> </b>di<b> </b>atas<b> </b>dan<b> </b>hadits<b> </b>dari<b> </b>Ibnu<b> </b>Umar<b> </b>yang diriwayatkan<b> </b>dalam<b> </b>Shahih Al-Bukhari<b> </b>dan<b> </b>Muslim<b> </b>serta kitab<b> </b>hadits<b> </b>lainnya,<b> </b>bahwa<b> </b>ia<b> </b>telah<b> </b>menceraikan<b> </b>isterinya dalam<b> </b>keadaan<b> </b>haid, maka<b> </b>Umar<b> </b>(bapaknya)<b> </b>mengadukan<b> </b>hal itu<b> </b>kepada<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>.<b> </b>Maka,<b> </b>Nabi<b> shallallahu 'alaihi wasallam </b>pun<b> </b>marah<b> </b>dan<b> </b>bersabda:<br /> "Suruh<b> </b>ia<b> </b>merujuk<b> </b>isterinya<b> </b>kemudian<b> </b>mempertahankannya<b> </b>sampai<b> </b>ia<b> </b>suci,<b> </b>lalu<b> h</b>aid<b> </b>lalu<b> </b>suci<b> </b>lagi.<b> </b>Setelah<b> </b>itu,<b> </b>jika<b> </b>ia mau,<b> </b>dapat<b> </b>mempertahankannya<b> </b>atau mentalaknya sebelum digauli.<b> </b>Karena<b> </b>itulah<b> </b>iddah yang diperintahkan<b> </b>Allah<b> </b>dalam mentalak isteri."<br /> <br /> Dengan<b> </b>demikian,berdosalah<b> </b>seorang suami<b> </b>andai kata mentalak<b> </b>isterinya<b> </b>yang<b> </b>sedang<b> </b>haid.<b> </b>Ia<b> </b>harus<b> </b>bertaubat kepada<b> </b>Allah<b> </b>dan<b> </b>merujuk<b> </b>isterinya untuk<b> </b>kemudian mentalaknya<b> </b>secara<b> </b>syar'i<b> </b>sesuai<b> </b>dengan<b> </b>perintah<b> </b>Allah<b> </b>dan Rasul-Nya.<b> </b>Yakni,<b> </b>setelah<b> </b>merujuk<b> </b>isterinya<b> </b>hendaklah ia membiarkannya'<b> </b>sampai<b> </b>suci<b> </b>dari<b> </b>haid<b> </b>yang<b> </b>dialaminya ketika<b> </b>ditalak,<b> </b>kemudian<b> </b>haid<b> </b>lagi,<b> </b>setelah<b> </b>itu<b> </b>jika<b> </b>ia menghendaki<b> </b>dapat<b> </b>mempertahankannya<b> </b>atau mentalaknya sebelum<b> </b>digauli.<br /> Dalam<b> </b>hal<b> </b>diharamkannya<b> </b>mentalak<b> </b>isteri<b> </b>yang<b> </b>sedang haid<b> </b>ada<b> </b>tiga<b> </b>masalah<b> </b>yang<b> </b>dikecualikan:<br /> <br /> 1. Jika<b> </b>talak<b> </b>terjadi<b> </b>sebelum<b> </b>berkumpul<b> </b>dengan isteri<b> </b>atau sebelum<b> </b>menggaulinya<b> </b>(dalam<b> </b>keadaan<b> </b>pengantin<b> </b>baru misalnya,<b> </b>pent.),<b> </b><u>maka</u><b> </b>boleh<b> </b>mentalaknya<b> </b>dalam keadaan haid.<b> </b>Sebab,<b> </b>dalam<b> </b>kasus<b> </b>demikian,<b> </b>si isteri tidak terkena iddah,<b> </b>maka<b> </b>talak<b> </b>tersebut<b> </b>pun<b> </b>tidak<b> </b>menyalahi firman :<br /> "….Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat ( menghadapi) iddahnya (yang wajar)…" (Ath-Thalaq : 1)<br /> 2. Jika<b> </b>haid<b> </b>terjadi<b> </b>dalam keadaan hamil,<b> </b>sebagaimana telah dijelaskan<b> </b>sebabnya<b> </b>pada<b> </b>pasal<b> </b>terdahulu.<br /> 3. Jika<b> t</b>alak<b> </b>tersebut<b> </b>atas<b> </b>dasar<b> </b>'iwadh(penggantian), maka boleh<b> </b>bagi<b> </b>suami<b> </b>menceraikan isterinya<b> </b>yang<b> </b>sedang<b> </b>haid.<br /> <br /> Misalnya,<b> </b>terjadi<b> </b>percekcokan<b> </b>dan<b> </b>hubungan<b> </b>yang tidak harmonis<b> </b>lagi<b> </b>antara<b> </b>suami-isteri.<b> </b>Lalu<b> </b>si<b> </b>isteri<b> </b>meminta suami<b> </b>agar<b> </b>mentalaknya<b> </b>dan<b> </b>suami memperoleh ganti rugi karenanya,<b> </b>maka<b> </b>hal<b> </b>itu<b> </b>boleh<b> </b>sekalipun<b> </b>isteri<b> </b>dalam<b> </b>keadaan haid.<b> </b>Berdasarkan<b> </b>hadits<b> </b>dari<b> </b>Ibnu<b> </b>Abbas<b> </b>Radhiyallahu 'anhuma:<br /> <br /> " Bahwa isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata : "Ya Rasulullah, sungguh aku tidak mencelanya dalam akhlak maupun agamanya, tetapi aku takut akan kekafiran dalam Islam." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya : "Maukah kamu mengembalikan kepadanya?" Wanita itu menjawab: "Ya" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda (kepada suaminya): "Terimalah kebun itu, dan ceraikanlah ia" (Hadits riwayat Al-Bukhari).<br /> <br /> Dalam hadits tadi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak bertanya apakah si isteri sedang haid atau suci. Dan karena talak ini dibayar oleh pihak isteri dengan tebusan atas dirinya maka hukumnya boleh dalam keadaan bagaimanapun, jika memang diperlukan Dalam kitab Al-Mughni disebutkan tentang alasan bolehnya khulu' (cerai atas permintaan pihak isteri dengan membayar tebusan) dalam keadaanhaid: "Dilarangnya talak dalam keadaan haid adalah adanya madhmat (bahaya) bagi si isteri dengan menunggu lamanya masa 'iddah. Sedang khulu ' adalah untuk menghilangkan madhmat bagi si isteri disebabkan hubungan yang tidak harmonis dan sudah tidak tahan tinggal bersama suami yang dibenci dan tidak disenanginya. Hal ini tentu lebih besar madharatnya bagi si isteri daripada menunggu lamanya masa 'iddah, maka diperbolehkan menghindari madharat yang lebih besar dengan menjalani sesuatu yang lebih ringan madharatnya.<br /> <br /> Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak bertanya kepada wanita yang meminta Khulu' tentang keadaannya."<br /> <br /> Dan dibolehkan melakukan akad nikah dengan wanita yang sedang haid, karena hal itu pada dasamya adalah halal, dan tidak ada dalil yang melarangnya. Namun, perlu dipertimbangkan bila suami diperkenankan berkumpul dengan isteri yang sedang dalam keadaan haid. Jika tidak dikhawatirkan akan menggauli isterinya yang sedang haid tidak apa-apa. Sebaliknya, jika dikhawatirkan maka tidak diperkenankan berkumpul dengannya sebelum suci untuk menghindari hal-hal yang dilarang.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Iddah</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>talak</b> <b>dihitung</b> <b>dengan</b> <b>haid</b></span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">.<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Jika seorang suami menceraikan isteri yang telah digauli atau berkumpul dengannya,maka si isteri harus beriddah selama tiga kali haid secara sempurna apabila termasuk wanita yang masih mengalami haid dan tidak hamil. Hal ini didasarkan pada firman Allah:<br /> <br /> "Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'…" (Al-Baqarah : 28).<br /> Tiga kali guru' artinya tiga kali haid. Tetapi jika si isteri dalam keadaan hamil, maka iddahnya ialah sampai melahirkan, baik masa iddahnya itu lama maupun sebentar.<br /> Berdasarkan firman Allah:<br /> "….Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya…" (Ath-Thalaq: 4)<br /> <br /> Jika si isteri termasuk wanita yang tidak haid, karena masih kecil dan belum mengalami haid, atau sudah menopause, atau karena pernah operasi pada rahimnya, atau sebab-sebab lain sehingga tidak diharapkan dapat haid kembali, maka iddahnya adalah tiga bulan. Sebagaimana firman Allah:<br /> <br /> "Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya…" (Ath-Thalaq:4)<br /> <br /> Jika si isteri termasuk wanita yang masih mengalami haid, tetapi terhenti haidnya karena suatu sebab yang jelas seperti sakit atau menyusui, maka ia tetap dalam iddahnya sekalipun lama masa iddahnya sampai ia kembali mendapati haid dan ber-iddah dengan haid itu. Namun jika sebab itu sudah tidak ada,seperti sudah sembuh dari sakit atau telah selesai dari menyusui sementara haidnya tak kunjung datang, maka iddahnya satu tahun penuh terhitung mulai dari tidak adanya sebab tersebut. Inilah pendapat yang shahih yang sesuai dengan kaidah-kaidah syar'iyah Dengan alasan, jika sebab itu sudah tidak ada sementara haid tak kunjung datang maka wanita tersebut hukumnya seperti wanita yang terhenti haidnya karena sebab yang tidak jelas. Dan jika terhenti haidnya karena sebab yang tidakjelas, maka iddahnya yaitu satu tahun penuh dengan perhitungan: sembilan bulan sebagai sikap hati-hati untuk kemungkinan hamil(karena masa kehamilan pada umumnya 9 bulan) dan tiga bulan untuk iddahnya.<br /> <br /> Adapun jika talak terjadi setelah akad nikah sedang sang suami belum mencampuri dan menggauli isterinya, maka dalam hal ini tidak ada iddah sama sekali, baik dengan haid maupun yang lain. Berdasarkan firman Allah :<br /> "Hai orang-orangyang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu menceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib iddah yang kamu minta menyempurnakannya.. " (Al-Ahzaab: 49 )<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 0, 153); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Keputusan</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>bebasnya</b> <b>rahim.<br /> </b></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Yakni keputusan bahwa rahim bebas dari kandungan. Ini diperlukan selama keputusan bebasnya rahim dianggap perlu, karena hal ini berkaitan dengan beberapa masalah.<br /> <br /> Antara lain, apabila seseorang mati dan meninggalkan wanita (isteri) yang kandungannya dapat menjadi ahli waris orang tersebut, padahal si wanita setelah itu bersuami lagi.<br /> <br /> Maka suaminya yang barn itu tidak boleh menggaulinya sebelum ia haid atau jelas kehamilannya. Jika telah jelas kehamilannya, maka kita hukumi bahwa janin yang dikandungnya mendapatkan hak warisan karena kita putuskan adanya janin tersebut pada saat bapaknya mati.<br /> <br /> Namun, jika wanita itu pernah haid (sepeninggal suaminya yang pertama), maka kita hukumi bahwa janin yang dikandungnya tidak mendapatkan hak warisan karena kita putuskan bahwa rahim wanita tersebut bebas dari kehamilan dengan adanya haid.<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 0, 153);">Kewajiban</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 0, 153);"> <b>mandi.<br /> </b></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Wanita haid jika telah suci wajib mandi dengan membersihkan seluruh badannya. Berdasarkan sabda Nabi kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:<br /> "Bila kamu kedatangan haid maka tinggalkan shalat, dan bila telah suci mandilah dan kerjakan shalat." (Hadits riwayat Al-Bukhari).<br /> <br /> Kewajiban minimal dalam mandi yaitu membersihkan seluruh anggota badan sampai bagian kulit yang ada di bawah rambut. `Yang afdhal (lebih utama), adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tatkala ditanya oleh Asma binti Syakl tentang mandi haid, beliau bersabda:<br /> "Hendaklah seseorang diantara kamu mengambil air dan daun bidara lalu berwudhu sempurna, kemudian menguyurkan air diatas kepala dan menggosok-gosoknya dengan kuat sehingga merata keseluruh kepalanya, selanjutnya mengguyurkan air pada anggota badannya. Setelah itu mengambil sehelai kain putih yang ada pengharumnya untuk bersuci dengannya. 'Asma bertanya: "Bagaimana bersuci dengannya?" Nabi menjawab: "Subhanallah." Maka Aisyah pun menerangkan dengan berkata: "Ikutilah bekas-bekas darah." (HR. Muslim )<br /> <br /> Tidak wajib melepas gelungan rambut, kecuali jika terikat kuat dan <u>dikhawatirkan</u> air tidak sampai kedasar rambut. Hal ini didasarkan pada hadits yang tersebut dalam Shahih Muslim Mtrslim dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'anha bahwa ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,<br /> "Aku seorang wanita yang menggelung rambutku, haruskah aku melepaskannya untuk mandi janabat?" Menurut riwayat lain "untuk (mandi) haid danJanabat?" Nabi bersabda :"Tidak. Cukup kamu siram kepalamu tiga kali siraman (dengan tanganmu), lalu kamu guyurkan air ke seluruh tubuhmu, maka kamupun menjadi suci."<br /> <br /> Apabila wanita haid mengalami suci di tengah-tengah waktu shalat, ia harus segera mandi agar dapat melakukan shalat pada waktunya. Jika ia sedang dalam perjalanan dan tidak ada air, atau ada air tetapi takut membahayakan dirinya dengan menggunakan air, atau sakit dan berbahaya baginya air, maka ia boleh bertayammum sebagai ganti dari mandi sampai hal yang menghalanginya itu tidak ada lagi, kemudian mandi.<br /> <br /> Ada di antara kaum wanita yang suci di tengah-tengah waktu shalat tetapi menunda mandi ke waktu lain, dalihnya:<br /> ''Tidak mungkin dapat mandi sempurna pada waktu sekarang ini." Akan tetapi ini bukan alasan ataupun halangan karena boleh baginya mandi sekedar untuk memenuhi yang wajib dan melaksanakan shalat pada waktunya. Apabila kemudian ada kesempatan lapang, barulah ia dapat mandi dengan sempurna.</span><o:p></o:p></li></ol> <p dir="LTR" style="margin: 5pt 0.5in; text-align: center;" align="center"><span style="font-family: Arial;">PASAL 5<br /><b>ISTIHADHAH DAN HUKUM-HUKUMNYA</b> </span><b><o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">1.Makna Istihadah</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Istihadhah ialah keluamya darah terus-menerus pada seorang wanita tanpa henti sama sekali atau berhenti sebentar seperti sehari atau dua hari dalam sebulan. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil kondisi pertama, yakni keluamya darah terus-menerus tanpa henti sama sekali, hadits riwayat Al- Bukhari dari Aisyah Radhiyallahu 'anha bahwa Fatimah binti Abu Hubaisy berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :<br />"Ya Rasulullah, sungguh aku ini tak pemah suci "<br />Dalam riwayat lain· "Aku mengalami istihadhah maka tak pemah suci. " <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalil kondisi kedua, yakni darah tidak berhenti kecuali sebentar, hadits dari Hamnah binti Jahsy ketika datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">"Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami Istihadhah yang deras sekali. " (Hadits riwayat Ahmad,AbuDawud dan At-Tirmidi dengan menyatakan shahih. Disebutkan pula bahwa hadits ini menurut Imam Ahmad shahih, sedang menurut Al-Bukhari hasan. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Kondisi</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>wanita</b> <b>mustahadhah</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ada tiga kondisi bagi wanita mustahadhah: <o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sebelum mengalami istihadhah, ia mempunyai haid yang jelas waktunya. Dalam kondisi ini, hendaklah ia berpedoman kepada jadwal haidnya yang telah diketahui sebelumnya. Maka pada masa itu dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid.<br /> Adapun selain masa tersebut merupakan istihadhah yang berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.<br /> <br /> Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan, tiba-tiba mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus-menerus. Maka masa haidnya dihitung enam hari pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan istihadhah. Berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :<br /> "Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku meninggalkan shalat? Nabi menjawab: Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun tinggalkan shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah dan lakukan shalat. " (Hadits riwayat Al-Bukhari).<br /> <br /> Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ummu Habibah binti Jahsy:<br /> "Diamlah selama masa haid yang biasa menghalangimu, lalu mandilah dan lakukan shalat. "<br /> Dengan demikian,wanita mustahadhah yang haidnya sudah jelas waktunya menunggu selama masa haidnya itu. Setelah itu mandi dan shalat, biar pun darah pada saat itu masih keluar.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah, karena istihadhah tersebut terus-menerus terjadi padanya mulai dari saat pertama kali ia mendapati darah. Dalam kondisi ini, hendaklah ia melakukan tamyiz (pembedaan); seperti jika darahnya berwarna hitam, atau kental,. atau berbau maka yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid. Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah istihadhah dan berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.<br /> <br /> Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapati darah dan darah itu keluar terus menerus; akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya berwama hitam kemudian setelah itu berwama merah, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan berbau darah haid tetapi setelah itu tidak berbau maka haidnya yaitu darah yang berwama hitam (pada kasuspertama), darah kental (pada kasus kedua) dan darah yang berbau (padakasus ketiga). Sedangkan selain hal tersebut, dianggap sebagai darah istihadhah.<br /> <br /> Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:<br /> Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui. Jika demikian maka tinggalkan shalat. Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah penyakit. (Hadits riwayat Abu Dawud, An-Nasa'I dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim).<br /> Hadits ini, meskipun perlu ditinjau lagi dari segi sanad dan matannya, telah diamalkan oleh para ulama' rahimahumullah. Dan hal itu lebih utama daripada dikembalikan kepada kebiasaan kaum wanita pada umumnya.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak mempunyai haid yangjelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat darahnya. Seperti: jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus-menerus mulai <u>dari</u> saat pertama kali melihat darah sementara darahnya menurut satu sifat saja atau berubah-ubah dan tidak mungkin dianggap sebagai darah haid. Dalam kondisi ini, hendaklah ia mengambil kebiasaan kaum wanita pada umumnya.<br /> Maka masa haidnya adalah enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung mulai dari saat pertama kali mendapati darah Sedang selebihnya merupakan istihadhah.<br /> <br /> Misalnya, seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal 5 dan darah itu keluar terus-menerus tanpa dapat dibedakan secara tepat mana yang darah haid, baik melalui wama ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan dihitung selama enam atau tujuh hari dimulai dari tanggal tersebut.<br /> <br /> Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy Radhiyallahu 'anha bahwa ia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :<br /> "Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadah yang deras sekali. Lalu bagaimana pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa? Beliau bersabda: "Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan melekatkannya pada farji, karena hal itu dapat menyerap darah". Hamnah berkata: "Darahnya lebih banyak dari itu". Nabipun bersabda: "Ini hanyalah salah satu usikan syetan. Maka hitunglah haidmu 6 atau 7 hari menurut ilmu Allah Ta'ala lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci, kemudian shalatlah selama 24 atau 3 hari, dan puasalah." (Hadits riwayat Ahmad,Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan At-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut Al-Bukhari hasan).<br /> <br /> Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : 6 atau 7 hari tersebut bukan untuk memberikan pilihan, tapi agar si wanita berijtihad dengan cara memperhatikan mana yang lebih mendekati kondisinya dari wanita lain yang lebih mirip kondisi fisiknya, lebih dekat usia dan hubungan kekeluargaannya serta memperhatikan mana yang lebih mendekati haid dari keadaan darahnya dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.<br /> <br /> Jika kondisi yang lebih mendekati selama 6 hari, maka dia hitung masa haidnya 6hari; tetapi jika kondisi yang lebih mendekati selama 7 hari, maka dia hitung masa haidnya 7 hari. <o:p></o:p></span></li></ol> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>3. Hal</b> <b>Wanita</b> <b>Yang</b> M<b>irip</b> M<b>ustahadhah</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Kadangkala seorang wanita, karena sesuatu sebab, mengalami pendarahan pada farjinya, seperti karena operasi pada rahim atau sekitarnya. Hal ini ada dua macam: <o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Diketahui bahwa si wanita tidak mungkin haid lagi setelah operasi, seperti operasi pengangkatan atau penutupan rahim yang mengakibatkan darah tidak bisa keluar lagi darinya, maka tidak berlaku baginya hukum-hukum mustahadhah. Namun hukumnya adalah hukum wanita yang mendapati cairan kuning, atau keruh, atau basah setelah masa suci. Karena itu ia tidak boleh meninggallkan shalat atau puasa dan boleh digauli. Tidak wajib baginya mandi karena keluarnya darah,tapi ia harus membersihkan darah tersebut ketika hendak shalat dan supaya melekatkan kain atau semisalnya (seperti pembalut wanita) pada farjiya untuk menahan keluarnya darah, kemudian berwudhu untuk shalat. Janganlah ia berwudhu untuk shalat kecuali telah masuk waktunya,jika shalat itu telah tertentu waktunya seperti shalat lima waktu; jika tidak tertentu waktunya maka ia berwudhu ketika hendak mengerjakannya seperti shalat sunat yang mutlak.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak diketahui bahwa siwanita tidak bisa haid setelah operasi, tetapi diperkirakan bisa haid lagi. Maka berlaku baginya hukum mustahadhah. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Fatimah binti Abi Hubaisy:<br /> " Itu hanyalah darah penyakit, bukan haid. Jika datang haid, maka tinggalkan shalat."<br /> <br /> Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Jika datang haid..." menunjukkan bahwa hukum mustahadhah berlaku bagi wanita yang berkemungkinan haid, yang bisa datang atau berhenti.<br /> Adapun wanita yang tidak berkemungkinan haid maka darah yang keluar pada prinsipnya, dihukumi sebagai darah penyakit. <o:p></o:p></span></li></ol> <p dir="LTR"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">4. Hukum-Hukum</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> <b>Istihadhah</b> <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan kapan sebagai darah istihadhah. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya hukum-hukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlalku pun hukum-hukum istihadhah. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka. Adapun hukum-hukum istihadhah seperti,halnya hukum-hukum tuhr (keadaan suci). Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal berikut ini:<br /> <o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Wanita mustahadhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:<br /> " Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat" (Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Bab Membersihkan Darah).<br /> Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya.<br /> Sedangkan shalat yang tidak tertentu waktunya, maka ia bervudhu pada saat hendak melakukannya<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas (atau pembalut wanita) pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Hamnah:<br /> "Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu dapat menyerap darah". Hamnah berkata: 'Darahnya lebih banyak dari itu". Beliau bersabda: "gunakan kain!". Kata Hamnah: "Darahnya masih banyak pula". Nabipun bersabda: "Maka pakailah penahan!"<br /> <br /> Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya. Karena sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada<b> </b>Fatimah<b> </b>binti<b> </b>Abu<b> </b>Hubaisy:<br /> "Tinggalkan<b> </b>shalat selama<b> </b>hari-hari<b> </b>haidmu,<b> </b>kemudian mandilah<b> </b>dan<b> </b>berwudhulah<b> un</b>tuk<b> </b>setiap kali shalat,<b> </b>lalu shalatlah<b> </b>meskipun<b> </b>darah<b> </b>menetes<b> </b>di<b> </b>atas<b> </b>alas.<b> </b>" Hadits riwayat<b> </b>Ahmad<b> </b>dan<b> </b>Ibnu<b> </b>Majah).<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jima'<b> </b>(senggama).<b> </b>Para<b> </b>ulama<b> </b>berbeda<b> </b>pendapat<b> </b>tentang kebolehannya<b> </b>pada<b> </b>kondisi<b> </b>bila<b> </b>ditinggalkan<b> </b>tidak dikhawatirkan<b> </b>menyebabkan<b> </b>zina.<b> </b>Yang<b> </b>benar<b> </b>adalah<b> </b>boleh secara<b> </b>mutlak<b> </b>Karena<b> </b>ada<b> </b>banyak<b> </b>wanita,mencapai<b> </b>sepuluh atau<b> </b>lebih,<b> </b>mengalami<b> </b>istihadhah<b> </b>pada<b> </b>zaman<b> </b>Nabi<b> </b>shallallahu 'alaihi wasallam ,sementara Allah dan Rasul-Nya<b> </b>tidak<b> </b>melarang<b> </b>jima' dengan<b> </b>mereka.<b> </b>Firman<b> </b>Allah<b> </b>Ta<b> </b>'ala:<br /> ...<b> </b>hendaklah<b> </b>kamu<b> </b>menjauhkan<b> </b>diri<b> </b>dari<b> </b>wanita<b> </b>di waktu<b> </b>haid<b> </b>...<b> </b>" (Al-Baqarah:<b> 222)<br /> <br /> </b>Ayat<b> </b>ini<b> </b>menunjukkan<b> </b>bahwa<b> </b>di<b> </b>luar<b> </b>keadaan<b> </b>haid,<b> </b>suami tidak<b> </b>wajib<b> </b>menjauhkan<b> </b>diri<b> </b>dari<b> </b>isteri.<b> </b>Kalaupun<b> </b>shalat<b> </b>saja boleh<b> </b>dilakukan<b> </b>wanita<b> </b>mustahadhah,<b> </b>maka jima<b> </b>'pun<b> </b>tentu lebih<b> </b>boleh<b> </b>Dan<b> </b>tidak<b> </b>benar jima'<b> </b>wanita<b> </b>mustahadhah dikiaskan<b> </b>dengan<b> </b>jima<b> </b>'wanita<b> </b>haid,karena<b> </b>keduanya<b> </b>tidak sama, bahkan<b> </b>menurut<b> </b>pendapat<b> </b>para ulama yang menyatakan<b> </b>haram.<b> </b>Sebab,<b> </b>mengkiaskan<b> </b>sesuatu<b> </b>dengan hal<b> </b>yang babeda<b> </b>adalah<b> </b>tidak<b> </b>sah.</span> </li></ol> <p dir="LTR" style="margin: 5pt 0.5in; text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: Arial;">PASAL 6</span> <o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: Arial; color: rgb(204, 0, 0);">NIFAS DAN HUKUM-HUKUMNYA</span></b> </p> <p dir="LTR"> </p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: rgb(255, 51, 255); margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Makna Nifas<br /> <br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Nifas ialah darah yang keluar dari rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan dengan kelahiran itu, sesudahnya atau sebelumnya (</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">2 atau 3</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">hari) yang disertai dengan rasa sakit.<br /> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: "Darah yang dilihat seorang wanita ketika mulai merasa sakit adalah nifas." Beliau tidak memberikan batasan 2</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">atau 3</span><span style="color: windowtext;"> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">hari</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;">. </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Dan maksudnva yaitu rasa sakit yang kemudian disertai kelahiran. Jika tidak, maka itu bukan nifas.<br /> <br /> Para ulama berbeda pendapat tentang apakah masa nifas itu ada batas minimal dan maksimalnya. Menurut Syaikh Taqiyuddin dalam risalahnya tentang sebutan yang dijadikan kaitan hukum oleh Pembawa syari'at, halaman 37 Nifas tidak ada batas minimal maupun maksimalnya. Andaikata ada seorang wanita mendapati darah lebih dari 40,60 atau 70 hari dan berhenti, maka itu adalah nifas. Namun jika berlanjut terus maka itu darah kotor, dan bila demikian yang terjadi maka batasnya 40 hari</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;">, </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">karena hal itu merupakan batas umum sebagaimana dinyatakan oleh banyak hadits."<br /> <br /> Atas dasar ini, jika darah nifasnya melebihi 40 hari</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;">,</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;"> padahal menurut kebiasaannya sudah berhenti setelah masa itu atau tampak tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat, hendaklah si wanita menunggu sampai berhenti. Jika tidak, maka ia mandi ketika sempurna 40</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">hari karena selama itulah masa nifas pada umumnya. Kecuali, kalau bertepatan dengan masa haidnya maka tetap menunggu sampai habis masa haidnya. Jika berhenti setelah masa (40hari) itu, maka hendaklah hal tersebut dijadikan sebagai patokan kebiasaannya untuk dia pergunakan pada masa mendatang.<br /> <br /> Namun jika darahnya terus menerus keluar berarti ia mustahadhah. Dalam hal ini,hendaklah ia kembali kepada hukum-hukum wanita mustahadhah yang telah dijelaskan pada pasal sebelumnya. Adapun jika si wanita telah suci dengan berhentinya darah berarti ia dalam keadaan suci, meskipun sebelum 40 hari. Untuk itu hendaklah ia mandi</span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;">,</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;"> shalat, berpuasa dan boleh digauli oleh suaminya.Terkecuali, jika berhentinya darah itu kurang dari satu hari maka hal itu tidak dihukumi suci. Demikian disebutkan dalam kitab Al-Mughni.<br /> <br /> Nifas tidak dapat ditetapkan, kecualijika si wanita melahirkan bayi yang sudah berbentuk manusia. Seandainya ia mengalami keguguran dan janinnya belum jelas berbentuk manusia maka darah yang keluar itu bukanlah darah nifas, tetapi dihukumi sebagai darah penyakit. Karena itu yang berlaku baginya adalah hukum wanita mustahadhah.<br /> Minimal masa kehamilan sehingga janin berbentuk manusia adalah 80</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">hari dihitung dari mulai hamil, dan pada umumnya 90 hari</span><b><span style="font-size: 10pt; color: windowtext;">.</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;"> Menurut Al-Majd Ibnu Taimiyah, sebagaimana dinukil dalam kitab Syarhul Iqna':<br /> "Manakala seorang wanita mendapati darah yang disertai rasa sakit sebelum masa (minimal) itu, maka tidak perlu dianggap (sebagai nifas).<br /> Namun jika sesudahnya, maka ia tidak shalat dan tidak puasa. Kemudian, apabila sesudah kelahiran temyata tidak sesuai dengan kenyataan maka ia segera kembali mengerjakan kewajiban; tetapi kalau tidak teryata demikian, tetap berlaku hukum menurut kenyataan sehingga tidak pedu kembali mengerjakan kewajiban"<br /> </span><span style="color: windowtext;"> </span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 51, 255);">Hukum-hukum Nifas<br /> <br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Hukum-hukum nifas pada prinsipnya sama dengan hukum-hukum haid, kecuali dalam beberapa hal berikut ini: </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Iddah. dihitung dengan terjadinya talak, bukan dengan nifas. Sebab, jika talak jatuh sebelum isteri melahirkan iddahnya akan habis karena melahirkan bukan karena nifas. Sedangkan jika talak jatuh setelah melahirkan, maka ia menunggu sampai haid lagi, sebagaimana telah dijelaskan.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Masa ila'. Masa haid termasuk hitungan masa ila', sedangkan masa nifas tidak.<br /> Ila' yaitu jika seorang suami bersumpah tidak akan menggauli isterinya selama-lamanya, atau selama lebih dari empat bulan. Apabila dia bersumpah demikian dan si isteri menuntut suami menggaulinya, maka suami diberi masa empat bulan dari saat bersumpah. Setelah sempurna masa tersebut, suami diharuskan menggauli isterinya, atau menceraikan atas permintaan isteri. Dalam masa ila' selama empat bulan bila si wanita mengalami nifas, tidak dihitung terhadap sang suami, dan ditambahkan atas empat bulan tadi selama masa nifas.<br /> Berbeda halnya dengan haid, masa haid tetap dihitung terhadap sang suami.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Baligh. Masa baligh terjadi denganhaid, bukan dengan nifas. Karena seorang wanita tidakmungkinbisa hami sebelum haid, maka masabaligh seorang wanita terjadi dengan datangnya haid yang mendahului kehamilan.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Darah haid jika berhenti lain kembali keluar tetapi masih dalam waktu biasanya, maka darah itu diyakini darah haid. Misalnya, seorang wanita yang biasanya haid delapan hari, tetapi setelah empat hari haidnya berhenti selama dua hari, kemudian datang lagi pada hari ketujuh dan kedelapan; maka tak diragukan lagi bahwa darah yang kembali datang itu adalah darah haid.<br /> <br /> Adapun darah nifas, jika berhenti sebelum empat puluh hari kemudian keluar lagi pada hari keempat puluh, maka darah itu diragukan. Karena itu wajib bagi si wanita shalat dan puasa fardhu yang tertentu waktunya pada waktunya dan terlarang baginya apa yang terlarang bagi wanita haid, kecuali hal-hal yang wajib. Dan setelah suci, ia harus mengqadha' apa yang diperbuatnya selama keluarya darah yang diragukan, yaitu yang wajib diqadha' wanita haid. Inilah pendapat yang masyhur menunut para fuqaha ' dari Madzhab Hanbali.<br /> <br /> Yang benar, jika darah itu kembali keluar pada masa yang dimungkinkan masih sebagai nifas maka termasuk nifas. Jika tidak, maka darah haid. Kecuali jika darah itu keluar terus menerus maka merupakan istihadhah. Pendapat ini mendekati keterangan yang disebutkan dalam kitab AI-Mughni'</span><b><span style="font-size: 10pt;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">bahwa Imam Malik mengatakan</span><b><span style="font-size: 10pt;">:<br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">"Apabila seorang wanita mendapati darah setelah dua atau tiga hari, yakni sejak berhentinya,maka itu termasuk nifas.<br /> Jika tidak, berarti darah haid." Pendapat ini sesuai dengan yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.<br /> <br /> Menurut kenyataan, tidak ada sesuatu yang diragukan dalam masalah darah. Namun, keragu-raguan adalah hal yang relatif, masing-masing orang berbeda dalam hal ini sesuai dengan ilmu dan pemahamannya. Padahal Al-Qur'an dan Sunnah berisi penjelasan atas segala sesuatu.<br /> <br /> Allah tidak pernah mewajibkan seseorang berpuasa ataupun thawaf dua kali, kecuali jika ada kesalahan dalam tindakan pertama yang tidak dapat diatasi kecuali dengan mengqadha'. Adapun jika seseorang dapat mengerjakan kewajiban sesuai dengan kemampuannya maka ia telah terbebas dari tanggungannya. Sebagaimana firman Allah:<br /> </span><b><span style="font-size: 10pt;">"</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Allah</span><b><span style="font-size: 10pt;"> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan.. "(Al-Baqarah: 286).<br /> "Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu ... "(At-Taghabun : 16)<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalam haid,jika si wanita suci sebelum masa kebiasaannya, maka suami boleh dan tidak terlarang menggaulinya. Adapun dalam nifas, jika ia suci sebelum empat puluh hari maka suami tidak boleh menggaulinya, menurut yang masyhur dalam madzhab Hanbali.<br /> <br /> Yang benar,menurut pendapat kebanyakan ulama, suami tidak dilarang menggaulinya. Sebab tidak ada dalil syar'i yang menunjukkan bahwa hal itu dilarang, kecuali riwayat yang disebutkan Imam Ahmad dari Utsman bin Abu Al-Ash bahwa isterinya datang kepadanya sebelum empat puluh hari, lalu ia berkata: "Jangan kau dekati aku !".<br /> <br /> Ucapan Utsman tersebut tidak berarti suami terlarang menggauli isterinya karena hal itu mungkin saja merupakan sikap hati-hati Ustman, yaknik hawatir kalau isterinya belum suci benar, atau takut dapat mengakibatkan pendarahan disebabkan senggama atau sebab lainnya.<br /> Wallahu a 'lam.</span> </li></ol></ol> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"> </p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">PASAL 7</span> <o:p></o:p></b></p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(204, 0, 0);">PENGGU'NAAN ALAT PFNCEGAH ATAU PERANGSANG HAID,<br />PENCEGAH KEHAMILAN DAN PENGGUGUR KANDUNGAN</span></b> </p> <p dir="LTR"> </p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 51, 255);">Pencegah Haid<br /> <br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diperbolehkan bagi wanita menggunakan alat pencegah haid, tapi dengan dua syarat: </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak dikhawatirkan membahayakan dirinya. Bila dikhawatirkan membahayakan dirinya karena menggunakan alat tersebut, maka hukumnya tidak boleh. Berdasarkan firman Allah Ta 'ala:<br /> </span><b><span style="font-size: 10pt;">"</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">... Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,... ( Al-Baqarah : 195).<br /> </span><b><span style="font-size: 10pt;">"…</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu."(An Nisa': 29)</span><b><span style="font-size: 10pt;">.<br /> </span></b> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dengan seizin suami, apabila penggunaan alat tersebut mempunyai kaitan denganya. Contohnya, si isteri dalam keadaan beriddah dari suami yang masih berkewajiban memberi makan kepadanya, menggunakan alat pencegah haid supaya lebih lama masa iddahnya dan bertambah nafkah yang diberikannya. Hukumya, tidak boleh bagi si isteri menggunakan alat pencegah haid saat itu kecuali dengan izin suami.<br /> <br /> Demikian pula jika terbukti bahwa pencegahan haid dapat mencegah kehamilan,maka harus dengan seizin suami.<br /> Meski secara hukum boleh, namun lebih utama tidak menggunakan alat pencegah haid kecuali jika dianggap perlu.<br /> Karena membiarkan sesuatu secara alami akan lebih menjamin terpeliharanya kesehatan dan keselamatan.<br /> </span> </li></ol><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 51, 255);">Perangsang Haid<br /> <br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Diperbolehkan juga penggunaan alat perangsang haid, dengan dua syarat: </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak menggunakan alat tersebut dengan tujuan menghindarkan diri dari suatu kewajiban. Misalnya, seorangwanita menggunakan alat perangsang haid pada saat menjelang Ramadhan dengan tujuan agar tidak berpuasa, atau tidak shalat, dan tujuan negatif lainnya.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dengan seizin suami karena terjadinya haid akan mengurangi kenikmatan hubungan suami isteri. Maka tidak boleh bagi si isteri menggunakan alat yang dapat menghalangi hak sang suami kecuali dengan restunya. Dan jika si isteri dalam keadaan talak, maka tindakan tersebut akan mempercepat gugurya hak rujuk bagi sang suami jika ia masih boleh rujuk<br /> </span> </li></ol><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 51, 255);">Pencegah Kehamilan<br /> <br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Ada dua macam penggunaan alat pencegah kehamilan: </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Penggunaan alat yang dapat mencegah kehamilan untuk selamanya. Ini tidak boleh hukumnya, sebab dapat menghentikan kehamilan yang mengakibatkan berkurangnya j~rmlah ketunaan Dan hal ini bertentangan dengan anjuran Nabi shallallahu alaihi wasalam agar memperbanyakjumlah umat Islam, selain itu bisa saja anak-anaknya yang ada semuanya meninggal dunia sehingga ia pun hidup menjanda seorang diri tanpa anak.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Penggunaan alat yang dapat mencegah kehamilan sementara. Contohnya, seorang wanita yang sering hamil dan hal itu terasa berat baginya, sehingga ia ingin mengaturjarak kehamilannya menjadi dua tahunsekali. Maka penggunaan alat ini diperbolehkan dengan syarat: seizin suami, dan alat tersebut tidak membahayakan dirinya Dalilnya,bahwa para sahabat pernah melakukan 'azl terhadap isteri mereka pada zaman Nabi shallallahu alaihi wasalam untuk menghindari kehamilan dan Nabi shallallahu alaihi wasalam tidak melarangnya. 'Azl yaitu tindakan - pada saat bersenggama - dengan menumpahkan sperma diluar farji (vagina) si isteri.<br /> </span> </li></ol><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(255, 51, 255);">Penggugur Kandungan<br /> <br /> </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: windowtext;">Adapun penggunaan alat penggugur kandungan, ada dua macam: </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Penggunaan alat penggugur'kandungan yang bertujuan membinasakan janin. Jika janin sudah mendapatkan ruh, maka tindakan ini tak syak lagi adalah haram, karena termasuk membunuh jiwayang dihormati tanpa dasar yang benar. Membunuh jiwa yang dihormati haram hukumnya menurut Al Qur'an, Sunnah dan ijma' kaum Muslimin. Namun, jika janin belum mendapatkan ruh, maka para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Sebagian ulama membolehkan, sebagian lagi melarang. Ada pula yang mengatakan boleh sebelum berbentuk darah,artinya sebelum benrmur 40 hari. Ada pula yang membolehkan jika janin belum berbentuk manusia.<br /> <br /> Pendapat yang lebih hati-hati adalah tidak boleh melakukan tindakan menggugurkan kandungan, kecuali jika ada kepentingan Misalnya, seorang ibu dalam keadaan sakit dan tidak mampu lagi mempertahankan kehamilannya, dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, ia boleh menggugurkan kandungannya, kecuali jika janin tersebut diperkirakan telah berbentuk manusia maka tidak boleh. Wallallahu A 'lam..<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Penggunaan alat penggugur kandungan yang tidak bertujuan membinasakan janin. Misalnya, sebagai upaya mempercepat proses kelahiran pada wanita hamil yang sudah habis masa kehamilannya dan sudah waktunya melahirkan. Maka hal ini boleh hukumnya, dengan syarat: tidak membahayakan bagi si ibu maupun anaknya dan tidak memerlukan operasi. Kalaupun memerlukan operasi, maka dalam masalah ini ada empat hal: <o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan hidup, maka tidak boleh dilakukan operasi kecuali dalam keadaan darurat, seperti: sulit bagi si ibu untuk melahirkan sehingga perlu dioperasi. Hal itu demikian, karena tubuh adalah amanat Allah yang dititipkan kepada manusia, maka dia tidak boleh memperlakukannya dengan cara yang mengkhawatirkan kecuali untuk maslahat yang amat besar. Selain itu dikiranya bahwa mungkin tidak berbahaya operasi ini, tapi temyata membawa bahaya.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan meninggal, maka tidak boleh dilakukan operasi untuk mengeluarkan bayinya. Sebab, hal ini tindakan sia-sia.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika si ibu hidup, sedangkan bayi yang dikandungnya meninggal. Maka boleh dilakukan operasi untuk mengluarkan bayinya, kecuali jika dikhawatirkan membahayakan si ibu. Sebab, menurut pengalaman-Wallallahu a'lam - bayi yang meninggal dalam kandungan hampir tidak dapat dikeluarkan kecuali dengan operasi. Kalapun dibiarkan terus dalam kandungan, dapat mencegah kehamilan si ibu pada masa mendatang dan merepotkannya pula, selain itu si ibu akan tetap hidup tak bersuami jika ia dalamkeadaan menunggu iddah dari suami sebelumnya.<br /> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-right: 0in; margin-left: 0.5in; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika si ibu meninggal, sedangkan bayi yang dikandungnya hidup. Dalam kondisi ini,jika bayi yang dikandung diperkirakan tak ada harapan untuk hidup, maka tidak boleh dilakukan operasi. Namun, jika ada harapan untuk hidup, seperti sebagian tubuhnya sudah keluar, maka boleh dilakukan pembedahan terhadap perut ibunya untuk mengeluarkan bayi tersebut. Tetapi,jika sebagian tubuh bayi belum ada yang keluar,maka ada yang berpendapat bahwa tidak boleh melakukan pembedahan terhadap perut ibu untuk mengeluarkan bayi yang dikandungnya,karena hal itu merupakan tindakan penyiksaan.<br /> <br /> Yang benar, boleh dilakukan pembedahan terhadap perut si ibu untuk mengeluarkan bayinya jika tidak ada cara lain. Dan pendapat inilah yang menjadi pilihan Ibnu Hubairah. Dikatakan dalam kitab Al Inshaf, "Pendapat ini yang lebih utama".<br /> <br /> Apalagi pada zaman sekarang ini,operasi bukanlah merupakan tindakan penyiksaan Karena, setelah perut dibedah, ia dijahit kembali. Dan kehormatan orang yang masih hidup lebih besar daripada orang yang sudah meninggal. Juga menyelamatkan jiwa orang yang terpelihara dari kehancuran adalah wajib hukumnya dan bayi yang dikandung adalah manusia yang terpelihara, maka wajib menyelamatkannya.<br /> Wallahu a'lam.</span> </li></ol></ol></ol> <p dir="LTR"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(204, 0, 0);">Perhatian:</span></b> </p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dalam hal diperbolehkannya menggunakan alat penggugur kandungan sebagaimana di atas (untuk mempercepat proses kelahiran), harus ada izin dari pihak pemilik kandungan, yaitu suami.</span> </p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"> </p> <p dir="LTR" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(204, 0, 0);">PENUTUP</span></b> </p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sampai di sinilah apa yang ingin kami tulis dalam judul segala cabang dan bagian masalah serta apa yang terjadi pada wanita dalam permasalahan ini bagai samudera tak bertepi. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Namun, orang yang mengerti tentu dapat mengembalikan cabang dan bagian permasalahan kepada pokok dan kaidah umumnya serta dapat mengkiaskan segala sesuatu dengan yang semisalnya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Perlu diketahui oleh mufti (pemberi fatwa), bahwa dirinya adalah penghubung antara Allah dan para hamba-Nya dalam menyampaikan ajaran yang dibawa RasuI-Nya dan menjelaskannya kepada mereka. Dia akan ditanya tentang kandungan Al Qur'an dan Sunnah, yang keduanya merupakan sumber hukum yang diperintahkan untuk dipahami dan diamalkan. Setiap yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Sunnah adalah salah, dan wajib ditolak siapapun orang yang mengucapkannya serta tidak boleh diamalkan, sekalipun orang yang mengatakannya mungkin dimaafkan karena berijtihad dan mendapat pahala atas ijtihadnya, tetapi orang lain yang mengetahui kesalahannya tidak boleh menerima ucapannya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Seorang mufti wajib memurnikan niatnya, semata-mata karena Allah Ta'ala, selalu memohon ma'unah-Nya dalam segala kondisi yang dihadapi, meminta ke hadirat-Nya ketetapan hati dan petunjuk kepada kebenaran. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Al-Qur'an dan Sunnah wajib menjadi pusat perhatiannya. Dia mengamati dan meneliti keduanya atau menggunakan pendapat para ulama untuk memahami keduanya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sering terjadi suatu permasalahan, ketika jawabannya dicari pada pendapat para ulama tak didapati ketenangan atau kepuasan dalam keputusan hukumnya, bahkan mungkin tidak diketemukan jawabannya sama sekali. Akan tetapi setelah kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah tampak baginya hukum permasalahan itu dengan mudah dan gamblang.Hal itu sesuai dengan keikhlasan, keilmuan dan pemahamannya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Wajib bagi mufti bersikap hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan hukum manakala mendapatkan sesuatu yang rumit. Betapa banyak hukum yang diputuskan secara tergesa-gesa, kemudian setelah diteliti ternyata salah. Akhirnya hanya bisa menyesali dan mungkin fatwa yang terlanjur disampaikan tidak bisa diluruskan. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Seorang mufti jika diketahui bersikap hati-hati dan teliti, ucapanmya akan dipercaya dan diperhatikan. Tetapi jika dikenal ceroboh yang seringali membuat kekeliruan, niscaya fatwanya tidak akan dipercaya orang. Maka dengan kecerobohan dan kekeliruannya dia telah menjauhkan dirinya dan orang lain dari ilmu dan kebenaran yang diperolehnya. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Semoga Allah Ta'ala menunjukkan kita dan kaum Muslimin kepada jalan-Nya yang lurus, melimpahkan inayah-Nya dan menjaga kita dengan bimbingan-Nya dari kesalahan. <o:p></o:p></span></p> <p dir="LTR"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sungguh, Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.<br />Salawat dan salam semoga tetap dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Puji bagi Allah, dengan nikmat-Nya tercapailah segala kebaikan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-family: Verdana; color: blue;">Harap Cantumkan Dicopy dari :<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Tahoma; color: rgb(51, 51, 102);">Website “Yayasan Al-Sofwa”<br />Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa, Jakarta - Selatan (12610)<br />Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26<br /><span style=""> </span><a href="http://www.alsofwah.or.id/">www.alsofwah.or.id</a><span style=""> </span>; E-mail: </span><a href="mailto:info@alsofwah.or.id"><span style="font-size: 10pt; font-family: Tahoma; color: rgb(51, 51, 102);">info@alsofwah.or.id</span></a><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="LTR">Dilarang Keras Memperbanyak Buku ini untuk diperjual belikan !!!</p> <p class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-66427852307476086822009-10-07T03:31:00.000-07:002009-10-07T04:26:47.942-07:00Berhubungan Saat Masa Nifas, Bolehkah?<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Carstud%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:Verdana; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext;} h1 {margin-top:.2in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:20.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:#336666; font-weight:bold;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black;} p.byline, li.byline, div.byline {mso-style-name:byline; margin-top:3.0pt; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black; font-style:italic;} p.bottomnav, li.bottomnav, div.bottomnav {mso-style-name:bottomnav; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; color:black;} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:85.05pt 70.9pt 70.9pt 85.05pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:49.6pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1884243667; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1756024196 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <h1 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><br /><o:p></o:p></span></h1> <p class="byline" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><br /><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Pertanyaan</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Assalaamu'alaikum Wr Wb Saya seorang ibu rumah tangga, yang ingin saya tanyakan adalah,<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">1. Bolehkah hubungan suami istri dilakukan pada masa nifas (Menstruasi) tetapi masa nifasnya mendekati akhir nifasnya?<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">2. Bagaimana hukumnya menurut islam? Karena siklus menstruasi saya memakan waktu lama yaitu hampir 2 (dua) minggu saya kasihan pada suami yang selalu menanyakan kapan kamu bersuci.<br />3. Apa yang harus saya lakukan? Atas jawabannya, saya ucapkan terima kasih.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Saya di Bandung<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><br /><b>Jawaban</b><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Assalaamu'alaikum Wr Wb,<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Hubungan badan dengan suami saat tidak suci (haid atau nifas) terlarang. Dalam hal ini Islam cukup keras melarangnya. Belakangan kalangan kedokteran berhasil menemukan fakta bahwa saat tidak suci kondisi kelamin wanita sangat rentan jika terjadi gesekan atau kemasukan benda asing. Saat itu sel-sel di dalam kelamin wanita keadaannya tidak sama dengan saat suci. Beberapa penelitian membuktikan bahwa wanita yang biasa tetap melakukan hubungan sex saat haid atau nifas mempunyai resiko kanker yang lebih tinggi dari yang tidak.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">2. Sesuatu yang terlarang dalam Islam tak boleh kita langgar dengan alasan apapun. Keadaan yang ibu alami juga dialami banyak wanita lain. Namun apa yang haram tetap haram, dan Allah SWT telah memberikan banyak kelonggaran dan jalan keluar lain. Hendaknya kita mengambil yang boleh dan menjauhi yang haram.<br />3. Beberapa saran kami: (1) coba tanyakan ke dokter kandungan apakah siklus haid anda termasuk normal atau tidak? Jika ternyata memang tidak normal, berarti langkah pertama anda harus berobat agar siklus anda normal kembali (2) Jika suami anda sulit menahan diri saat anda haid, ia bisa menikah lagi dengan wanita lain, sampai empat istri, namun jika Allah menghendaki mungkin saja suatu sat keempat istrinya sedang haid sekaligus, jadi, latihan kesabaran tetap penting bagi suami. (3) Bisa disiasati agar suami anda memperbanyak shaum sunnah saat anda sedang haid atau nifas, Insya Allah itu akan melatih kesabaran dan menambah keberkahan (4) Yang terlarang saat anda haid atau nifas adalah berhubungan badan sampai “dukhul”, artinya kelamin bertemu kelamin, yang selain itu (selama halal) boleh dilakukan. Menurut satu riwayat Nabi SAW bercumbu dengan istrinya yang haid dengan melapisi kelamin istri beliau dengan kain. Artinya anda dan suami tetap bisa bercumbu selama tidak terjadi dukhul. Cobalah mencari alternatif gaya yang bisa sedikit banyak menggantikan keadaan yang sebenarnya. Wallahua’lam bishshowwaab<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Wassalaamu'alaikum Wr Wb<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 18pt;"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <p class="bottomnav" style="margin: 0in 0in 12pt; text-align: left;" align="left"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-92203567687077908572009-09-24T21:52:00.000-07:002009-09-24T21:55:57.064-07:00Jihad seorang Wanita<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style=""></span>Assalamualaikum wbt. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Apabila disebut perkataan 'jihad', apakah yang terlintas di dalam fikiran kita? Serta-merta tergambar kesungguhan berkorban yang akan menimbulkan semangat berjuang hingga ke titisan darah yang terakhir! Semangat ini memang baik dan perlu dipupuk bertepatan dengan ketetapan Islam serta kehendak Allah SWT. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Hakikat Jihad <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Definisi jihad menurut syara' ialah seorang muslim menyerahkan tenaganya untuk mempertahan dan menyebarkan Islam bagi mencapai keredaaan Allah. Dari sini nanti akan terbentuk sebuah masyarakat Islam dan seterusnya akan terbina negara Islam yang sihat. Jihad mesti berterusan hingga ke hari qiamat. Martabat jihad yang paling rendah ialah jihad di dalam hati dan yang paling tinggi ialah berperang di atas jalan Allah. Mengorbankan waktu, harta dan kepentingan diri sendiri demi kebaikan Islam serta ummatnya juga dikira sebagai jihad. Begitu juga dengan menyeru kearah kebaikan dan mencegah kemungkaran serta memperjelaskan hakikat keEsaaan Allah juga merupakan sebahagian daripada jihad. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Bagimanakah kedudukan wanita dalam jihad? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Jawapan kepada persoalan ini mesti benar-benar difahami supaya sumbangan kita dalam jihad akan menguntungkan Islam. Oleh itu, kita perlu menyingkap kembali lembaran sejarah Rasulullah SAW untuk mengambil iktibar tentang persoalan jihad bagi kaum wanita. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ath-Thabrani, pada suatu hari seorang wanita bernama Zainab yang bergelar Khatibatin-nisa' (wanita yang pintar berpidato) datang menemui Rasulullah SAW lalu berkata: "Aku telah diutus oleh kaum wanita kepada engkau. Jihad yang diwajibkan oleh Allah ke atas kaum lelaki itu, jika mereka luka parah, mereka mendapat pahala. Dan jika mereka gugur pula, mereka hidup disisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki. Manakala kami kaum wanita, sering membantu mereka. Maka apakah pula balasan kami untuk semua itu?" <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Bersabda Rasulullah SAW: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">"Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahawasanya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi adalah sangat sedikit sekali daripada golongan kamu yang dapat melakukan demikian." <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Pada ketika yang lain, Rasulullah SAW pernah ditanya: "Wahai Rasulullah, perempuan manakah yang baik?" <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Baginda menjawab: "Perempuan yang menggembirakan suaminya apabila sisuami memandangnya, mentaati suami apabila diperintah dan tidak menyalahi suaminya baik mengenai diri peribadinya, harta kekayaannya atau dengan apa yang dibenci oleh suaminya." <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Pada dasarnya, kaum wanita disamakan dengan kaum lelaki dalam tanggungjawab agama sama ada mengenai aqidah, ibadah dan muamalah, kecuali tanggungjawab yang khusus yang sesuai dengan fitrah (nature) kaum wanita. Begitu juga dengan tanggungjawab jihad yang diwajibkan kepada kaum lelaki tidak diwajibkan kepada kaum wanita. Seandainya kaum wanita berupaya pergi bersama-sama kaum lelaki ke medan pertempuran, tidaklah ditolak oleh Islam. Bagaimanapun tugas ini hanya dianggap sebagai sumbangan tambahan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Kita perlu jelas jihad yang paling utama dan dituntut kepada setiap wanita ialah taat kepada suami dan mengakui hak suami, manakala jihad di luar rumah adalah sumbangan tambahan bagi mereka yang berbuat demikian. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Bagaimanakah pendirian kita? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Kita mesti menyakini bahawa berjihad di barisan hadapan oleh kaum lelaki manakala jihad kaum wanita sebagai tulang belakang adalah ketetapan Allah SWT yang Maha Adil, semata-mata demi kemakmuran alam ini. Kita perlu memahami firman Allah yang bermaksud: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">"Dan orang lelaki dan perempuan (yang beriman) sebahagian mereka (adalah) penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar." (At-Taubah : 71) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">"Dan tidak sepatutnya bagi lelaki yang mukmin dan wanita yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menentukan sesuatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan sesiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguh-nya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata." (Al-Ahzab : 36) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Sekarang sudah tiba masanya untuk kaum wanita menanamkan azam dan mengumpulkan kekuatan bagi menumpukan diri melaksanakan sepenuhnya jihad sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Tingkat kekuatan yang utama ialah kekuatan iman. Iman yang kuat dapat mengekang hawa nafsu yang sentiasa mengganas serta melemahkan keazaman. Dengan ini, barulah jihad yang ingin kita laksanakan menjadi kenyataaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Firman Allah: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">"Adapun yang rasa takut maqam Tuhannya, mencegah diri daripada menurut hawa nafsu syurgalah tempat kembalinya." (An-Nazi'at : 40-41) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">"Apakah kamu mengira bahawa kamu akan dibiarkan (begitu saja) sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil wali (teman rapat) yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (At-Taubah : 16) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Sudut-sudut jihad wanita <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">1.. Menjadikan rumahtangga tempat yang bahagia untuk keluarga berkumpul. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">2.. Mewujudkan suasana Islam dalam proses pendidikan dan pembesaran anak-anak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">3.. Menyempurnakan segala urusan rumah tangga menurut syara' dengan penuh keikhlasan semoga akan beroleh keberkatan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">4.. Mengajak kaum wanita lain memahami prinsip-prinsip Islam dan cara hidup yang Allah tetapkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">5.. Memerangi perkara-perkara bid'ah, khurafat serta pemikiran yang salah dan adab-adab yang buruk yang mengusai wanita masa kini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">6.. Menyertai rancangan kemasyarakatan yang berfaaedah untuk umat manusia amnya, seperti tadika, menjaga anak-anak yatim, kelab pemudi, sekolah-sekolah dan bantuan untuk keluarga miskin. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">Sebagai kesimpulan, sekali lagi perlu dijelaskan dalam diri kita bahawa jihad yang utama bagi wanita adalah wajib bagi semua muslimah dalam batas kemampuan yang telah Allah kurniakan. Manakala jihad tambahan yang Allah anugerahkan bersama keistimewaan tertentu tidak boleh membatalkan jihad yang utama. Jihad utama mesti dilaksanakan dahulu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;">wassalam <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-72250708419955777202009-09-24T21:50:00.000-07:002009-09-24T21:52:02.758-07:00FITNAH WANITA<p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ditujukan kpd setiap muslim yg memiliki kecemburuan thd istri,anak pr dan saudara pr.Ditujukan pula kpd setiap muslimah<span style=""> </span>yg ingin menjaga dirinya dari perkara yg diharamkan Allah swt dan selalu berupaya utk menempuh jalan guna mencapai ridhanya.Saya tujukan juga kpd setiap muslim dan muslimah khususnya Pmb yg ingin bertaqwa kpd Rabb-nya Tabaraka wa Ta'ala [sekitar pemeliharaan wanita dan menghalangi mereka agar tdk terjerumus kedlm apa yg telah terjerumus didalamnya sebagian wanita ]. </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><i style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Allah swt telah berfirman:Dan persaksikanlah dgn 2 org saksi dari org-org lelaki diantaramu. Jika tdk ada 2 org lelaki,maka (boleh)seorg lelaki dan 2 org wanita dari saksi2 yg kamu redhai, supaya jika seorg lupa maka yg lain mengingatkannya[Al-Baqarah:282]. </span></i><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dan berfirman pula Allah swt:Kaum lelaki itu adalah pemimpin kaum wanita dgn keutamaan yg telah Allah berikan kpd sebagian mereka(lelaki) atas sebagian yg lain(wanita) dan krn apa yg telah mereka nafkahkan dr harta mereka.Maka wanita2 yg shalihah adalah mereka yg taat dan menjaga dirinya ketika tdk ada suaminya krn Allah telah menjaga mereka....[An-Nisa:34] </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Sesungguhnya dari 2 ayat yg mulia ini menjadi jelas bagi kita tentang kekurangan seorg wanita pd akal dan perbuatannya.Pada ayat pertama Allah swt menjelaskan kurangnya akal wanita,pemahaman serta hafalannya hingga dlm persaksiannya dibutuhkan kehati hatian dan ketelitian(sehingga dibutuhkan 2 org). Sedangkan pd ayat ke-2 Allah swt menjelaskan kurangnya wanita dlm perbuatan dan tingkah lakunya.Dan bahwasanya wnt memerlukan seorg pemimpin yg memegang urusannya.Oleh krn itu wajib bagi kaum lelaki utk membimbing kaum wnt dan memimpin mereka agar melengkapi kekurangan yg ada pd mereka. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Allah swt berfirman: Dan bagi laki2 mempunyai satu derajat keutamaan atas wanita dan Allah Maha Mulia lagi Maha Hakim [Al-Baqarah 228] </span></i></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Sesungguhnya setiap sesuatu yg lebih besar bahayanya akan lebih besar tanggung jawabnya.Demikian pula setiap sesuatu yg lebih banyak menyebabkan fitnah hrs lebih besar perhatian kita thdnya. Sungguh,kita hidup dizaman yg berbahaya penuh dgn jalan2 fitnah dgn dibukanya utk kita perhiasan dunia dan sampainya budaya2 asing kpd kita secara langsung ataupun melalui media masa. Disebabkan keadaan yg demikian, ditambah lagi krn lemahnya sebagian besar kaum laki2 dan lalainya mereka dari tanggung jawab mereka atas kaum wnt,maka jatuhlah kebanyakan kaum wanita kedalam fitnah2 tsb. </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Mereka jatuh kejurang bahaya,shg kita lihat seorg wnt muda keluar rumah dgn pakaian yg menggoda(membuat fitnah),pakaian mini atau pakaian panjang tapi sempit.Tdk ada pdnya,kecuali rok pendek atau rok panjang yg terkadang mudah dibuka angin atau terkadang ia sendiri yg mengangkatnya dgn sengaja. Kita lihat seorg muslimah,tak jarang wanita yg telah menutup auratnya keluar dr rumah dgn memakai perhiasan gelang emasnya,kemudian dgn sengaja pula menyingkap lengannya agar terlihat perhiasannya,seakan akan ia berkata"Lihatlah apa yg ada pdku".Ini sungguh suatu fitnah yg besar dan ujian yg berat. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Demikian juga wanita2 yg keluar rumah dgn parfum2 yg semerbak harumnya yg menjadi fitnah bagi setiap lelaki yg dihatinya ada penyakit,shg terkadang menggoda dan merayunya.Dan juga menjadi fitnah wnt2 yg berjalan sambil bersenda gurau dan tertawa dgn suara yg didengar oleh setiap org.Itulah diantara tingkah laku para wnt yg merupakan fitnah dan bahaya yg besar......Adakah wanita2(keluarga) kita juga berakhlak demikian? Akhlak mereka telah keluar dr ajaran Islam dan jauh dari jalan kaum muslimin Allah berfirman kpd para istri Nabi saw dan mereka merupakan teladan,mereka adalah wanita yg paling menjaga diri,paling mulia dan paling tinggi derajatnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">" Dan tetaplah kalian di rumah2 kalian Dan janganlah bertabarruj(nampang) seperti tabarrujnya jahiliyah yg pertama [Al-Ahzab :33] </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Nabi saw bersabda:<i style="">'Janganlah kalian melarang para wnt kalian utk pergi ke masjid dan rumah2 mereka lebih baik bagi mereka(HR.Abu Daud dr Ibnu Umar ra)</i> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Dlm hadist diatas Rasul saw menyatakan bahwa rumah2 mereka lebih baik bagi mereka.Lebih baik daripd apa??...Lebih baik daripada mesjid2 Allah!!! Lalu bagaimana halnya dgn wanita2 yg keluar ke pasar2/Mal. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Allah swt berfirman: "Dan org2 tua dr kalangan wnt(lanjut usia)yg tdk mempunyai keinginan nikah(lagi),tdk mengapa baginya melepas pakaian luarnya,dgn tdk bermaksud menampakkan perhiasan[An-Nuur:60].</span></i><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><br />yg dimaksudkan adalah wnt2 lanjut usia yg sudah terputus haid dan tdk dpt mengandung lagi.Mereka tdk berhasrat lagi utk menikah dan kaum lelakipun sdh tdk berkeinginan terhadapnya.Bagi wnt2 spt ini dibolehkan utk melepas pakaian yg biasa dipakai keluar,dihadapan lelaki yg bukan mahramnya sekalipun. Namun tetap tdk dibolehkan utk berhias dan menampakkkan perhiasan yg dipakainya(lihat Tafsier Ibnu Katsier,juz 3 dan Tafsir Ath-Thabari juz 9). Kalu saja wnt yg sdh tua dilarang berhias dan<br />bertabarruj,maka bagaimana dgn wanita2 yg masih muda yg merekalah tempat fitnah?! </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Allah swt berfirman:"Dan hendaklah mereka menutupkan khimarnya ke dadanya(An-Nuur:31)</span></i><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><br />Khimar adalah kain yg digunakan utk menutup kepala dan dada.(Lihat Tafsier Ibnu Katsier juz 3 hal 284 dan Tafsier Ath-Thabari juz 9 hal 306). Jika seorg wnt "diperintahkan" utk menutupkan khimar ke dadanya agar tdk tampak apa yg ada di leher,telinga atau bagian dada,lalu bagaimana mungkin wanita2 islam masih mempertentangkan hukum memakai jilbab?... </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Allah Azza wa Jalla berfirman:"Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yg mereka sembunyikan[An-Nuur:31] </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">yg dimaksud adalah suara gelang2 kaki yg mereka pakai yg tersembunyi (dibalik pakaiannya).Bila mereka menghentakkan kakinya,maka akan terdengar suara gelang tsb(lihat Tafsier Ibnu Katsier juz 3 hal 285 dan tafsier Ath-Thabari juz 9 hal 301). Jika seorg wnt dilarang berbuat seperti ini agar diketahui perhiasaan kakinya yg tersembunyi,maka bagaimana dgn seorg wanita yg menyingkapkan kain lengannya agar terlihat perhiasan ditangannya?! Dalam ayat diatas juga menunjukkan bahwa para wanita di zaman Nabi saw memakai pakaian panjang.Berkata Ibnu Taimiyah ra(tentang hal2 ini) 'Dahulu pakaian wnt di zaman Nabi saw dari telapak tangan sampai ke mata kaki.Hal ini jika mereka berada di rumah.Sedangkan jika mereka keluar rumah mereka memakai pakaian yg besar yg menutup ke dua kakinya'. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Abu Hurairah ra berkata bahwasanya Rasul saw bersabda;"Dua golongan dari ahli neraka yg aku belum pernah melihatnya(yg pertama)satu kaum yg membawa lecut seperti ekor sapi mereka memukul manusia dgn nya..."[HR MUslim dan Ahmad] </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=""><br /></span></i><span style="">yg dimaksud adalah kezaliman dr para pemimpin yg memukul manusia tanpa kebenaran.Sedangkan mereka yg memukul manusia dgn haq utk meluruskan mereka dan mendidik mereka tdk termasuk didalamnya.Dan bisa juga dimaksudkan dari hadist ini makruhnya memakai lecut semacam itu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><br /><i style="">Sedangkan golongan yg ke 2 Rasul saw bersabda:"Para wnt yg memakai pakaian tetapi telanjang yg miring dan memiringkan,kepala2 mereka seperti punuk onta yg miring.Mereka tdk akan masuk surga dan tdk akan mendapat harumnya surga.Padahal sesungguhnya harumnya surga tercium dari jarak sekian dan sekian.(Dikeluarkan oleh Muslim,Al-Baihaqi dan Ahmad disahihkan oleh Asy-Syaikh Nasirudin Al-Bani dalam Silsilah Al-Ahadist Ash Shahihah) </i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Nabi saw menggambarkan para wnt itu berpakaian yakni memakai kain tapi telanjang krn kainnya tdk menutupi auratnya.Bisa jadi krn pendeknya(rok mini) atau krn sempitnya,atau krn tipisnya.Miring dari jalan yg haq dan memiringkan org lain dari jalan yg haq, krn fitnah yg mereka timbulkan. Kepala2 mereka spt punuk onta yg miring krn rambut yg mereka sanggul di atas kepala atau dibentuk tinggi diatas kepala hingga spt punuk onta yg miring.(lihat Shahih Muslim syarah Imam An-Nawawi juz 5 hal 110). </span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">telah shahih riwayat dari Nabi saw bahwa beliau bersabda:"Siapapun dari wnt yg telah terkena dupa(pengharum tubuh) janganlah menghadiri shalat isya bersama kami.[HR MUslim,lihat Shahih Muslim,Syarah Imam An-Nawawi juz 2 bab "Khuruujun Nisa' ilal masjid").</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Disini Rasul saw melarang wanita utk hadir ke masjid utk shalat krn ia telah terkena wangi2an(dupa).Maka bagaimanakah mereka yg memakai parfum yg lebih tajam dari dupa dan lebih menarik kemudian keluar ke Mal/pasar?! </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Juga telah sahih riwayat dari Nabi saw yg diriwayatkan oleh Abi Hurairah ra bahwa beliau bersabda: Sebaik baik shaf wnt adalah yg paling belakang sedangkan yg paling jelek adalah yg paling depan (lihat Shahih Muslim,Syarah Imam An-Nawawi juz 2 bab "Taswiyah Ash-Shufuuf wa Iqaamatuha</span></i><span style="">). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Mengapa demikian?? Karena shaf yg paling belakang adalah yg paling jauh dari shaf lelaki dan tdk ikhtilat(bercampur) dgn mereka.Ini dlm perkara ibadah kpd Allah,dlm shalat,maka bagaimana kiranya wnt yg bercampur dgn lelaki dipasar ?!! Ini adalah pengarahan dari Allah dalam kitabNya dan pengarahan . </span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Rasul saw dalam sunahnya "Dan tidaklah patut bagi seorg mukmin dan tdk (pula) bagi mukminah jika sudah diputuskan oleh Allah dan Rasul-Nya suatu perkara ada pilihan lain dalam urusannya.Dan brgsiapa yg bermaksiat kpd Allah dan RasulNya berarti dia telah tersesat dgn kesesatan yg nyata[Al-Ahzab 36] </span><span style="font-size: 11pt;"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">"Brgsiapa yg mentaati Allah dan Rasul,maka mereka bersama org2 yg Allah beri nikmat atas mereka dari kalangan para Nabi,para shiddiqin,para syahid dan org2 shalih.Merekalah sebaik baik org yg menyertai[An-Nisa :69].</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ini adalah pengarahan dari Allah dan RasulNYa kpd pemeluk Islam.Bagaimanakah keadaannya para sahabat radliyallahu 'anhum dahulu ketika diberi pengarahan oleh Allah swt? </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Berkata Ummu Salamah radliyallahu anha:"Ketika turun ayat Allah swt:" Hendaklah mereka menurunkan(menutupkan jilbabnya keseluruh tubuhnya [Al-Ahzab :59]. </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=""><br /></span></i><span style="">Keluarlah para wanita anshar,seolah olah diatas kepala2 mereka ada burung2 gagak,krn tenangnya mereka.Dan atas mereka pakaian hitam yg mereka kenakan[Dikeluarkan oleh Abu Daud dgn isnad yg shahih.Dan diriwayatkan hadist ini dalam "Ad-Dar" 5/221 dgn riwayat Abdur Razzaq bin Humaid,Ibnul Mundzir,Abu Daud,Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduyah dari hadist Ummu Salamah[lihat Jilbab Al-Mar'ah Al-Muslimah oleh Ash-Syaikh Al- Albani) Demikianlah keadaan mereka para wanita sahabat radliyallahu anhum.Jika Allah dan RasulNya memerintahkan dgn suatu perkara maka mereka segera melaksanakannya. Bukankah seharusnya bagi kita wahai kaum muslimin utk mengikuti mereka,Salafunash Shalih,dlm menghadapi pengarahan2 dan perintah2 Allah dan RasulNya? </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><br />Tidakkah kita takut kpd Allah?!!! Tdkkah kita mengetahui apa2 yg terjadi atas kebanyakan wanita krn mereka menyalahi jalan islami,kemudian kita berupaya mengingatkan mereka dan memerintakan mereka dgn akhlak yg lurus agar masyarakat kita menjadi masyarakat yg islami baik kaum lelakinya maupun kaum wanitanya,baik dlm akhlaknya maupun dlm ibadahnya? Sesungguhnya kalian adalah lelaki yg bertanggung jawab atas para wanita.Maka bertaqwalah kpd Allah Azza wa Jalla.Bertaqwalah kpd Allah pd diri kalian...Persiapkanlah jawaban yg akan diterima(jawaban yg benar) ketika kalian berdiri dihadapan Allah swt kelak. Perhatikan wanita2 kalian(ibu,mbak,adik pr,anak pr)jangan biarkan mereka berlaku<br />sesukanya/semaunya. Perhatikan mereka,sesungguhnya mereka demi Allah kurang akal dan agamanya.Setiap org bisa menipu mereka dgn ucapan2 yg manis tapi beracun.Sudah sepantasnya kita mengharuskan mereka tetap dirumah,dan tdk keluar kecuali ada keperluan yg penting.Mungkin mereka akan merasakan berat utk pertama kali ttp jika sdhterbiasa akan ringan bagi mereka org2 yg mempunyai malu dan mulia. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Wajib bagi kita utk memahami hal ini ...Wajib bagi kita utk selalu mengingatkan dgn firman Allah swt: </span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">"Wahai org2 yg beriman jagalah diri2 kalian dan keluarga kalian dari api neraka yg bahan bakarnya manusia dan batu,atasnya ada penjaga dari malaikat2 yg kasar,yg keras,yg tdk pernah bermaksiat kpd perintah Allah dan selalu melaksanakan apa yg diperintakan[At-Tharim:6]</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Hrs bagi kita utk selalu mengingat firman Allah 'Azza wa Jalla: </span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">"Wahai org2 yg beriman bertaqwalah kpd Allah dan ucapkanlah perkataan yg benar,niscaya Allah akan memperbaiki bagi kalian amalan2 kalian dan mengampuni dosa2 kalian.Dan brgsiapa yg mentaati Allah dan RasulNya maka sesungguhnya ia telah mendptkan kemenanganyg besar.Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kpd langit,bumi dan gunung2 maka semua menolak utk memikulnya dan mereka kawatir akan menghianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia.Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,sehingga Allah mengazab kaum munafik laki2 dan perempuan dan kaum musyrikin laki2 dan perempuan dan shg Allah menerima taubat kaum mukminin laki2 dan perempuan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [Al-Ahzab:70-73]</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Wahai manusia bertakwalah kpd Allah dan ketahuilah bahwa Allah telah memikulkan amanat diatas pundak kalian pd keluarga kalian.Tegakkanlah apa yg Allah wajibkan untuk memelihara mereka.Perhatikanlah mereka dgn teliti krn sesungguhnya wajib atas manusia utk memperhatikan keluarganya lebih daripd perhatiannya kpd hartanya,krn keluarganya lebih suci drpd hartanya.Maka bertaqwalah wahai hamba hamba Allah!... </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Sungguh telah banyak pertanyaan sekitar apa yg dinamakan al-kab(balto) yaitu pakaian yg dipakai seorg wanita sebagai pengganti dari aba'ah(pakaian besar/longgar yg menutupi dari kepala sampai ujung kaki).Sungguh pakaian itu(al-kab) tdk menutup aurat seperti menutupnya aba'ah,ia masih menampakkan bentuk pundak.masih membentuk ukuran pinggang,masih menampakkan bentuk lengan dst,Dan sungguh yg demikian itu adalah tahap pergeseran kpd yg lebih jelek dari pada itu sebagaimana kebiasaan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sesungguhnya manusia melangkah sedikit demi sedikit dlm segala sesuatu hingga sampai kpd apa yg ia tuju,sampai kepada "tabarruj" yg jelas,yg tdk ada perselisihan tentang keharamannya. Maka para ulama bersepakat utk melarang wanita wanita kalian untuk memakainya karena ia akan bergeser sedikit demi sedikit kpd apa yg lebih jelek daripd itu. Dan kalian telah menyaksikan banyak perkara yg sedikit demi sedikit bergeser yg akhirnya jatuh kedlm jurang yg dalam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak perkara yg aneh dan diingkari awal pertama kemunculannya,kemudian menjadi perkara yg biasa dan tdk seorangpun mengingkarinya.Kemudian bergeser kpd yg lebih jelek daripd itu dan diingkari pertama kalinya kemudian dgn bertahap menjadi perkara yg biasa dan tdk diingkari. Demikianlah hingga manusia terjerumus ke dlm jurang yg sangat dalam,.....coba sekiranya kita bertahap kpd apa yg lebih baik,kpd apa yg lebih membawa rasa malu dan lebih menutup. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Tapi sayang kita tdk melakukannya.Dan ini (al-kab) tdk syak lagi menjadi jembatan kpd yg lebih jelek daripada itu. Sekali lagi,diserukan pd kalian kaum lelaki agar melarang wanita wanita(keluargamu) untuk memakai pakaian itu dan agar tetap atas apa yg mereka pakai,yaitu al-aba'ah yg lebih dekat kepada malu dan kesopanan. wahai kaum muslimin....janganlah kalian menganggap ringan masalah ini,jangan kalian menutup mata terhadapnya! Pentingkanlah masalah ini!Perhatikanlah mereka dgn perhatian yg teliti sebelum mereka bertambah jauh dan bertambah serong dan kalian tdk akan mampu menghentikannya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Sesungguhnya sebaik baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik baik ajaran adalah ajaran Rasulullah saw.Dan sesungguhnya sejelek jelek perkara adalah yg diada-adakan,dan setiap yg diada-adakan dalam deen adalah bid'ah. Dan bid'ah adalah sesat,dan setiap kesesatan didalam nereka tempatnya. Wajib atas kalian utk berjamaah krn sesungguhnya tangan Allah atas jamaah.Barang siapa yg menyendiri(aneh sendiri) ia akan menyendiri di dalam neraka. </span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ketahuilah bahwa Allah menyuruh kalian utk bershalawat dan memberi salam kpd Nabi saw dalam firmanNya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kpd Nabi,wahai org2 yg beriman bershalawatlah dan beri salam kepadanya. [Al-Ahzab:56]</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Perbanyaklah shalawat dan salam pd nabi kalian! Sesungguhnya barang siapa yg bershalawat kpd Nabi sekali, Allah bershalawat kpdnya sepuluh kali... Ya Allah berilah shalawat dan salam kepada hambaMu dan RasulMU Muhammad....ya Allah berilah kepada kami kecintaan kpd beliau dan mengikutinya secara lahir dan batin...Ya Allah matikanlah kami dalam millah-nya...Ya Allah kumpulkanlah kami dalam golongannya....Ya Allah berilah kami minum dari telaganya(dlm jannah)...Ya Allah berilah kami syafaatnya...Ya Allah kumpulkan kami di dalam jannah bersama orang2 yg engkau beri nikmat atas mereka dari kalangan para nabi,shiddiqin,syuhada dan orang2 shalih...Ya Allah berilah keridhaan kpd khulafaur rasyidin Abu bakar,Umar,Utsman dan Ali,mereka adalah sebaik baik pengikut nabi......Ya Allah berilah keridhaan kpd seluruh sahabat nabi saw,para tabi'in dan seluruh yg mengikuti mereka dgn ihsan sampai hari kiamat...Ya Allah ridhailah kami bersama mereka dan perbaikilah keadaan kami sebagaimana Engkau perbaiki keadaan mereka....Ya Rabbal 'alamin perbaikilah para pemimpin kaum muslimin yg besar ataupun yg kecil,wahai Rabbal 'alamin...ya Allah jadikan utk mereka pendamping(teman dekat)yg baik,yg menunjukkan mereka kpd kebaikan,yang menganjurkan mereka utk berbuat baik dan menunjukkan mana yg jelek.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">=^.^= </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"> </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">a</p><div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-36736607126318884522009-09-24T21:48:00.000-07:002009-09-24T21:50:11.444-07:00AURAT MUSLIMAH PADA WANITA<p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Pertanyaan :<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal">Assalam'Alaikum Warahmatullah </p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Ustadz,ana ingin menanyakan apa hukumnya menampakkan aurat seperti (Rambut,Leher,Kaki,Tangan)didepan perempuan Non Muslim.Bagaimana kalau kita ke Salon khusus Wanita yang Insya'Allah aman dari fitnah? </p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Jazaakallah atas Jawabannya. </p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Padang<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Jawaban :<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Alhamdulillah, wasshalaatu wassalaamu 'alaa rasulillah wa ba'du : </p> <p class="MsoNormal">Untuk menjawab pertanyaan ini saya akan mencantumkan fatwa syeikh Ibnu Utsaimin dalam kitab fatwa almarah hal : 177 : </p> <p class="MsoNormal">Pertanyaan : Apakah wanita muslimah boleh membuka rambutnya khusus di depan wanita non muslim? Sedangkan wanita non muslim itu menceritakan tubuh wanita muslimah di hadapan kaum laki-laki dari karib kerabnya, padahal mereka juga non muslim? </p> <p class="MsoNormal">Jawab : Permasalahan ini berpatokan kepada perbedaan ulama dalam menafsirkan firman Allah dalam surat An Nur ayat 31 : </p> <p class="MsoNormal">Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita mereka…." </p> <p class="MsoNormal">Maka kata ganti orang di firman Allah " Au Nisaaihinna " (wanita-wanita mereka ) telah berbeda pendapat ulama dalam menafsirkannya : diantara mereka ada yang mengatakan : Maksudnya adalah jenis, artinya seluruh jenis wanita. Diantara mereka ada yang mengatakan, maksud dari kata ganti orang itu adalah sifatnya, artinya wanita-wanita mukminah saja. Maka berdasarkan kepada pendapat pertama, wanita boleh membuka rambutnya dan wajahnya di hadapan wanita non muslim. Dan menurut pendapat kedua, tidak boleh. Saya lebih condong ke pendapat pertama, pendapat itu lebih dekat (kepada yang benar) karena wanita terhadap wanita tidak ada perbedaannya antara wanita muslimah dengan non muslim. Hal ini tentu apabila tidak terdapat fitnah. Adapun kalau dikhawatirkan terdapat fitnah, seperti mungkin wanita non muslim itu menceritakannya kepada karib kerabat laki-lakinya, maka wajiblah untuk menjaga dan menghindari fitnah, maka wanita itu tidak boleh membukakan sedikitpun dari tubuhnya, seperti kedua kaki, atau rambutnya di hadapan wanita lain, baik muslimah atau non muslimah. " </p> <p class="MsoNormal">Itulah fatwa syeikh semoga bermanfaat. Wallahu 'alam.</p><div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-86841013606847604962009-09-24T21:45:00.000-07:002009-09-24T21:47:57.892-07:00APAKAH WANITA ITU JAHAT DALAM SEGALANYA?<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">PERTANYAAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dalam buku Nahjul Balaghah karangan Amirul-Mukminin Ali<span style=""> </span>bin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Abi Thalib r.a terdapat suatu keterangan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Wanita itu jahat dalam segalanya. Dan yang paling<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>jahat dari dirinya ialah kita tidak dapat terlepas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>dari padanya."<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Apakah<span style=""> </span>arti yang sebenarnya (maksud) dari kalimat tersebut?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Apakah<span style=""> </span>hal<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>sesuai<span style=""> </span>dengan<span style=""> </span>pandaigan<span style=""> </span>Islam<span style=""> </span>terhadap<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">wanita? Saya mohon penjelasannya. Terima kasih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">JAWAB<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Ada dua hal yang nyata kebenarannya, tetapi harus dijelaskan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">iebih dahulu, yaitu:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Pertama,<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>menjadi<span style=""> </span>pegangan<span style=""> </span>atau<span style=""> </span>dasar<span style=""> </span>dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">masalah-masalah agama ialah firman Allah swt. dan sabda Nabi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">saw, selain dari dua ini, setiap<span style=""> </span>orang<span style=""> </span>kata-katanya<span style=""> </span>boleh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">diambil<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>ditinggalkan.<span style=""> </span>Maka,<span style=""> </span>Al-Qur'an dan As-Sunnah,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kedua-duanya adalah sumber yang kuat dan benar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Kedua, sebagaimana telah<span style=""> </span>diketahui<span style=""> </span>oleh<span style=""> </span>para<span style=""> </span>analis<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">cendekiawan<span style=""> </span>Muslim,<span style=""> </span>bahwa semua tulisan yang ada pada buku<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">tersebut<span style=""> </span>di<span style=""> </span>atas<span style=""> </span>(Nahjul<span style=""> </span>Balaghah),<span style=""> </span>baik<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>berupa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dalil-dalil<span style=""> </span>atau<span style=""> </span>alasan-alasan<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>dikemukakan,<span style=""> </span>tidak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">semuanya tepat. Diantara hal-hal<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>ada<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>buku<span style=""> </span>itu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">ialah<span style=""> </span>tidak menggambarkan masa maupun pikiran serta cara di<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">zaman Ali r.a.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Oleh sebab itu, tidak dapat dijadikan dalil dan tidak<span style=""> </span>dapat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dianggap<span style=""> </span>benar, karena semua kata-kata dalam buku itu tidak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">ditulis oleh Al-Imam Ali r.a.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Didalam penetapan ilmu agama, setiap ucapan<span style=""> </span>atau<span style=""> </span>kata-kata<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dari<span style=""> </span>seseorang,<span style=""> </span>tidak<span style=""> </span>dapat<span style=""> </span>dibenarkan, kecuali disertai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dalil<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>shahih<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>bersambung,<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>bersih<span style=""> </span>dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kekurangan atau aib dan kelemahan kalimatnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Maka,<span style=""> </span>kata-kata<span style=""> </span>itu tidak dapat disebut sebagai ucapan Ali<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">r.a. karena tidak bersambung dan tidak mempunyai sanad<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">shahih.<span style=""> </span>Sekalipun<span style=""> </span>kata-kata<span style=""> </span>tersebut mempunyai sanad yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">shahih, bersambung, riwayatnya adil dan<span style=""> </span>benar,<span style=""> </span>maka<span style=""> </span>wajib<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">ditolak,<span style=""> </span>karena hal itu bertentangan dengan dalil-dalil dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">hukum<span style=""> </span>Islam.<span style=""> </span>Alasan<span style=""> </span>ini<span style=""> </span>terpakai<span style=""> </span>di<span style=""> </span>dalam<span style=""> </span>segala<span style=""> </span>hal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">(kata-kata) atau fatwa, walaupun sanadnya seterang matahari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Mustahil<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>Al-Imam<span style=""> </span>Ali r.a. mengatakan hal itu, dimana<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">beliau sering<span style=""> </span>membaca<span style=""> </span>ayat-ayat<span style=""> </span>Al-Qur'an,<span style=""> </span>di<span style=""> </span>antaranya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">adalah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>yang kemudian darinya Allah lantas menciptakan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>istrinya, dari keduanya Allah mengembangbiakkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>laki-laki dan wanita yang banyak ..." (Q.s.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>An-Nisa': 1)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(dengan firman-Nya): 'Bahwa sesungguhnya Aku tiada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>mensia-siakan amal orang-orang yang beramal di<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>antara kamu, baik laki-laki maupun wanita,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(karena) sebagian darimu adalah keturunan dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>sebagian yang lain ..." (Q.s. Ali Imran: 195).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>kepadanya, dan Allah menjadikannya diantara kamu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>rasa kasih dan sayang ..." (Q.s. Ar-Ruum: 21).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Masih<span style=""> </span>banyak<span style=""> </span>lagi<span style=""> </span>di antara ayat-ayat suci Al-Qur'an yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">mengangkat dan memuji derajat kaum<span style=""> </span>wanita,<span style=""> </span>disamping<span style=""> </span>kaum<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">laki-laki. Sebagaimana Nabi saw. bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Termasuk tiga sumber kebahagiaan bagi laki-laki<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>ialah wanita salehat, kediaman yang baik dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>kendaraan yang baik pula." (H.r. Ahmad dengan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>sanad yang shahih).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Di dunia ini mengandung kenikmatan, dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>sebaik-baik kenikmatan itu adalah wanita yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>salehat." (H.r. Imam Muslim, Nasa'i dan Ibnu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Majah).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allah wanita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>yang salehat, maka dia telah dibantu dalam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>sebagian agamanya; maka bertakwalah pula kepada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Allah dalam sisanya yang sebagian."<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Banyak<span style=""> </span>lagi<span style=""> </span>hadis-hadis dari Nabi saw. yang memuji wanita;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">maka mustahil bahwa Ali r.a. berkata sebagaimana di atas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Sifat wanita itu berbeda dengan sifat<span style=""> </span>laki-laki<span style=""> </span>dari<span style=""> </span>segi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">fitrah;<span style=""> </span>kedua-duanya<span style=""> </span>dapat<span style=""> </span>menerima<span style=""> </span>kebaikan, kejahatan,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">hidayat. kesesatan dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Firman Allah swt. dalam Al-Qur'an,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Jiwa dan penyempurnaannya (ciptaannya); maka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Allah mengilhamkan pada jiwa itu (jalan) kefasikan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>merugilah orang yang mengotorinya." (Q.s.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>Asy-Syams: 7-10)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Mengenai fitnah yang ada pada wanita disamping<span style=""> </span>fitnah<span style=""> </span>yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">ada<span style=""> </span>pada<span style=""> </span>harta<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>anak-anak,<span style=""> </span>dimana<span style=""> </span>hal<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>telah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">diterangkan di dalam Al-Qur'an dan dianjurkan supaya<span style=""> </span>mereka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">waspada dan menjaga diri dari fitnah tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Dalam<span style=""> </span>sabda Rasulullah saxv. diterangkan mengenai fitnahnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kaum wanita, yaitu sebagai berikut,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Setelah aku tiada, tidak ada fitnah yang paling<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>besar gangguannya bagi laki-laki daripada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>fitnahnya wanita." (H.r. Bukhari).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Arti dari hadis di atas menunjukkan bahwa wanita<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>bukan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">jahat,<span style=""> </span>tetapi<span style=""> </span>mempunyai<span style=""> </span>pengaruh yang besar bagi manusia,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">yang dikhawatirkan lupa pada kewajibannya, lupa kepada Allah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dan terhadap agama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Selain<span style=""> </span>masalah<span style=""> </span>wanita, Al-Qur'an juga mengingatkan manusia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">mengenai fitnah yang disebabkan dari harta dan anak-anak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Allah swt. berfirman dalam Al-Qur'an:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Sesungguhnya harta-harta dan anak-anakmu adalah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>fitnah (cobaan bagimu); dan pada sisi Allah-lah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>pahala yang besar." (Q.s. At-Taghaabun: 15)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Hai orang-orang yang beriman!Janganlah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>mengingat kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>demikian' maka mereka termasuk orang-orang yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>merugi." (Q.s. Al-Munaafiquun: 9).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Selain dari itu (wanita,<span style=""> </span>anak-anak<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>harta<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>dapat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">mendatangkan fitnah), harta juga sebagai sesuatu yang baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Firman Allah swt.:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>"Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>jenismu sendiri dan menjadikan bagimu dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>istri-istrimu itu, anak-anak dan cucu; dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>memberimu rezeki dari harta yang baik-baik ..."<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span>(Q.s. An-Nahl: 72)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Oleh<span style=""> </span>karena<span style=""> </span>itu,<span style=""> </span>dianjurkannya<span style=""> </span>untuk waspada dari fitnah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kaum wanita, fitnah<span style=""> </span>harta<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>anak-anak,<span style=""> </span>hal<span style=""> </span>itu<span style=""> </span>bukan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">berarti<span style=""> </span>kesemuanya<span style=""> </span>bersifat<span style=""> </span>jahat,<span style=""> </span>tetapi<span style=""> </span>demi mencegah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">timbulnya fitnah yang dapat<span style=""> </span>melalaikan<span style=""> </span>kewajiban-kewajiban<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">yang telah diperintahkan oleh Allah swt.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Allah<span style=""> </span>swt.<span style=""> </span>tidak<span style=""> </span>mungkin<span style=""> </span>menciptakan<span style=""> </span>suatu<span style=""> </span>kejahatan,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kemudian dijadikannya sebagai suatu kebutuhan dan<span style=""> </span>keharusan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">bagi setiap makhluk-Nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Makna<span style=""> </span>yang<span style=""> </span>tersirat<span style=""> </span>dari suatu kejahatan itu adalah suatu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">bagian yang amat sensitif,<span style=""> </span>realitanya<span style=""> </span>menjadi<span style=""> </span>lazim<span style=""> </span>bagi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">kebaikan secara mutlak. Segala bentuk kebaikan dan kejahatan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">itu berada di tangan (kekuasaan) Allah swt.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Oleh<span style=""> </span>sebab<span style=""> </span>itu,<span style=""> </span>Allah<span style=""> </span>memberikan<span style=""> </span>bimbingan<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>kaum<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">laki-laki<span style=""> </span>untuk menjaga dirinya dari bahaya dan fitnah yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">dapat<span style=""> </span>disebabkan<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>mudah<span style=""> </span>dipengaruhi<span style=""> </span>oleh<span style=""> </span>hal-hal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Diwajibkanjuga<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>kaum<span style=""> </span>wanita,<span style=""> </span>agar<span style=""> </span>waspada<span style=""> </span>dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">berhati-hati dalam menghadapi tipu muslihat yang<span style=""> </span>diupayakan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">oleh<span style=""> </span>musuh-musuh Islam untuk menjadikan kaum wanita sebagai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">sarana perusak budi pekerti, akhlak yang luhur dan<span style=""> </span>bernilai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">suci.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">Wajib<span style=""> </span>bagi<span style=""> </span>para<span style=""> </span>wanita<span style=""> </span>Muslimat<span style=""> </span>kembali<span style=""> </span>pada kodratnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">sebagai wanita yang saleh, wanita hakiki, istri salehat, dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;">sebagai ibu teladan bagi rumah tangga, agama dan negara.<o:p></o:p></span></p><div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-13475067108218049662009-09-24T07:54:00.000-07:002009-09-24T07:57:27.245-07:00Perlunya Mensyukuri Atas Keberadaan Keturunan Nabi S.A.WMuhammad SAW sebagai Rasul SAW (utusan) diturunkan oleh Allah SWT, telah mengingatkan dan menyampaikan kepada kita berbagai macam permasalahan (baik berupa perkataan, perbuatan dan persetujuan) di antaranya yang berkenaan dengan tuntutan tanggungjawab terhadap Ahlul Bait keturunan Baginda SAW (yang lebih dikenal dengan Hadits Tsaqolain). Risalah yang dibawa adalah merupakan tugas yang diamanatkan oleh Allah SWT kepada baginda SAW dan segala sesuatu yang telah disampaikan kepada umat manusia tersebut bukan menurut kehendak hawa nafsunya sendiri, melainkan atas wahyu dari Allah SWT.<br />Sebagaimana telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:<br />"Dan tidaklah dia (Nabi Muhammad SAW) mengucapkan sesuatu menurut kemahuan hawa nafsunya, melainkan adalah wahyu yanh diwahyukan (Allah SWT) padanya". (Q.S. An-Najm: 3-4)<br /><br />Yang disampaikan oleh Nabi SAW bisa saja berupa berita gembira, peringatan, janji keberuntungan, ancaman dan lain seterusnya. Dan dua perkara yang telah disampaikan oleh Nabi SAW sebelumnya, kiranya terasa berat, mengingat tanggungjawab, perhatian dan tuntutan yang terkandung di dalamnya. Tuntutan tanggungjawab ini diamanatkan Nabi SAW kepada umatnya, sehingga ini berarti menunjukkan keberlangsungan kandungan hadits tersebut hingga akhir masa. Walaupun berbentuk peringatan, hadits-hadits tersebut menunjukkan rahmat, kenikmatan dari Allah SWT dan berkah Nabawiyyah yang wajib disyukuri, dijaga dengan semestinya, serta selalu menyebut-nyebutnya menurut jalan yang diredhai Allah SWT.<br />Allah SWT berfirman:<br />"Dan adapun dengan nikmat dari Tuhanmu, maka sampaikanlah (sebut-sebutkanlah)" (Q.S. Adh-Dhuha: 11)<br /><br />Rasulullah SAW pernah bersabda:<br />"Menyebut-nyebut nikmat Allah SWT adalah (tanda) bersyukur, meninggalkannya bererti kufur (ingkar). Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, ia tidak akan mensyukuri nikmat yang banyak. Dan barangsiapa tidak bersyukur (berterima kasih) pada manusia, bererti ia tidak bersyukur kepada Allah SWT. Berjama'ah (bersatu) adalah rahmat dan bercerai-berai adalah 'azab/siksa". (H.R. Baihaqi)<br /><br /><br /><br /><br />Rasulullah SAW bersabda:<br />"Barangsiapa mendapat nikmat Allah, maka Allah senang melihat bekas-bekas nikmat-Nya itu pada hamba-Nya". (Allah senang/suka melihat nikmat-Nya itu masih membekas atau dipergunakan oleh hamba-Nya pada hal-hal yang benar dan diredhai-Nya). (H.R. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam "Al-Misykat")<br /><br />Arti bersyukur atas nikmat Allah dan menyebut-nyebutnya, adalah: memanfaatkan, memfungsikan dan menempatkannya pada hal-hal yang diredhai oleh Allah SWT, sehingga dari nikmat-nikmat itu akan berdatangan nikmat-nikmat Allah yang lain yang mengiringinya sebagai jawapan Allah atas rasa syukur hamba-Nya.<br /><br />Allah SWT berfirman:<br />"Sesungguhnya jika kalian bersyukur pasti Aku (Allah SWT) akan benar-benar menambah (nikmat) kepada kalian dan jika kalian kufur (mengingkari), maka sesungguhnya azab-Ku (siksa-Ku ) sangat keras (pedih)". (Q.S. Ibrahim: 7)<br /><br />Tidak selayaknya dalam rangka menyampaikan nikmat-nikmat Allah dan memfungsikannya serta menjaganya pada hal-hal yang baik, benar dan wajar, masih saja ada seseorang atau kaum yang tidak menyenanginya. Lebih dari itu malah ia benci, iri hati bahkan sampai-sampai ia berani bertindak dengan tindakan atau perilaku yang melanggar syari'at Allah dan Rasul-Nya, sehingga dari pelampiasan sifat iri hati ini, ia tidak segan-segan menghilangkan, memutuskan karunia berupa nikmat Allah SWT yang dikaruniakan-Nya kepada seseorang atau sesuatu kaum. Termasuklah karunia Allah itu berupa ditakdirkannya seseorang terlahir dari ayah yang berasal dari keturunan Ahlul-Bait Rasulullah SAW.<br />Paling tidak, adakalanya, kerana tidak rela dan kurang imannya, ia akan melontarkan bermacam-macam fitnah serta penilaian negatif lainnya dengan alasan yang menurutnya sesuai untuk hal tersebut. Sungguh Allah SWT Maha Mengetahui atas perbuatan dan maksudnya itu.<br />Seperti yang tersurat dalam firman Allah SWT:<br />"Ataukah mereka manusia (masih) merasa iri hati terhadap apa-apa yang telah diberikan Allah pada orang-orang (yang merupakan) karunia-Nya". (Q.S. An-Nisa: 54)<br /><br />Wahai yang iri dan dengki hati, hentikanlah serta lepaskanlah sifat jahatmu itu, sebab kalau tidak, sebentar lagi pasti Allah SWT akan mengambil suati tindakan padamu. Camkanlah akan peringatan yang datangnya dari Allah SWT dan Rasul-Nya, agar tidak menyesal serta merugi di kemudian hari.<div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-78246950077091547822009-09-24T07:49:00.000-07:002009-09-24T07:53:18.444-07:00Tuntutan tanggungjawab terhadap AhlulBait keturunan Nabi S.A.WMungkin sebagian dari kita masih ada yang menilai secara sempit masalah yang berkenaan dengan keistimewaan Ahlul Bait keturunan Nabi S.A.W, sebagai suatu hal yang berlebihan. Mereka menganggap ini sebagai suatu sarana untuk berbangga diri dan juga dapat menimbulkan berbagai macam fitnah. Pada dasarnya hal ini tidak perlu terjadi apabila mereka dengan kepala dingin dan hati yang bersih mau menggali, mempelajari dan memahami secara sungguh-sungguh apa yang disyari'atkan oleh agama. Namun demikian, Alhamdulillah masih ada sementara orang di antara kita yang menanggapi hal ini secara positif dan konstruktif. Menurut hemat kami penilaian dan tanggapan yang kurang simpatik juga dapat terjadi dikarenakan kurangnya perhatian atau kurang mendarah dagingnya akan tuntutan Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga wajar tampak keraguan dan kekhawatirannya terhadap berbagai reaksi yang akan timbul dari orang-orang daripada terhadap yang seharusnya lebih ditakuti, dita'ati dan dikhawatirkan ancamannya iaitu kepada Allah SWT.<br />Namun Alhamdulillah sampai kapanpun Allah SWT akan menghiasi bumi inii dengan orang-orang yang senantiasa memiliki perhatian dan tanggungjawab serta kecintaan terhadap Ahlul Bait keturunan Rasulullah SAW secara tulus ikhlas dari lubuk hati yang bersih. Kemudian marilah kita perhatikan hadits-hadits berikut ini:<br /><br />"Dari Zaid ibni al-Arqom bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya aku adalah hamba Allah SWT, utusan Tuhanku (Malaikat Izroil) hampir tiba, maka aku harus memenuhi panggilan-Nya. aku tinggalkan bagi kalian dua perkara: <br />Yang pertama: "Kitabullah, di dalamnya terdapat petunjuk juga pelita, maka beramal dan berpeganglah padanya." Maka Baginda menyuruh berpedoman dan mengembalikan sandaran pada Kitabullah. Kemudian sabda Baginda,<br />Yang kedua : "Dan Ahlul-Baitku, aku ingatkan akan Allah perihal Ahlul-Baitku, aku ingatkan akan Allah perihal Ahlul-Baitku, aku ingatkan akan Allah perihal Ahlul-Baitku." (H.R. Muslim)<br /><br />Rasulullah SAW bersabda:<br />"Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara: Kitabullah", ia merupakan tali yang terentang antara langit dan bumi dan "Keturunanku Ahlul Bait", sesungguhnya keduanya itu tidak akan berpisah hingga kembali kepadaku di Telaga Haudh." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dari Zaid bin Tsabit dan dari shahih Bukhari Muslim, dari Abu Syaiban, Abu Ya'la, dan Ibnu Sa'ad).<br /><br />Thabrani mengetengahkan hadits dari Ibnu 'Abbas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:<br />"Dua kaki seorang hamba pada hari kiamat tak dapat tergerak hingga ia ditanya tentang empat perkara: untuk apa umurnya dihabiskan, untuk apa jasadnya ia rusakkan (dipergunakan), kemana hartanya ia infaqkan dan darimana ia peroleh, dan ditanya tentang kecintaannya terhadap Ahlul Baitku".<div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-61611417495873154752009-09-24T07:42:00.000-07:002009-09-24T07:47:50.300-07:00BANTAHAN DAN PENJELASAN TERHADAP RENCANA TANTAWI Syed Seggaf Ali Al-Kaff, MadinahPada tarikh 20/12/1406 H bersamaan 5/9/1985 M telah terbit surat khabar As-Syarqul-Awsat dengan nombor edisinya 2483 yang memuatkan sebuah makalah/rencana yang ditulis oleh Sheikh Ali Tantawi dengan mengambil tajuk "Peringatan-peringatan Sheikh At-Tantawi". Di antara kandungan rencana itu adalah seperti berikut:<br />"Dan orang-orang Hadramaut berperingkat-peringkat, di antara mereka terdapat Alawiyyun yang menamakan dirinya sebagai Sadah yang mulia dan ada pula yang tidak mengaku demikian, padahal nilai seseorang dalam agama Islam diukur dengan ilmu dan takwanya bukan dengan sebab ayah atau datuk-datuknya. Sedangkan orang yang mulia itu adalah orang yang bertakwa dan orang yang agung itu adalah orang yang baik dalam perbuatan dan perilakunya, kemudian kebanyakan nasab-nasab yang dikatakan bersambung dengan Rasulullah s.a.w. tidak dapat dibuktikan dengan dipertanggungjawabkan melainkan semata-mata adalah anggapan orang-orang yang mempunyai nasab itu dan saya tidak menuduh nasab seseorang tetapi saya ingin menerangkan suatu kenyataan yang konkrit.....".<br />Beliau tidak hanya mengemukakannya dalam suratkhabar bahkan mengulangi perkataan yang sama dalam suatu siaran radio ketika ditanya tentang syarat-syarat kafaah dalam nasab dan hukum nikah dengan tujuan hendak menyebarluaskan pandangannya yang kontroversial (menimbulkan fitnah), padahal akan lebih baik jika ia menjawab kepada penaya itu dengan pendapat para ulama imam-imam yang kenamaan, Sebagai contoh Abu Hanifah, Ahmad dan Syafi'e r.a. yang menjadikannya sebagai syarat dalam nikah, sementara Malik tidak mensyaratkannya, itulah pendapat para ulama.<br />Kemudian Sheikh Ali Tantawi mengulangi kata-kata yang sama dalam peringatannya pada bahagian keenam muka surat 133 baris ke-18. Oleh kerana itu kami putuskan untuk mencetak risalah ini kerana kegigihan beliau dalam menyebarkan makalahnya itu.<br />Berkata Sheikh, "Sesungguhnya orang-orang Hadramaut mempunyai peringkat-peringkat (13), di antara mereka terdapat Alawiyyun yang mengaku sebagai bangsawan yang mulia". Sukacita kami menerangkan kepada Syeikh Tantawi sekalipun beliau tahu akan hal ini memandangkan ilmu beliau yang luas dan peradabannya yang tinggi bahawa peringkat sebagaimana ia maksudkan, bukan pada tempatnya, kerana pengertian tingkatan ialah suatu perbezaan antara tingkatan masyarakat dari segi kemasyarakatan, seperti terdapat masyarakat tingkat buruh dan kapitalis/pemodal dan lain-lain. Adapun yang ada pada orang-orang Hadramaut adalah kesukuan atau marga, sehingga seorang Alawi dapat tergolong dalam mana-mana tingkatan dari tiga kelompok di atas, sementara ia tidak dapat digolongkan kepada kabilah (14) selain dari kabilahnya dan tidak pula pada marga selain marganya.<br />Sebenarnya Syeikh sendiri mengetahui bahawa orang-orang Arab sejak permulaan Islam mereka mengambil berat akan nasab keturunan mereka, sehingga Rasulullah s.a.w. juga menyebutkan nasab dirinya (15) dan Khalifah Abu Bakar As-Siddiq r.a. dikenal sebagai orang yang memiliki pengetahuan tentang nasab, hingga digelar sebagai pakar nasab Arab kemudian terdapat puluhan kitab yang dikarang mengenai ilmu nasab dan ratusan kitab mengenai nasab dan salasilah keluarga Rasulullah s.a.w., juga telah disusun yang mana dapat dilihat sebahagian kecil daripadanya dalam pembahasan ini sebagai misal satu-satunya dan tidak pula merangkumi keseluruhannya.<br />Semua orang tahu bahawa nasab keturunan keluarga Rasulullah s.a.w. terutama Sadah Alawi yang akan diterangkan susunan nasabnya dalam pembahasan ini telah terbukti beritanya dengan luas dan mutawatir (16), tersusun dari ayah hingga hingga ke datuk dari zaman kita hingga ke zaman Rasulullah s.a.w. sedangkan orang yang mengingkari berita mutawatir jelas hukumnya dalam Islam.<br />Sesungguhnya umat Islam adalah satu-satunya umat yang mempunyai pertalian riwayat (17) dibandingkan dengan umat-umat lain, misalnya Al-Qur'an disampaikan kepada kami melalui pertalian riwayat dan begitu juga sejarah dan nasab keturunan serta tempat-tempat peperangan dan sirah. Jika kita biarkan setiap orang melepaskan kata-katanya, tentang perkara-perkara yang sudah terbukti kebenarannya, maka kesudahannya akan timbul tuduhan dusta banyak perkara dari hukum-hukum syarak dan peristiwa-peristiwa sejarah disebabkan kerana tidak mereka senangi atau tidak sesuai dengan keinginannya, sedangkan dalam kaedah syarak yang diketahui oleh Sheikh sebagai seorang ulama dari kalangan orang yang memegang jawatan kadi selama beberapa tahun bahawa orang ramai dipercayai tentang keturunan mereka (tidak boleh didustakan tanpa bukti), maka barangsiapa terbukti kebenaran nasabnya kemudian ada orang lain yang menuduh sebaliknya, maka ia mesti mengemukakan bukti, jika gagal maka ia boleh dijatuhkan hukuman had sebagai QAZIF, melemparkan tuduhan tanpa bukti.<br />Berkata Sheikh Tantawi, "Dan di antara mereka ada yang tidak mengaku demikian".<br />Sukacita kami menerangkan kepada Sheikh bahawa orang-orang Hadramaut yang sebagaimana anda katakan bahawa mereka tidak mengaku demikian (keturunan Rasulullah) menunjukkan anda tidak mengetahui tentang susunan masyarakat Hadramaut, yang mana orang Hadramaut mempunyai salasilah dan nasab bagi kabilah-kabilahnya.(18) Di sana terdapat golongan Masyaikh dari keluarga Al-Amudi yang terkenal nasabnya, demikian juga Masyaikh dari keluarga Bafadal, Baabad, Al-Khatib, Al-Kathiri, Tamim, Syaiban, Nahd dan selainnya dari kabilah-kabilah Hadramaut yang terpelihara nasabnya dan dihormati seperti kabilah-kabilah lain yang terdapat di jazirah Arab; Saudi Arabia, Yaman dan Negara-negara Teluk.<br />Beliau berkata lagi, "Bahawa nilai seseorang itu di dalam agama Islam terletak pada ilmu dan takwanya".<br />"Benar katamu wahai Sheikh!" jawab saya, sesungguhnya agama Islam menilai setiap manusia dengan zat dan takwa, namun ia tidak menafikan pertaliannya dengan seseorang bahkan agama Islam menetapkan beberapa hukum yang diterangkan dalam kitab-kitab fikah berkenaan dengan orang yang mempunyai pertalian nasab dengan Rasulullah s.a.w. yang kemudian diabadikan oleh para imam kenamaan dalam kitab-kitab mereka sejak abad permulaan hingga ke abad ini dan mereka tidak pernah menafikan atau mencercanya bahkan mereka menetapkan dan menyediakan bab-bab atau ruang khas dalam kitab-kitab mereka. Lagi pun belum ada ulama yang menyatakan ketiadaan keturunan Rasul pada zaman di mana mereka menulis karangan-karangan mereka, kerana kalau memang tidak wujud mereka itu nescaya karangan-karangan mereka itu akan sia-sia belaka, sedangkan melakukan perbuatan sia-sia terhadap agama adalah terlarang.<br />Sheikh Tantawi, "Bukan kerana ayah atau datuknya tetapi orang yang mulia itu adalah orang yang bertakwa dan orang baik itu adalah orang yang baik perilaku dan akhlaknya".<br />Seggaf: "Benar katamu wahai Sheikh bahawa orang yang mulia itu adalah orang yang bertakwa dan orang baik itu adalah orang yang baik perilaku dan akhlaknya". Itu pengertian secara am, adapun orang yang mulia yang anda maksudkan di sini bukanlah orang mulia yang termasuk dalam pengertian am di atas, kerana yang dimaksudkan dengan orang-orang mulia adalah orang yang mempunyai pertalian nasab dengan keluarga Muhammad yang kecintaannya adalah sebahagian dari agama dan kebenciannya adalah terkeluar dari agama (19), sedangkan agama tidak pernah melarang seseorang menasabkan kepada ayah (20) dan datuk bahkan diakuinya. Lihatlah kitab-kitab Tabaqat yang menyebut nasab bagi tiap-tiap biografi seseorang, demikian juga kitab-kitab tarikh dan kitab-kitab perawi tidak seorang pun mengatakan tentang pengurangan nasab seseorang kepada ayah dan datuknya terutama jika ayah dan datuknya tergolong dari kalangan ahli ilmu yang mempunyai kemuliaan dan kedudukan, lalu bagaimana kita dapat menuntut dari orang yang nasabnya kepada keluarga Rasulullah s.a.w. supaya tidak menasabkan dirinya kepada ayah-ayah mereka dan datuk-datuk mereka, padahal mereka adalah para imam yang bertakwa, berilmu, mempunyai kemuliaan, memberi petunjuk dan mempunyai kelebihan, demi Allah ini suatu ketidakadilan.<br />Sheikh Tantawi, "Kemudian kebanyakan nasab-nasab ini yang dikatakan berhubung dengan Rasulullah s.a.w. tidak ada yang membuktikan dan menguatkannya selain dari kata-kata mereka sendiri".<br />Seggaf: "Bagaimana anda mengatakan kata-kata seperti ini wahai Sheikh terhadap umat yang nasabnya telah dinyatakan secara mutawatir dan beberapa karangan dan salasilah tentang nasab mereka telah ditulis sejak abad kedua di mana kami telah nyatakan kepada anda dalam pembahasan ini, jika anda ingin mengetahui tentang orang-orang yang menulis nasab keluarga Bani Alawi saja, anda akan temukan ratusan orang dari ahli nasab, ahli tarikh dan biografi yang akan menerangkan kepada anda dan orang-orang seperti anda, serta dengan tarikh kewafatan mereka. Maka carilah dan lihatlah dengan pandangan ilmu dan pengetahun tidak dengan pandangan negatif dan ingkar, kerana sifat negatif dan ingkar itu bukanlah sifat seorang muslim, apa lagi sebagai seorang yang berilmu dan berdakwah. Sedangkan Allah telah menunjukkan kepada kita tentang dosa besar syaitan tatkala ia mengingkari kelebihan penciptaan Adam a.s. dan apa yang kami sebutkan kepada anda dalam pembahasan ini tentang kebenaran nasab Bani Alawi bukanlah kata-kata mereka tetapi kata-kata orang lain dari kalangan ulama di bidang hadis dan fikah seperti Imam As-Sakhawi, Ibnu Hajar Al-Haithami dan lain-lain dari kalangan imam-imam yang membawa petunjuk. Adapun apa yang terbukti kebenarannya dengan rajah nasab Bani Alawi maka ia meliputi kebenaran semua salasilah keluarga Nabi s.a.w. yang disebut dalam kitab-kitab nasab biografi, sirah dan tarikh".<br />Bukankah kata-kata anda; "MEREKA MENGATAKAN" iaitu adalah celaan terhadap nasab mereka? Sesungguhnya kata-kata seperti ini termasuk dalam kata-kata mungkar dan dusta yang dilarang oleh Allah dalam beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang dianggapnya sebagai perbuatan dosa dan nista yang besar, ketika Allah berfirman: "Ketika kamu menerima berita itu dengan lidahmu dan mengatakan dengan mulutmu perkara yang kamu tidak ketahui dan kamu menganggapnya perkara kecil saja, padahal ia di sisi Allah suatu perkara besar". (21)<br />Bukankah kalimat yang anda ucapkan wahai Sheikh merupakan penghinaan yang menyiksa mereka? Semua orang tahu bahawa perbuatan mencerca nasab seseorang muslim itu adalah suatu penyiksaan yang teramat besar. Sabda Rasulullah s.a.w. kepada kita: "Barangsiapa mengganggu seorang muslim maka ia telah menggangguku dan barangsiapa menggangguku ia telah mengganggu Allah (H.R. Muslim) Lalu apa pendapat anda tentang orang yang mengganggu zuriat keluarga Rasulullah s.a.w. yang mana beberapa hadis menyebutkan tentang haramnya mengganggu mereka.<br />Wahai Sheikh, tiap-tiap perkataan seseorang akan dipertanggungjawabkan apa lagi dari seorang alim yang mana Allah memerintah kita supaya menjaga lidah kita dari percakapan yang tiada berguna apa lagi kata-kata keji, firman Allah mengenai tanggungjawab kata-kata: "Tiada suatu perkataan yang diucapkan (manusia), melainkan di dekatnya ada pengawas yang siap sedia (mencatatnya)".(22) Dan sabda Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Ibnu Omar r.a.: "Sesungguhnya Allah tidak menyiksa hambanya kerana linangan air matanya dan tidak pula kerana duka di hati tetapi Allah menyiksa kerana ini..... beliau menunjuk kepada lidahnya". (Muttafaqun alaih). Kemudian Muaz Bin Jabal meriwayatkan sebuah hadis yang panjang dari Rasulullah s.a.w. sabdanya: "Mahukah kamu aku beritahukan tentang penyebab semua kebinasaan?" Aku jawab: Tentu ya Rasulullah! Lalu beliau memegang lidahnya sambil berkata: "Jagalah olehmu ini". Aku bertanya: Ya Rasulullah, apakah percakapan kita akan diperhitungkan? Jawab beliau: "Celaka kamu kerana ibumu, bukankah manusia yang tersungkur dengan mukanya ke dalam api neraka hanya kerana hasil dari percakapannya?" Dikeluarkan oleh Tirmizi dan dikatakan bahawa hadis ini hasan sahih.<br />Kata-kata yang keluar dari mulut orang alim biasanya akan diterima dan ditelan oleh orang-orang jahil tanpa dikaji lagi sehingga dosanya akan ditanggung oleh si alim itu.<br />Sheikh: "Saya tidak menuduh nasab seseorang akan tetapi saya menerangkan suatu kenyataan yang konkrit".<br />Seggaf: "Bagaimana anda katakan demikian wahai Sheikh, bahawa anda tidak menuduh nasab seseorang padahal anda katakan dalam rencana anda yang sama "Sesungguhnya mereka mengaku bahawa mereka itu sebagai SADAH". "Bukankah itu merupakan suatu cercaan dan celaan terhadap nasab mereka? Padahal Rasulullah s.a.w. bersabda seperti diriwayattkan oleh Abu Hurairah r.a. katanya: "Dua perkara yang jika dilakukan oleh umatku menjadi kafir; menghina nasab dan meratapi orang mati", H.R. Muslim.<br />Maka menurut hadis ini kata-kata anda itu adalah suatu perlanggaran yang anda lakukan terhadap hak umat, termasuk di dalamnya para ulama, orang-orang saleh dan para da'i yang telah menerangi umat-umat dan bangsa-bangsa. Adapun yang anda tulis dalam beberapa lembaran surat khabar As-Sharqul Awsat hanya sebahagian dari mereka, seandainya anda mengetahui keluarga ini, kebaikan dan kedudukannya, kemudian anda akan temukan betapa ia sesuai dengan hadis Nabi s.a.w. yang dikeluarkan oleh Tabarani dalam kitab Al-Kabir dan selainnya di mana beliau mengatakan, sabda Rasulullah s.a.w.: "Utamakanlah orang-orang Quraish dan jangan kamu mendahului mereka, belajarlah kamu dari orang-orang Quraish dan jangan mengajari mereka, kalau tidak kerana aku khuatir kelak orang Quraish menjadi sombong, pasti telah kuberitahukan kedudukan mereka dan orang-orang yang baik di kalangan mereka di sisi Allah Ta'ala".<br />Kemudian anda mengatakan bahawa anda hanya menerangkan suatu kenyataan yang konkrit, bukti apakah yang anda terangkan wahai Sheikh? Dan apa dasarnya? Sedang Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengajar dan memberi petunjuk kepada kita dengan firman-Nya: "Dan di antara manusia ada yang membantah Allah tiada dengan pengetahuan, tiada pula pimpinan dan kitab yang memberikan penerangan".(23) Dan firman-Nya: "Itu hanya angan-angan kosong belaka, katakan dan kemukakan alasanmu, jika kamu memang benar!"(24).<br />Dan anda tahu benar wahai Sheikh! Apa yang dimaksud dengan hakikat yang konkrit itu, bukanlah ia suatu perkara yang telah terbukti dengan dalil qat'i? Lalu bagaimana boleh anda katakan hakikat yang konkrit sedangkan anda tidak mengemukakan alasan bagi menguatkan kata-kata dan hakikat yang anda katakan itu? Kemudian dari mana datangnya hakikat yang konkrit itu? Takutlah kamu kepada Allah dengan menjaga kata-katamu wahai Sheikh Tantawi!<br />Saya ingin menerangkan kepada anda wahai Sheikh Ali dan kepada orang-orang yang mempersoalkan tentang keluarga ini yang bersambung nasab kepada keluarga Rasulullah s.a.w. bahawa sepanjang zaman terdapat di kalangan mereka para ulama, imam-imam, orang-orang saleh dan para da'i yang enggan dirinya keluar dari agama ini (dengan mendakwa nasab yang tidak benar), cukup menjadi kebanggaan mereka apa yang ada pada mereka dari ilmu dan kedudukan di mana Rasulullah s.a.w. mengancam orang-orang yang menasabkan dirinya kepada selain ayahnya dengan sabda baginda s.a.w. seperti yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ali r.a. secara marfuk: "Barangsiapa mengaku nasab kepada selain ayahnya dan membangsakan dirinya kepada selain maulanya, maka baginya laknat dari Allah, malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak menerima darinya sebarang pertukaran dan tidak pula gantian". (Muttafaqun alaih).<br />Dan sabda Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Saad r.a. secara marfuk: "Barangsiapa mengaku keturunan selain ayahnya sedang ia mengetahui maka diharamkan padanya syurga". (Muttafaqun alaih).<br />Setelah mengemukakan beberapa dalil yang tidak dapat dimungkiri melainkan oleh orang yang angkuh dan menentang Allah dan Rasul-Nya yang tiada mempunyai tujuan lain kecuali mencerca itrah (keturunan) Rasulullah s.a.w. yang mana beliau bersabda dalam hadis tentang hijrahnya puteri Abu Lahab, ketika orang mengatakan kepadanya: "Sesungguhnya hijrahmu tidak akan menguntungkanmu kerana kamu adalah puteri kayu api neraka". Apabila diberitahukan hal itu kepada Rasulullah s.a.w. maka sangat marah beliau kemudian naik ke atas mimbar dan berkata: "Mengapa masih ada kelompok-kelompok yang menyakiti hatiku dengan mencerca nasabku dan keluargaku? Ketahuilah barangsiapa mencerca keturunan dan keluargaku maka ia telah mencerca aku dan siapa mencercaku maka ia telah mencerca Allah". Dikeluarkan oleh Abil Asim, Tabarani dan Baihaqi dengan lafaz yang hampir sama. Kami tidak dapat berbuat apa-apa kepada Sheikh ini dan orang-orang yang mengikuti jejaknya mencerca nasab-nasab keluarga Rasulullah s.a.w. selain mendoakan kepada Allah semoga Allah memberi hidayah dan siapa yang diberi hidayah oleh Allah tiada siapa yang boleh menyesatkannya dan siapa yang sesat maka tiada siapa yang dapat memberi petunjuk kepadanya.<div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8128029424367201382.post-85837390460436363032009-09-24T07:35:00.000-07:002009-09-24T07:38:35.067-07:00Tanda Orang Yang Bertaqwa Ia Akan Memuliakan Orang-Orang Yang Ada Hubungan Dengan Nabi Muhammad SAWSeorang hamba belum dianggap bertaqwa kepada Allah SWT selagi ia belum mentaati Rasul-Nya. Tidaklah tergolong orang-orang yang bertaqwa apabila berbuat sampai menyakiti, menyalahi dan tidak menghargai wasiat Rasulullah SAW termasuk yang demikian itu adalah memutuskan tali nasab seorang syarifah dengan Baginda Nabi SAW.<br />Aslafuna-Ashsholihun (1) tidak ada yang berbuat demikian apalagi menganjurkannya. Banyak hadis Nabi SAW yang menekankan betapa seharusnya menjadi suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk menghormati, menjaga dan memelihara hubungan nasab seseorang dengan Nabi Muhammad SAW.<br />Beliau SAW bersabda:<br />"Jagalah kehormatanku di dalam sahabat-sahabatku dan orang-orang yang bersambung kefamilian denganku. Maka barangsiapa menjaga (kehormatan) aku dalam hal tentang mereka, Allah akan melihatnya di dunia dan di akhirat (dengan pandangan rahmat). Dan barangsiapa tidak menjaga kehormatanku dalam hal tentang mereka itu, maka Allah akan membiarkannya (jauh dari pandangan rahmat). Dan barangsiapa dibiarkan Allah, kelak tentu akan ditindak oleh Allah SWT". (H.R. Al-Baghawi dari 'Iyadh Al-Anshori r.a. Jami'us Shoghir: 267)<br />Aslafuna-Ashsholihun dari yang bukan Ahlul-Bait (keturunan ) Nabi SAW karena ilmu dan pemahamannya serta kenal betul dengan yang demikian, di antara mereka ada yang menjalin hubungan kekeluargaan dengan menikahkan puterinya (anak wanitanya) dengan lelaki yang bernasabkan kepada Rasulullah SAW (sayyid/syarif) atau meminta sayyid tersebut untuk berkenan menikahi puterinya, yang mana puteri tersebut mereka didik, mereka pelihara dan mereka jaga dengan baik dan benar sehingga menjadi puteri yang shalihah. Hal ini dilakukan semata dengan harapan dapat memperoleh hubungan kefamilian dengan Rasulullah SAW, melalui anaknya (puterinya). Lagi pula mereka meyakininya sebagai suatu hal yang dapat membawa berkah, bukan karena harapan tuntutan duniawi.<br />Apabila memperhatikan, mempelajari dan memahami hadis-hadis Nabi SAW, mengenal nasab Ahlul-Bait, niscaya sungguh wajar sekali memelihara tali hubungan kefamilian dengan Baginda Nabi SAW tersebut. Oleh sebab itu seorang syarifah diwajibkan menjaga dirinya agar tidak menikah dengan selain Sayyid atas landasan dalil-dalil yang jelas.<br />Penetapan hal ini bukanlah 'ashobiah (fanatisme kesukuan), sebagaimana kebanyakan yang telah dituduhkan oleh orang-orang yang tidak mengerti dan tidak bertanggungjawab. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan sifat benci dan tidak rela serta tidak adanya rasa hormat, sehingga dituduhkan hal yang demikian itu sebagai mengada, mau menang sendiri dan mau untung sendiri atau bermacam-macam tuduhan lain yang mereka tuduhkan sebagai tindakan fanatisme kesukuan ('ashobiah), sehingga tidak ada satu celah untuk membaur, penuh kesombongan dan memecah-belahkan ummat.<br />Semasa Nabi Muhammad SAW hidup pun, persangkaan jelek seperti ini sudah ada, terutama yang berhubungan dengan keluarga Nabi SAW dan orang-orang yang dekat kepada Nabi SAW. Namun Allah SWT, Zat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar langsung memberikan jawaban melalui wahyu-Nya kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Abul Hasan tentang sebuah hadis dari orang tuanya yang mana hadis ini berasal dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib r.a: "Bahawasanya pada suatu hari datang kaum Muhajirin dan Anshor kepada Nabi SAW, mereka berkata: Ya Rasulullah SAW! Anda tentu memerlukan barang-barang untuk nafkah dan kebutuhan anda sendiri, juga untuk menjamu para utusan yang datang menghadap anda. Ambillah harta kekayaan kami dan pergunakanlah menurut kemauan anda atau simpanlah jika anda mau menyimpannya".<br />Pada saat itu turunlah Malaikat Jibril a.s. menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW:<br />"Katakanlah (wahai Muhammad), Aku tidak minta upah apapun kepada kalian atas (da'wah risalah yang kusampaikan) selain agar kalian berkasih sayang kepada kerabat". (Q.S. As-Syura: 23)<br />Beberapa orang munafik yang ada dalam rombongan mereka itu berkata di antara mereka sendiri: "Yang membuat Rasulullah SAW tidak mau menerima tawaran itu ialah karena ia hendak mendesak supaya kita mencintai kerabatnya setelah ia wafat". Sungguh! Perkataan ini adalah suatu kedustaan yang sangat besar sekali.<br />Atas celotehan mereka itu, turunlah firman Allah SWT:<br />"Ataukah mereka mengatakan: Dia (Muhammad) telah mengadakan kedustaan terhadap Allah. Jika Allah menghendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu. Allah (berkuasa) menghapuskan yang batil dan membenarkan yang hak denga kalimat-kalimat-Nya (Al-Quran). Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mengetahui segala yang tersembunyi di dalam dada". (Q.S. As-Syura: 24)<br />Setelah wahyu tersebut diterima Rasul SAW, maka beliau mengutus seorang sahabat untuk menanyakan apa benar ada orang yang berkata seperti itu?<br />Di antara rombongan yang pernah datang menghadap Rasulullah SAW menjawab: "Ada beberapa orang di antara kami yang berkata sekasar itu dan kami sendiri sangat tidak menyukainya".<br />Utusan Rasulullah SAW itu kemudian membacakan ayat tersebut di atas Q.S. As-Syura: 24 kepada mereka. Demi mendengar ayat yang ditujukan Allah SWT khusus kepada mereka tersebut, maka menangislah mereka, menyesali semua perkatan yang pernah dilontarkan kepada Nabi SAW. Kemudian setelah itu turunlah firman Allah SWT kepada Beliau SAW.<br />"Dan Dia (Allah SWT) yang berkenan menerima taubat dari hamba-hamba-Nya, memaafkan kesalahan-kesalahan dan (Dia) mengetahui apa-apa yang kalian perbuat". (Q.S. As-Syura: 25)<br />Khabar Asbabun Nuzul (2) ayat ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Thabrani dan Al-Hakim berasal dari Ibnu Abbas. Ibnu Abbas pernah ditanya dan ia menjelaskan apa yang dimaksud dengan al-Qurba (kerabat, dalam ayat 23: As-Syura) adalah "aal" (keluarga) Ahlul-Bait Nabi SAW.<br />Dan jawaban dari tuntutan ayat tersebut jauh sekali serta mustahil dapat dianggap sebagai imbalan bagi Rasulullah SAW karena Allah SWT telah memerintahkan Nabi SAW untuk mengatakan secara jelas perihal da'wahnya. Sebagaimana firman Allah SWT:<br />"Katakanlah (wahai Nabi), aku tidak minta upah apapun kepada kalian atas hal itu (da'wah risalah yang telah disampaikan) dan aku bukanlah termasuk orang yang mengada-ada". (Q.S. As-Shaad: 86)<br />Pemberlakuan kafaah bagi syarifah tidak dapat digolongkan sebagai adat, dan juga bukanlah 'ashobiah, sebab yang dapat digolongkan adat adalah apabila tidak ada perintah dan larangan seperti dalam syari'at, apalagi jika ia bertentangan dengan syari'at, yang demikian malah harus ditinggalkan.<br />Sedangkan masalah kafaah bagi syarifah, ia memang disyari'atkan karena ada sandaran dalil-dalilnya dalam Al-Quran dan Al-Hadis. Sedang 'Ashobiah yang ada pada umumnya biasanya menyebabkan putusnya tali jalinan persaudaraan, hubungan kemasyarakatan yang bersifat saling benci, saling menghina atau memboikot, menjelek-jelekan suku lain bahkan berlanjut saling bentrok atau sampai dapat menyebabkan peperangan antara mereka. Hal semacam inilah yang dilarang dan diancam Rasulullah SAW bagi ummatnya sebagaimana terjadi antara bani 'Aus dan Khozraj.<br />Rasulullah SAW bersabda:<br />"Dan tidak termasuk golongan kami orang yang menganjurkan 'ashobiah, dan tidaklah termasuk golongan kami orang yang berperang atas 'ashobiah, serta bukan pula golongan kami orang mati atas (sebab) 'ashobiah". (H.R. Abu Daud)<br />-----------------------------------------------------------------------------------------------<br />Sumber :<br />S. Umar bin Mudhor Syahab .1996. "Tuntutan Tanggungjawab Terhadap Ahlul-Bait dan Kafa'ah-nya" . Yayasan Nusantara . Jakarta<br />Referensi utama:<br />"Ahlul-Bait Rasulullah SAW dan Kafa'ah mereka" ,As-Sayyidil Waalid Al-Habib Alwi bin Ahmad Al-Bahsin (Habib Mu'allim Nang atau Ma'lim Nang Palembang)<br />"Qawaaniin Asy-Syar'iyah" yang disusun oleh Mufti Betawi As-Sayyidil Waalid Al-Habib Utsman bin Abdullah bin 'Agil bin Yahya( Mufti Betawi)<br />-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />sakran_baalawi040303<div class="blogger-post-footer">Tahukah anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang dien ini.</div>ARRIDHOhttp://www.blogger.com/profile/02420052798220647364noreply@blogger.com0